2 Faktor Utama yang Bikin Arema FC Dipermalukan Persebaya: Ada Beban, Kiper Persebaya On Fire
Terasjabar.id Kekalahan pahit harus diterima Arema FC pada pekan 30 BRI Liga 1. Mereka dipermalukan rivalnya, Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/4/2024) dengan skor tipis 0-1.
Gol tunggal bek Persebaya, Yan Victor tak bisa dibalas skuat Arema FC. Padahal, tim besutan Widodo Cahyono Putro itu punya banyak peluang emas. Namun, tak ada satupun yang berbuah gol.
Dari statistik lapangbola.com, tim berjulukan Singo Edan tersebut sebenarnya menguasai permainan. Ball possession Arema FC mencapai 61 persen dan punya 10 shot on target.
Namun, efektivitas permainan jadi milik Persebaya. Sementara Arema FC tampak bermain kurang lepas. Hal itu diakui pemain senior Arema, Greg Nwokolo.
“Kami rasa babak pertama bermain kurang lepas. Sehingga banyak melakukan kesalahan. Babak kedua, kami coba keluar untuk memperbaikinya. Ini harus jadi instrospeksi diri bagi kami,” kata Greg.
Yang disampaikan Greg dibenarkan pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro. Itu akan jadi sebuah evaluasi untuk laga selanjutnya.
Mengingat kompetisi menyisakan empat pertandingan lagi, jika terpeleset Arema FC bisa berkompetisi di kasta kedua musim depan. Berikut dua faktor utama yang membuat Singo Edan dipermalukan Persebaya.
Beban Terlalu Berat
Tentu ada penyebab yang membuat pemain Arema FC tidak tampil lepas lawan Persebaya, yakni beban yang ada di pundak pemain terlalu berat.
Dedik Setiawan dkk. wajib menang melawan rivalnya. Selain itu, mereka dibayangi catatan buruk dalam lima tahun terakhir. Arema FC tak pernah menang melawan Persebaya.
“Pemain terlalu hati-hati di awal dan membuat kurang lepas. Wajar, mungkin karena diwajibkan menang. Namun, hal ini tak boleh terjadi lagi di laga selanjutnya,” kata pelatih Arema, Widodo Cahyono Putro.
Ini bukan kali pertama dialami pemain Arema. Dalam lima tahun terakhir, sepertinya mereka mengalami hal yang sama. Lantaran jika kalah, kritikan dari suporter akan mengalir kepada pemain dan pelatih Arema.
Khusus laga semalam, pertandingan memang digelar tanpa penonton. Namun, kritikan di media sosial tetap jadi ancaman bagi pemain Arema jika menelan kekalahan.
Ketangguhan Kiper Persebaya
Arema fc mendapatkan 10 peluang di laga ini. Termasuk tendangan penalti di pertengahan babak kedua. Semua berhasil dimentahkan oleh kiper Persebaya, Andhika Ramadhani.
Tidak sedikit yang menyebut jika dia layak jadi pemain terbaik di laga ini. Striker naturalisasi Arema, Greg Nwokolo juga mengakui ketangguhan kiper 25 tahun tersebut.
Greg jadi salah satu pemain yang punya peluang emas di laga ini. Dia berhadapan dengan Andhika, namun eksekusinya masih bisa dimentahkan.
“Kiper mereka sedang bagus. Saat saya dapat peluang, sebelum mengontrol bola dia sudah keluar dari gawang. Seperti ini sepak bola. Kadang beruntung, kadang tidak. Itu evaluasi juga untuk kami. Berikutnya berusaha setiap peluang kecil bisa jadi gol,” jelas pemain kelahiran Nigeria itu.
Disadur dari bola.com