Sempat Mendapat Penolakan dari Sejumlah Warga, Jenazah PDP Virus Corona Asal Kecamatan Batujajar Belum Tentu Terinfeksi Virus Corona

Sempat Mendapat Penolakan dari Sejumlah Warga, Jenazah PDP Virus Corona Asal Kecamatan Batujajar Belum Tentu Terinfeksi Virus Corona
(Tribunnews.com : Google)
Editor: Epenz Teras KBB —Minggu, 5 April 2020 16:40 WIB

Terasjabar.id - Pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikabarkan sempat mendapat penolakan dari sejumlah warga sekitar.

Pasien yang meninggal dunia, pada Kamis (2/4/2020) itu merupakan seorang perempuan berusia 62 tahun. Pasien meninggal saat mendapat perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK) Padalarang.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Nanang Ismantoro mengatakan, pasien berstatus PDP yang meninggal tersebut sebelumnya, mengidap sejumlah penyakit lain, bahkan dari hasil treking, pasien itu mulai merasakan sakit setelah pulang umrah beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya sempat di rawat di Rumah Sakit Kharisma Cimareme lalu dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang. Tak lama, pasien mengalami demam. Karena ada gejala COVID-19, pasien kemudian dirawat di ruang isolasi RSCK Padalarang," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (5/4/2020).

Menurut Nanang, pasien sempat melakukan tes menggunakan rapid test dan hasilnya menunjukkan ke arah COVID-19. Kemudian, untuk meyakinkan, tim medis melakukan tes swab.

"Saat ini, kami masih menunggu hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Hasan Sadikin karena hasilnya belum keluar," katanya.

Kepala Desa Gelanggang, Muhamad Hidayat membenarkan adanya penolakan pemakaman dari warga itu karena mereka khawatir virus tersebut bisa menyebar ke permukiman warga setempat.

"Betul sempat ada penolakan dari warga karena gak mau kalau jenazah diantar ke makam melintas permukiman. Padahal status pasien belum tentu positif," katanya.

Kendati demikian, pihaknya menuruti keinginan warga untuk tidak melintas permukiman itu, hingga akhirnya petugas memilih jalur alternatif untuk mengantarkan jenazah ke TPU.

"Akhirnya kita pilih jalan lewat sawah. Ibu itu di makamkan oleh anaknya. Sementara petugas medis hanya mengantar sampai jalan raya," ujarnya.

Ia mengatakan, prosedur pemakaman PDP itu sudah dilakukan, dengan cara jenazah dikafani dan menggunakan peti lalu dibungkus lagi menggunakan plastik.


Disadur dari Tribunjabar.id

Virus Corona Wabah Virus Corona KBB PDP


Loading...