Sopir Bus Kecelakaan Maut di Tanjakan Pari Ciamis Serahkan Diri, Sempat Hilang, Ternyata Lakukan Ini Dulu

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Tanjakan Pari Ciamis Serahkan Diri, Sempat Hilang, Ternyata Lakukan Ini Dulu
Tribun Jabar/Andri M Dani -- Ip (55) sopir bus PO Pandawa DK 7307 WA yang mengalami kecelakaan di Tanjakan Pari, Panumbangan, Ciamis, saat berada di ruang Gakum Satlantas Polres Ciamis, Senin (23/5/20
Editor: Epenz Hot News —Selasa, 24 Mei 2022 08:41 WIB

Terasjabar.id - Usai Bus PO Pandawa terlibat kecelakaan maut di Ciamis, sopir bus sempat menghilang.

Kecelakaan maut tersebut menewaskan 14 orang, menyerahkan diri ke Polres Ciamis. 

Kecelakaan Bus PO Pandawa itu terjadi di Jalan Raya Panjalu, Kabupaten Ciamis. Bus menabrak tiga kendaraan lain hingga menabrak rumah wakga.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (23/5/2022). 

"Yang bersangkutan menyerahkan diri," ujar Ibrahim Tompo. 

Saat kejadian, kata dia, sopir berinisial IY itu sempat melarikan diri. Polisi tetap melapor ke perusahaan atau PO bus tempatnya bekerja. 

"Awal kejadian, dia kabur, tetapi tetap lapor ke PO bus. Setelah itu dicek diketahui sopir tersebut sempat berada di Banten dan sudah menyerahkan diri kemarin, didampingi oleh pihak PO bus," katanya. 

Saat ini, IY masih berada di Polres untuk menjalani pemeriksaan. Termasuk alasan dia kabur setelah kejadian. 

"Sedang diperiksa," ucapnya.


Bertemu Anak Istri

Ip (55), sopir bus  pariwisata PO Pandawa DK  7307 WA yang mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Pari, jalan raya Panjalu-Panumbangan, Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00 WIB, ternyata tidak langsung menghilang dari lokasi setelah kejadian.

Ia mengaku sempat berada di lokasi sampai sekitar satu jam setelah kejadian.

Dia sempat dibantu warga, diberi pakaian ganti.

Ip yang hanya menderita luka ringan tersebut kemudian memilih meninggalkan lokasi naik kendaraan umum ke Limbangan (Garut).

Dia bertemu pengurus PO Pandawa di Limbangan.

“Sebelum berangkat saya minta kondektur untuk tetap di lokasi. Saya sebut saya akan kembali, “ ucap Ip kepada Tribun, Senin (23/5/2022).

Setelah bertemu pengurus bus di Limbangan, Ip minta izin pulang ke Kronjo, Tanggerang , untuk menemui anak-istrinya.

“Saya minta izin ke Bu Haji (pengurus), untuk pulang dulu ke Tanggerang bertemu anak-istri,” ujar Ip.

Setelah bertemu keluarga, dia kembali ke limbangan pada Minggu (22/5), lalu menyerahkan diri ke polisi pada malam hari.

“Saya sempat pamit sama anak istri dan kemudian kembali ke Limbangan. Saya menyerahkan diri (tadi malam). Bukan kabur. Kalau setelah 1x 24 jam tidak kembali berarti kabur. Saya kan tidak kabur,” ucapnya.

Dia dijemput petugas dari Polres Ciamis saat berada di Limbangan. Kini Ip diamankan di Polres Ciamis.  

Ip sudah berada di ruang Gakum Polres Ciamis menunggu diperiksa petugas pada sore tadi.

Ip yang merupakan sopir bus maut yang mengalami kecelakaan diduga mengalami gangguan rem.

Jalan Raya Panjalu-Panumbangan Tak Layak Dilalui Bus Besar

Peristiwa kecelakaan maut di Ciamis, tepatnya di Tanjakan Pari, yang menewaskan 4 orang korban Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00 petang mendapat perhatian serius Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub, Budi Setiadi.

Dirjen Hubdar, Budi Setiadi dan rombongan  meninjau langsung lokasi kejadian di Dusun Paripurna, RT 20/07, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Minggu (22/5/2022) siang.

Budi Setiawan kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian Minggu mengatakan kondisi jalan raya Panjalu-Panumbangan yang sempit tidak layak untuk dilalui bus besar, misalnya bus pariwisata.

Mengingat kondisi jalan raya yang berada di bawah kewenangan Provinsi Jabar tersebut sempit (lebarnya hanya 5,5 meter), berada daerah tebing dan jurang.

Kemudian terdapat tanjakan berbelok yang berbahaya, rawan kecelakaan.

Dengan berkembangnya wisata religi (rute Cirebon-Situ Lengkong Panjalu Ciamis-Pamijahan Tasikmalaya), jalur jalan raya Panjalu-Panumbangan yang sempit tersebut sering dilalui bus besar, bus pembawa rombongan peziarah.

Kondisi tersebut cukup membahayakan pengguna jalan, penumpang maupun warga.

Solusinya menurut Dirjen Hubdar, Budi Setiadi, fisik jalan raya Panjalu-Panumbangan harus diperlebar.

“Kalau tidak mungkin diperlebar, kami akan pasang rambu-rambu. Hanya bus kecil yang diperbolehkan lewat,” tegas Dirjen Hubdar Budi Setiadi.



Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciamis Sempat 'Hilang' Sebelum Serahkan Diri, Ternyata Lakukan Ini Dulu, https://jabar.tribunnews.com/2022/05/24/sopir-bus-kecelakaan-maut-di-ciamis-sempat-hilang-sebelum-serahkan-diri-ternyata-lakukan-ini-dulu?page=all.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Seli Andina Miranti

Bos PO Pandawa Kecelakaan Maut Ciamis Sopir Tanjakan PAri


Loading...