Indonesia Mulai Uji Coba Penerapan VAR
Terasjabar.id-Teknologi pendukung video assistant referee (VAR) telah diuji coba di pertandingan resmi untuk pertama kalinya sebelum diterapkan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, BRI Liga 1 2023/2024. Uji coba teknologi VAR tersebut dilakukan di final EPA U-20 Liga 1 2023/2024 antara Persis Solo melawan Persita Tangerang di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/4/2024).
Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan tim tuan rumah, VAR mengambil peran untuk membatalkan penalti yang seharusnya diberikan kepada Persita. Persita yang sudah tertinggal mendapatkan penalti saat Kaka Reda tampak ditekel oleh Surya Dharma pada menit ke-85 di area terlarang.
Namun, VAR meninjau momen tersebut dan mengonsultasikannya dengan wasit tengah Thoriq Alkatiri. Setelah peninjauan VAR, Thoriq menganulir penalti yang diberikan kepada Persita karena Kaka Reda dianggap diving terlebih dahulu sebelum ditekel Surya Dharma Putra.
Project Manager Technology VAR Indonesia M Syafiq Bahanan berharap penerapan teknologi VAR bisa menjadi salah satu instrumen yang dapat meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Ia juga memastikan LIB telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih untuk mengoperasikan teknologi tersebut.
"Kami sudah beberapa kali melakukan tes di bawah bimbingan FIFA, harapannya juga ini awal dari perbaikan sepak bola Indonesia. VAR kali ini menghadirkan lulusan terbaik yang telah dilatih dalam 6-7 bulan terakhir," kata Syafiq, Kamis (7/3/2024).
Syafiq menegaskan, seluruh perangkat VAR dan operator yang dioperasikan dalam pertandingan merupakan standar yang akan digunakan di Liga 1. Setidaknya ada delapan kamera pengawas yang digunakan untuk menunjang VAR selama pertandingan.
Pihaknya mengatakan, jumlah kamera tersebut sudah menjangkau semua sisi sehingga tidak ada blank spot. "Kalau standar, tidak ada. Kalau VAR, minimal empat. Sudah mengover semua, (tidak ada blank spot)," katanya.
Syafiq mengatakan, tak ada kendala teknis terkait penerapan VAR di Stadion Manahan. Pasalnya, stadion Manahan sendiri pernah menerapkan VAR ketika Piala Dunia U-17.
"Layout yang kami pakai mirip dengan Piala Dunia U-17, jadi, insya Allah, tidak akan ada kendala," papar dia.
Teknologi VAR nantinya akan dioperasikan oleh tiga orang, yaitu satu wasit VAR, satu asisten wasit VAR, dan satu operator replay. Maka, jumlah wasit, termasuk dengan wasit di lapangan, menjadi tujuh orang.
Sebelumnya, PT LIB menargetkan penerapan VAR sudah bisa dilakukan sejak Februari. Namun, karena ada banyak proses yang dibutuhkan untuk memantapkan kesiapan penerapan tersebut, terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM), penerapan VAR secara resmi akan dilaksanakan pada Championship Series Liga 1.
"Sejak mei 2023, kita melakukan deklarasi memantapkan untuk menerapkan VAR di musim ini. Waktu itu, rentang waktu kita dari Juni 2023 sampai Februari 2024, tetapi dalam perjalanan harus ada sesuatu yang disiapkan lebih baik, terutama dalam hal SDM, jadi kita tunda pelaksanaannya hingga Championship Series Liga 1 di bulan Juni mendatang," kata Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra dalam konferensi pers di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2024).
Setelah mempersiapkan semuanya, FIFA akan memberikan penilaian selama periode uji coba ini. Laga ini nantinya menjadi gambaran untuk penggunaan teknologi VAR di level Liga 1. "Ini juga masih bagian dari penilaian oleh FIFA tentang sejauh mana persiapan kita dengan kondisinya apakah ada error trial juga nanti," ujarnya.
Pantauan Republika di ruang monitor VAR, terdapat lima layar berukuran sekitar 32 inci yang digunakan untuk meninjau kejadian di lapangan. Layar-layar ini tersambung langsung dengan delapan kamera yang terpasang di lapangan Stadion Manahan. Kemudian, ada satu layar di pinggir lapangan yang membantu wasit utama.
Disadur dari republika