Begini Pengakuan Wahyu, Korban Perahu Terbalik di Muara Sugihan

Begini Pengakuan Wahyu, Korban Perahu Terbalik di Muara Sugihan
Foto : TribunNews : Google
Editor: Admin Hot News —Selasa, 27 Februari 2024 10:04 WIB

Terasjabar.Id - Pengakuan Wahyu korban selamat perahu getek terbalik di perairan sungai Sugihan Desa Nusantara Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin, Sumsel menguak bagaimana kecelakaan di perairan Sumsel itu terjadi.

Keempat korban yakni Sugiarto (35), istrinya Rezza Umma (30) dan anaknya Fahri (5) serta Wahyu (18) sempat saling berpegangan saat perahu terbalik dihantam gelombang.

Ditemui Wahyu menuturkan Minggu, (25/02/2024), sekitar pukul 13.15, korban bersama istri dan anaknya dari Desa Mekar Jaya bermaksud menyebrangi sungai menuju Desa Nusantara untuk mengantar makan siang orang yang kerja di sawah dengan naik perahu Ketek.

Namun ketika berada ditengah perjalanan tiba-tiba turun hujan deras dengan disertai angin kencang sehingga mengakibatkan perahu getek yang mereka tumpangi terbalik dan ketiganya jatuh ke sungai.

Dituturkan Wahyu (18) saat itu perahu getek terbaik itu lantaran ada gelombang besar.

"Kami itu jalan pinggir, tahu ada gelombang besar. Posisi saya duduk di depan Anto (Sugiarto) sedang Fahri bersama ibunya Mamak," ungkapnya.

Ketika perahu terbaik, lanjut Wahyu mereka berempat berpegangan, lalu dirinya tidak kuat lagi.

"Berpegangan berempat, saya tidak ku lagi, lalu hanya memegangi ibu Fahmi, sedang Fahmi di pelukan ibunya, " ungkapnya.

Tak lama, sambung Wahyu kembali, dirinya pun lelah dan kehabisan nafas, ia pun melepaskan genggam bu Fahri dan Fahri.

"Aku berusaha ke pinggir, Pak, sambil teriak minta tolong," ungkapnya.

Hingga kini, Wahyu masih tengah dirawat di rumahnya.

"Masih trauma, Pak, pasca kejadian itu," katanya.

Selamatkan Anak dan Istri

Sebelumnya Pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan keberadaan Sugiarto (35) korban perahu getek terbalik di perairan sungai Sugihan Desa Nusantara Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. 

Sebelum dilaporkan hilang tenggelam, Sugiarto ternyata bertaruh nyawa demi menyelamatkan anak dan istrinya saat perahu getek yang mereka tumpangi terbalik akibat dihempas ombak. 

Sugiarto sendiri diketahui bisa berenang, namun malah dia yang  terseret arus sungai lalu tenggelam setelah berusaha menyelamatkan anak dan istrinya.

Basarnas masih mencari keberadaan Sugiarto korban perahu getek terbalik di Muara Sugihan Banyuasin (Dok Basarnas)

Diketahui, istri Sugiarto meninggal dunia usai kejadian itu sementara anaknya yang masih berusia 5 tahun kini dalam perawatan rumah sakit di Palembang.

Kades Mekar Jaya Ahmad Martadinata ketika dihubungi, membenarkan bila para korban perahu dayung yang tenggelam tersebut merupakan warganya.

Menurut Ahmad Martadinata, perahu yang digunakan korban bersama istri, anak dan Wahyu merupakan perahu milik desa yang dapat dipakai siapa saja. Akan tetapi, kondisi perahu sudah sangat jelek dan ada sebagian yang bocor.

"Mereka ini pergi, korban Sugiarto yang mengendalikan kemudi, Wahyu yang mendayung. Sedangkan istri Sugiarto dan anaknya duduk di perahu," katanya, Senin (26/2/2024).

Saat akab sampai ke sawah sekitar tujuh meter, tiba-tiba hujan disertai angin kencang dan datanglah ombak.

Ketika itulah, perahu dayung yang mereka tumpangi terbalik.

Sugiarto, istrinya Rezza Umma dan anaknya Fahri serta Wahyu sempat terseret ombak.

Wahyu yang bisa berenang, berupaya untuk menyelamatkan Rezza Umma.

Akan tetapi, karena kondisi badan Rezza Umma berat saat akan dibawa ke tepi membuat pegangan Wahyu dari tubuh Rezza Umma terlepas.

Wahyu memutuskan untuk menepi dan langsung ke sawah guna meminta bantuan warga yang sedang berada di sawah.

Warga yang mendengar teriakan wahyu, langsung berdatangan dan berupaya menyelamatkan Sugiarto, istri dan anaknya.

"Saat itu, Sugiarto memeluk istri dan anaknya untuk membawa ketepian. Warga sudah berada di tepi dan berhasil menarik anaknya terlebih dahulu. Baru, menarik istri Sugiarto," kata Kades Mekar Jaya yang mendapat cerita langsung dari korban Wahyu.

Ketika warga berupaya menarik Sugiarto, ombak datang dan menariknya.

Hingga Sugiarto terseret arus dan tenggelam.

Meski bisa berenang, namun Sugiarto tak dapat melawan dan menyelamatkan diri ketika ombak menyapu dirinya.

"Istrinya meninggal, meski sudah sempat di bawa ke klinik. Mungkin, karena terlalu banyak tertelan air. Sedangkan anaknya, saat di tolong kondisinya kritis dan di bawa ke Palembang. Sekarang, kami masih mencari Sugiarto yang tenggelam," pungkasnya. 

SEBELUMNYA, perahu getek yang membawa satu keluarga terbalik di perairan sungai Sugihan Desa Nusantara Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin, Minggu (25/2/2024) siang.

Perahu getek itu sebelumnya ditumpangi oleh Anto (35) bersama istrinya Riza (30) dan Fahri (5) anaknya. 

Dalam kecelakaan itu, keberadaan Anto hingga kini masih hilang tenggelam sedangkan istrinya dilaporkan tewas.

Sedangkan anak mereka yang ikut menumpang di getek berhasil selamat. 

Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi kecelakaan kapal tersebut pada Minggu sore (25/02) sekitar pukul 18.45 WIB.

Berbekal informasi tersebut Raymond langsung memerintahkan satu team Rescue dan 1 team ABK Basarnas Palembang berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban.

"Hari ini tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap Anto, penumpang perahu getek yang terbalik di perairan sungai Sugihan Desa Nusantara Kecamatan Muara Sugihan Kabupatab Banyuasin," katanya, Senin (26/2/2024).

Kejadian berawal pada Minggu (25/02) sekira pukul 13.15 WIB, korban Riza bersama suami dan anaknya dari Desa Mekar Jaya bermaksud menyebrangi sungai menuju desa Nusantara untuk mengantar makan siang orang yang kerja disawah dengan naik perahu getek.

Namun ketika berada di tengah perjalanan tiba-tiba turun hujan deras dengan disertai angin kencang sehingga mengakibatkan perahu getek yang mereka tumpangi terbalik dan ketiganya jatuh ke sungai.

"Ketiganya terjatuh dari perahu getek akibat hujan deras disertai angin kencang," katanya.

Pencarian yang dilakukan hari ini dengan membagi Tim SAR gabungan menjadi dua (2) SRU. SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat.

Sedangkan SRU 2 jika memungkinkan akan melakukan penyelaman dilokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban. 

"Semoga dengan berbagai upaya ini korban dapat segera kita temukan," tutupnya.






Sumber : TribunNews

Pengakuan korban perahu terbalik perahu terbalik muara sugihan


Loading...