Ayah dan Anak Duet, Jadi Narator HJG ke-211 Tahun 2024
TERASJABAR.ID - Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Garut (HJG), biasanya diawali dengan Prosesi Seni Dangiang Garut, yakni sebuah pertunjukan seni tematik kolosal dalam bentuk oratorium, persembahan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut.
Prosesi seni dangiang untuk tahun 2024 ini bertajuk "Nu Datang Mawa Bagja, Nu Miang Mugya Waluya", diambil dari tema peringatan HJG ke-211. Digarap dengan sangat baik oleh para seniman Garut. Perpaduan harmonis antara tarian kolosal, musik pengiring dan pembacaan narasi, menghasilkan pertunjukan yang luar biasa, mampu memukau para penonton dan tamu kehormatan.
Pada pagelaran prosesi seni dangiang kali ini sedikit berbeda, biasanya pembacaan narasi dilakukan oleh seorang narator, namun sekarang dipercayakan pada sosok ayah dan anaknya yaitu Kang Inda Enha yang sudah langganan jadi narator prosesi seni, dan anaknya Maula Chandra Adh Dhia Shidqi.
Chandra panggilan akrabnya merupakan siswa kelas IX SMPN 2 Garut. Ia sudah cukup lama bergelut dalam dunia baca puisi, baik bahasa Sunda ataupun bahasa Indonesia, dan pernah meraih juara serta di undang dalam berbagai pertemuan bahasa dan sastra di Garut, seperti di IPI Garut, Hisdraga, Gerakan Literasi Garut, dan lainnya.
Ia juga pernah menjadi finalis lomba maca sajak FTBI 2023 jenjang SMP tingkat Provinsi Jawa Barat, juara 1 lomba maca sajak FTBI 2023 jenjang SMP tingkat Kabupaten Garut, juara 2 lomba Baca Puisi MarchFest SMKN 1 Garut, dan banyak lagi prestasi lainnya.
Menurut Kang Inda, ini sebagai langkah awal regenerasi, agar kelak ada penerusnya menjadi narator, sebab kalau sama anak sendiri lebih mudah mengarahkannya.
“Siapapun bisa dan boleh menjadi narator HJG atau event lainnya. Kebetulan saja kemarin-kemarin, Disparbud selalu meminta saya menulis naskah dan membacakan narasinya,” tandasnya. ***Jajang Sukmana