Sekda Dian : Konvergensi Stunting Di Kuningan Melalui Intervensi Gizi Spesifik

Sekda Dian : Konvergensi Stunting Di Kuningan Melalui Intervensi Gizi Spesifik
Editor: Malda Teras Kuningan —Selasa, 10 Januari 2023 10:00 WIB

Terasjabar.id - Kuningan | Balita Stunting di Kabupaten Kuningan berdasarkan angka Bulan Penimbangan Balita (BPB) mengalami fluktuatif/naik turun. Pada bulan Agustus 2021 angka balita stunting dari 5,35 persen naik lagi menjadi 6,6 persen dengan ditemukannya
4.798 Balita stunting dari total 72.169 Balita yang diukur.
Hal itu dikatakan Sekda Kab. Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, didampingi Kepala Diskominfo Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, usai penandatanganan percepatan penanganan stunting bersama Sekda Provinsi Jabar dan 27 Sekda kabupaten/kota se-Jabar, di Bappeda Jabar, Senin (9/01/2023).

Dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan Penurunan Stunting kata Dian, dilakukan melalui intervensi gizi spesifik (kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan ) dan sensitif (upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi secara tidak langsung, yang pada umumnya dilakukan oleh sektor non kesehatan).

Gambar

“Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, menunjukkan adanya penurunan prevalensi stunting di tingkat nasional. Sementara di tingkat Kabupaten Kuningan, dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022, menunjukkan adanya fluktuatif (naik-turun), yaitu adanya peningkatan prevalensi stunting dari 8,2 persen (tahun 2018) menjadi 8,4 persen (tahun 2019),” terangnya.

Sementara tahun 2020, Dia menyebutkan, turun menjadi 7,38 persen, dan turun kembali menjadi 5,35 persen pada bulan Agustus 2021. Sedangkan hasil BPB Agustus 2022, naik lagi menjadi 6,6 persen, atau ditemukan 4.798 balita stunting dari total 72.169 balita yang diukur.

Masalah stunting ini lanjut Dian, harus segera dituntaskan dalam rangka menyongsong bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah.

Dalam upaya penurunan stunting perlu dilakukan penguatan dengan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat dan pihak lainnya, tegasnyan.

(H.Aboy)

Kuningan Sekda Dian Stunting BPB Bulan Penimbangan Balita


Loading...