Buruh di Jabar Pasang Spanduk di Tiap Perusahaan: Setop PHK dengan Alasan Corona

Buruh di Jabar Pasang Spanduk di Tiap Perusahaan: Setop PHK dengan Alasan Corona
Foto: Dok. Biro Humas Kemnaker
Editor: Admin Hot News —Jumat, 1 Mei 2020 15:05 WIB

Terasjabar.id –  Hari Buruh yang jatuh pada Jumat (1/5) ini tak diperingati buruh di Jawa Barat dengan aksi demo, lantaran sedang ada wabah corona.

Dilansir dari Kumparan.com, Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar, Roy Jinto, mengaku awalnya ia sempat meminta izin ke kepolisian untuk menggelar aksi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak.

Namun demikian, polisi tidak memberikan izin, sehingga pihaknya memutuskan tidak turun ke jalan seperti biasanya.

Sebagai gantinya, kata Roy, buruh di Jabar memperingati hari buruh dengan cara memasang spanduk berisi tuntutan di tiap perusahaan yang tersebar di 27 kota dan kabupaten. Selain itu, tuntutan bakal disampaikan melalui saluran media.

"Tidak turun ke jalan berkumpul untuk menyampaikan ke pemerintah tapi aksi May Day diperingati dengan cara menyuarakan tuntutan melalui spanduk yang dipasang di perusahaan masing-masing kabupaten dan kota," kata Roy ketika dikonfirmasi, Jumat (1/5).

Roy menambahkan, terdapat sejumlah tuntutan yang disuarakan buruh pada peringatan tahun ini, seperti menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan THR.

Unjuk Rasa Omnibus Law di DPR RI
Massa dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia menggelar unjuk rasa tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja (Cika) di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dia menegaskan, buruh menolak bila pengusaha hendak menunda atau mencicil THR. Selain itu, buruh juga meminta perusahaan menyetop PHK di tengah pandemi corona.

"Tuntutan kami yaitu satu utamanya adalah penolakan Omnibus Law mengenai THR 2020. Kita tidak mau ada pencicilan dan penundaan kemudian bagi buruh yang dirumahkan kita minta upahnya dibayar 100 persen dan setop PHK. Jangan dimanfaatkan PHK gara-gara pandemi ini," ucap Roy.

"Ini kan baru sebulan lebih, selama bertahun-tahun ini kan perusahaan berdiri, masa sih baru satu bulan semua rugi kan gitu. Jadi jangan kondisi saat ini dimanfaatkan untuk melakukan PHK terhadap buruh dan tidak membayar hak-hak buruh," lanjutnya.
Selain itu, lanjut Roy, pihaknya juga menolak pelatihan Kartu Prakerja untuk menangani pekerja yang terdampak corona. Sebab menurutnya, program tersebut tidak tepat sasaran sebab kini yang dibutuhkan oleh buruh ialah bantuan langsung secara tunai.

"Kondisi saat ini yang dibutuhkan adalah bantuan langsung tunai pada buruh yang korban PHK," tutupnya.

Buruh di Jabar Pasang Spanduk di Tiap Perusahaan: Setop PHK dengan Alasan Corona May Day


Loading...