Pasien Positif Virus Corona di Amerika Serikat yang Meninggal Dunia Dalam 24 Jam Mencapai 1.783 Jiwa, WHO Menjadi Kambing Hitam Kembali

Pasien Positif Virus Corona di Amerika Serikat yang Meninggal Dunia Dalam 24 Jam Mencapai 1.783 Jiwa, WHO Menjadi Kambing Hitam Kembali
(Kompas.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Jumat, 10 April 2020 09:01 WIB

Terasjabar.id – Pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir mencapai 1.783 jiwa. Data tersebut menurut hasil penghitungan Universitas Johns Hopkins hingga pukul 07.30 WIB tadi.

Dilansir AFP, Jumlah kasus kematian kali ini lebih rendah dari rekor yang tercatat pada hari sebelumnya, yakni mencapai 1.973 jiwa. Dengan begitu, total kematian di AS terkait wabah Covid-19 sampai hari ini adalah 16.478 jiwa, terbanyak kedua di dunia setelah Italia.

Sementara, Amerika Serikat pada Kamis (9/4/2020) waktu setempat kembali menuduh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih memprioritaskan politik dalam penanganan Covid-19. Washington menilai WHO telah mengabaikan peringatan Taiwan atas wabah asal Wuhan, China, saat negara pulau itu mengemukakan kasus mereka terkait corona kepada badan PBB tersebut.

Presiden Donald Trump sebelumnya juga mengancam akan menahan dana bantuan AS untuk WHO. Departemen Luar Negeri AS menyatakan, WHO terlalu terlambat “membunyikan alarm” atas Covid-19. AS Departemen pimpinan Mike Pompeo itu berpendapat, kelambatan itu menunjukkan bahwa WHO terlalu hormat kepada China karena tidak mengejar petunjuk yang telah diberikan Taiwan.

Kemarin, Taiwan juga mendesak Direktur Jenderal WHO), Tedros Adhanom Gebreyesus, untuk meminta maaf terkait pernyataannya. Dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada Rabu (8/4/2020), Tedros menyebut dirinya menjadi target pelecehan. Dia menuduh pemerintahan Taiwan melancarkan serangan pribadi kepadanya dan WHO terkait respons pandemi virus corona.

"Negara kami tidak pernah mendorong untuk melancarkan serangan pribadi kepadanya atau membuat komentar diskriminatif rasial," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou, dikutip dari AFP, Kamis (9/4/2020).

“Pemerintahan kami mendesak klarifikasi segera dan permintaan maaf dari Direktur Jenderal Tedros atas fitnah yang sangat tidak bertanggung jawab ini,” ujarnya, menegaskan.

Hubungan antara WHO dan Taiwan memburuk dan berada di puncak krisis, bahkan ketika para pakar kesehatan memuji langkah cepat Taiwan dalam merespons virus corona. Taiwan dibekukan dari keanggotaan WHO atas desakan China karena menganggap wilayah itu masih bagian dari China.

Disadur dari iNews.id

Virus Corona Wabah Virus Corona Amerika Serikat WHO


Loading...