Berikut Peran Solihin GP Bentuk Generasi Emas Persib di Era Perserikatan
Terasjabar.Id - Meninggalnya Solihin Gautama Purwanegara (GP) membawa duka bagi banyak orang. Ucapan duka dari tokoh bangsa berdatangan mengiringi kepergian mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975 ini.
Solihin GP meninggal dunia di RS Advent, Kota Bandung pada Selasa (5/3/2024) sekitar pukul 03.09 WIB. Almarhum Solihin rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung siang nanti.
Solihin GP lahir di Tasikmalaya 21 Juli 1926. Selain sebagai mantan Gubernur, pria yang akrab disapa Mang Ihin ini merupakan pensiunan perwira tinggi TNI dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen). Sosoknya juga dikenal sebagai pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) dan tokoh bagi Tanah Pasundan.
Duka mendalam juga dirasakan Persib Bandung atas kepergian Mang Ihin. Itu karena Mang Ihin, punya jasa bagi nama besar Persib sekarang. Dia adalah Ketua Umum Persib setelah tak lagi menjabat Gubernur pada 1976 hingga 1985.
Salah satu jasa besarnya yang paling dikenang adalah program pembinaan berkesinambungan, khususnya para pemain muda. Hal ini mampu mengembalikan Persib ke kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional dan melahirkan generasi emas Maung Bandung pada dekade 1980-an.
Mang Ihin sempat mengundurkan diri dan tak bersedia dipilih lagi sebagai Ketua Umum. Itu karena dia merasa harus bertanggung jawab karena Persib gagal promosi ke Divisi Utama usai terhenti di babak 12 Besar Kompetisi Divisi I Perserikatan 1979/1980.
Namun kemudian, dia bersedia untuk kembali memimpin Persib dengan syarat, para pengurusnya bisa fokus terhadap upaya pembinaan prestasi dan organisasi Persib.
Di periode kedua sebagai Ketua Umum Persib, Mang Ihin mendatangkan pelatih asing pertama bagi Persib. Dia adalah Marek Jonata, pelatih asal Polandia. Mang Ihin melakukan revolusi pembinaan dengan mempersiapkan pemain-pemain muda.
Hasilnya, sederet nama bintang seperti Robby Darwis, Ajat Sudrajat, Suryamin, Iwan Sunarya, Sukowiyono, Dede Iskandar, Ade Mulyono, Djafar Sidik, Ajid Hermawan dan masih banyak jadi andalan bagi Persib di berbagai kompetisi.
Prestasi pun mulai didapat Persib. Para pemain mudanya mampu menempati peringkat ketiga Piala Soeratin 1980 dan runner-up 1982. Para pemain muda inilah kemudian mengembalikan Persib ke Divisi Utama setelah menjadi semifinalis di Kompetisi Divisi I Perserikatan 1983.
Tidak sampai di situ, sebagian pemain hasil pembinaan berkesinambungan ala Mang Ihin inilah yang mewarnai prestasi emas Persib dalam satu dekade kemudian. Mulai dari di runner-up Kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985, juara 1986, 1989/1990, 1993/1994, serta Liga Indonesia 1994/1995.
"Di era profesional, kami tidak akan pernah melupakan peran besar Mang Ihin dalam membangun nama besar dan prestasi Persib di masa lalu. Hatur nuhun Mang Ihin atas segala dedikasinya untuk Persib," ujar Director of Operational PT Persib Bandung Bermartabat Muhammad Iskandar.
Sumber : Detik