Asesmen Diagnostik di Lingkungan Korwil Pendidikan Garut Kota dan Tarogong Kidul

Asesmen Diagnostik di Lingkungan Korwil Pendidikan Garut Kota dan Tarogong Kidul
Editor: Jajang Teras Garut —Kamis, 25 Januari 2024 21:48 WIB

GARUT, TERASJABAR.ID - Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota mengelar tiga kegiatan sekaligus di Kompleks SDN 1, 2 Kota Kulon di Jl. Ciledug No. 213, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Kamis (25/1/2024).

Pertama, sosialisasi/pembinaan Dapodik jenjang SD ini bertempat di ruang kelas SDN 1 Kota Kulon dengan diikuti 69 operator dari masing-masing sekolah dan dibuka oleh Drs. Asep Wawan Budiman, M.Si, Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Kedua, rapat/pembinaan bulanan untuk para kepala sekolah oleh Anita Istiani, S.Pd., M.Pd.,, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota melakukan bersama Ketua PGRI Cabang di ruang kelas lainnya.

Ketiga, sosialisasi asesmen diagnostik di ruang kelas SDN 2 Kota Kulon, dengan sasaran 69 guru kelas 4. Dan dibuka oleh Pudin, S.Pd., M.Pd., pengawas bersama narasumber dari pihak ketiga.

Asesmen diagnostik ini selaras dengan Kepmendikbud No.719/P/2020 untuk mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi, situasi, dan kemampuan belajar siswa secara spesifik, sehingga dalam pembelajaran berdiferensiasi dapat dengan cepat, tepat sesuai kemampuan siswa.

Dengan asesmen diagnostik guru dapat mengetahui kebutuhan siswa dalam belajar. Dan asesmen diagnostik ini ada dua perbedaan yaitu asesmen kognitif untuk mengetahui penguasaan materi baik pada awal pembahasan materi maupun setelah pembahasan materi. Sedangkan asesmen non kognitif merupakan asesmen untuk pengumpulan informasi yang berkaitan dengan cakupan karakteristik dan psikologis siswa dilihat sosial, emosional, gaya belajar, bakat dan minat siswa

"Ada tiga tipe gaya belajar siswa yaitu secara gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Secara visual, siswa dapat mengerti, paham atau mengingatnya melalui penglihatan. Sedangkan secara auditori melalui pendengaran, dan kinestetik melalui gerakan fisik," terang Pudin.

Selain dilihat dari gaya belajar serta bakat dan minat siswa, tambah Pudin, asesmen diagnostik non non kognitif juga dilakukan untuk mengetahui kecerdasan majemuk siswa (Multiple intelligence). Menurut Howard Gardner kecerdasan majemuk yang harus diidentifikasi guru pada siswanya, yaitu : kecerdasan visual-spasial, logic mathematics, linguistik verbal, kinestetik, musikal, interpersonal, interpersonal, dan naturalistik.

Sementara Sri Asdiawati, S.Pd., M.Pd., Kepala SDN 7 Kota Kulon mengucapkan, Alhamdulillah segala sesuatunya sudah dipersiapkan, baik sarana prasarana maupun anggarannya, dan itu semua merupakan hak anak yang telah diberikan oleh pemerintah, sedangkan pihaknya hanya sebatas menjalankannya saja.

Sementara di Lingkungan Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, asesmen diagnostik berlangsung di Gedung PGRI Cabang, pesertanya pun bukan guru kelas 4 melainkan operator dari 40 sekolah yang ada, dan dibuka oleh Edi Sutrisno, S.Pd., M.Pd., Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul. ***Jajang Sukmana

Kabar Wiyata


Loading...