Awal Mula Oknum Polisi Tembak Istri yang Bersama Anggota TNI, Pulang Dapati Lampu Padam, Ada Trail

Awal Mula Oknum Polisi Tembak Istri yang Bersama Anggota TNI, Pulang Dapati Lampu Padam, Ada Trail
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 16 Mei 2020 08:44 WIB

Terasjabr.id - Oknum polisi di Jeneponto menembak istri sendiri dan oknum anggota TNI yang sedang berada di dalam rumah, Kamis (14/5/2020) malam.

Usai menembak keduanya, oknum polisi itu langsung menyerahkan diri ke Propam.

Penembakan itu bermula saat oknum polisi tersebut pulang dari dinas.

Dia marah saat memergoki sang istri sedang berduaan dengan oknum TNI, seorang polisi nekat melepaskan tembakan di BTN Kolakolasa, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (14/5/2020) malam.

Polisi tersebut diketahui berinisial Bripka Her (47). Sementara korban berinisial HT (42) dan Serda HA (46).

Dia marah dan menembak istrinya yang kedapatan berduaan dengan pria lain di dalam rumahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-timur.com, kejadian ini bermula ketika Bripka Her baru saja tiba di rumahnya dari Kota Makassar, Kamis (14/5/2020) malam.

Bripka He mendapati sebuah motor trail asing terparkir di halaman rumahnya. Sementara lampu rumah padam.

Rumah oknum polisi di Jeneponto tempat perselingkuhan istrinya.
Rumah oknum polisi di Jeneponto tempat perselingkuhan istrinya. (Istimewa)

Bripda He mulai curiga. Ia memutuskan masuk ke dalam rumah diam-diam. Ia melompati pagar rumah.

Begitu tiba di kamar, Bripda He membuka tirai dan mendapati istrinya bersama laki-laki lain.

Anggota Polrestabes Makassar ini pun menarik senjata api. Ia melepaskan tembakan.

Insiden berdarah pun tak terhindarkan. Bripka He menembak istri bersama pria selingkuhannya.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, enggan memberikan penjelasan mengenai kronologi kejadian tersebut.

"Benar ada kejadian penembakan. Tetapi kami tidak bisa menjelaskan kronologi," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (15/5/2020).

Perwira polisi tiga melati ini beralasan, dirinya enggan menyampaikan kronologi kejadian tersebut demi menjaga situasi antar-instansi.

"Dengan pertimbangan untuk menjaga kepekaan situasi," tambahnya.

Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, kedua korban kini menjalani perawatan di rumah sakit Kota Makassar.

Ibrahim Tompo tidak menyebutkan di mana rumah sakit tersebut.

"Kedua korban dirawat di rumah sakit berbeda," terangnya.

Ia melanjutkan, pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi seusai kejadian tersebut.

Menurutnya, pelaku kini sudah diamankan oleh Propam Polda Sulsel.

"Pelakunya itu sudah serahkan diri ke propam. Jadi sudah diamankan oleh propam," tambahnya.

Ibrahim melanjutkan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka turun tangan menangani masalah tersebut.

Rumah milik polisi, inisial HM dipasangi garis polisi.
Rumah milik polisi, inisial HM dipasangi garis polisi. (Tribun Timur/Muh Rakib)

Identitas Pelaku dan Korban

Meski Polda merasahasiakan identitas polisi, TNI dan istri yang terlibat kasus perselingkuhan tersebut, namun belakangan tetap terungkap.

Diketahui, polisi tersebut bernama Bripka Herman, sementara korban Serda Hasanudin dan istri Bripka Herman bernama Hasniati.

Oknum TNI, Serda Hasanuddin yang ditembak di Kabupaten Jeneponto, Sulsel kini berada di RS Plamonia, Makassar.

Dia ditembak oleh oknum Polisi, setelah kedapatan selingkuh dengan Hasniati yang merupakan istri pelaku penembakan, Bripka Herman.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Naif mengatakan, Serda Hasanuddin mendapat luka di dada yang tembus di pinggul.

Selain itu, dia juga mengaku bahwa korban mendapati luka tembak pada bagian pahanya.

"Kondisinya saat ini masih dilakukan pengobatan dan pemeriksaan di RS Plamonia, Makassar," ujar Kolonel Inf Maskun Naif, Jumat (15/5/2020).

Sejalan dengan dirawatnya Serda Hasanuddin, Maskun Naif menjelaskan saat ini masih dilakukan pengusutan di Mapolda Sulsel.

Di mana terduga penembakan, Bripka Herman masih dilakukan pemeriksaan di Bidang Propam Polda Sulsel.

"Masih diperiksa untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya," imbuhnya.

Adapun korban lain, Hasniati yang merupakan istri terduga penembakan dilarikan di RS Bhayangkara, Makassar.

Dia dilarikan di RS tersebut pada pukul 05.00 Wita, Jumat (15/5/2020) dan dilakukan operasi pada pukul 09.00 Wita di hari yang sama.

Hasniati mendapat luka tembak pada bagian paha dan luka lecet di betis sebelah kanan.

Sebelumnya, penembakan tersebut terjadi pada pukul 22.00 Wita, Kamis (14/5/2020).

Penembakan dilakukan di BTN Syeh Yusuf Kolakolasa, Jl Sungai Kelara/Morra Dg Bilu, Kelurahan Empoang, Kecamatab Binamu, Kabupayen Jeneponto, Sulsel.

Dugaan sementara, Bripka Herman melakukan penembakan lantaran mendapati Hasniati dan Hasanuddin melakukan hubungan intim di rumah tersebut.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologi, Kondisi dan Identitas Polisi,Oknum TNI & Istri Terlibat Kasus Perselingkuhan di Jeneponto

Disebut Masih Saudara

Seorang oknum polisi di Jeneponto, Sulawesi Selatan menembak dua saudaranya.

Kedua orang yang ditembak itu adalah seorang anggota TNI dan istrinya.

Kasus tersebut diduga terkait masalah personal.

Melansir Kompas.com, Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Maskun Nafik mengatakan, Serda HA (47), dan istrinya HT (42), yang ditembak oknum polisi Bripka HE (46) ternyata masih punya hubungan kekeluargaan.

"Makanya tadi saya klarifikasi, yang korban dan istrinya ini masih saudara, sepupu. Saya tidak bisa mengatakan begitu (selingkuh) seperti itu," ujar Maskun kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (14/5/2020).

Akibat peristiwa itu, kata Maskun, HA mengalami dua luka tembak.

Sementara istrinya terkena luka tembak di paha.

"Satu di dada satu di paha, kalau sebelah mana nanti saya kroscek lagi," ujarnya.

Pascakejadian tersebut, kata Maskun, Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe sudah menyampaikan permohonan maaf kepada Pangdam XIV Hasanuddin.

Meski demikian, Kodam Hasanuddin juga tetap akan mengawal kasus ini agar tidak menimbulkan gesekkan kedua instansi.

"Jangan sampai ada gesekan dan sebagainya. Ini institusi pengamanan negara, masa dengan kejadian begini jadi besar," ungkapnya.

Sementara itu, dikutip dari Tribun-Timur.com, Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe membenarkan kejadian tersebut. 

"Jadi saya dengan Pak Dandim tidak menghendaki kejadian ini, karena ini sudah berlarut sudah terjadi apa boleh buat," ujar Guntur, Jumat.

Sementara, kata Guntur, untuk Bripka HE akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kita akan proses sesuai aturan hukum yang berlaku," ujarnya.

Sambungnya, saat ini Bripka HE sudah dilakukan pemeriksaan di Polda Sulsel sambil dilakukan proses penahanan.

"Selanjutnya akan dilengkapi berkas untuk diajukan ke penuntut umum yang bersangkutan," jelasnya.

Atas perbuatannya, Bripka HE akan dikenakan dua sanksi, yaitu tindak pidana umum dan kode etik kepolisian.

Dari informasi yang dihimpun, Bripka HE merupakan salah satu anggota polisi yang bertugas di Makassar.

Sementara Serda HA merupakan seorang Babinsa yang berasal dari kesatuan Kodim 1425/ Jeneponto.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota polisi berinisial Bripka HE (47) menembak istrinya, HT (42) dan seorang anggota TNI Serda HA (46) di kediamannya di Jalan Sungai Kelara, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (15/5/2020) malam.

Saat ini Bripka He sudah diamankan Provos dan berada di sel Polres Jeneponto.

(Tribunjabar.id)


Lampu Padam Oknum Polisi Penembakan


Loading...