CERITA Pendaki Asal Malaysia Nyaris Meregang Nyawa di Zona Kematian Gunung Everest, Beruntung Ada Sherpa yang Menyelamatkan

CERITA Pendaki Asal Malaysia Nyaris Meregang Nyawa di Zona Kematian Gunung Everest, Beruntung Ada Sherpa yang Menyelamatkan
Dunia - Tempo.co
Editor: Malda Hot News —Selasa, 6 Juni 2023 08:52 WIB

Terasjabar.id -- Pendaki asal Malaysia nyaris mati ketika sedang dalam perjalanan di Gunung Everest, Nepal. Beruntung, seorang sherpa menyelamatkan sang pendaki dengan upaya yang hampir mustahil.
Ketika diselamatkan, pendaki Malaysia itu sedang berada di zona kematian Gunung Everest. Sherpa menyebut, upaya penyelamatan pendaki Malaysia itu adalah yang tersulit dalam hidupnya.

Sherpa merupakan nama salah satu suku bangsa di Nepal dan Tibet yang hidup di lereng-lereng pegunungan Himalaya. Adalah Gelje Sherpa yang melihat pendaki Malaysia itu tengah berpegangan pada seutas tali.

Gelje, para sherpa Nepal secara tradisional dipanggil dengan nama depan mereka, tengah membimbing seorang klien ke puncak setinggi 8.849 meter saat dia memutuskan bahwa mereka akan menghentikan perjalanan ke puncak Everest demi menyelamatkan pendaki Malaysia itu.

Kondisi yang menyulitkan karena mereka berada di zona kematian, yang merupakan area dekat puncak Gunung Everest dengan suhu udara begitu rendah. Selain itu, oksigen juga tipis sehingga apabila tanpa bantuan, pendaki cuma bisa bertahan beberapa menit.

"Pendaki dari Malaysia itu tidak punya apa-apa dan bakal mati. Tidak ada yang membantu, tidak ada, tidak ada oksigen, tidak ada sherpa bersamanya, tidak ada pemandu. Itu sangat berbahaya untuknya," kata Gelje kepada Anderson Cooper dari CNN.

Dia berhenti dengan hati-hati karena lokasinya di ketinggian yang bisa membuat kondisi tubuh memburuk dengan cepat. Seperti namanya, Zona Kematian Gunung Everest adalah tempat yang banyak memakan korban jiwa. "Pendaki dan pemandu lain cuma fokus pada puncak," ucap pemandu berusia 30 tahun ini.

Gelje pun melakukan penyelamatan yang hampir mustahil dengan mengikat pendaki Malaysia itu ke punggungnya lalu membawanya turun sejauh 600 meter selama sekitar enam jam.

Setelah itu, pemandu lain pun bergabung membantu penyelamatan yang dilakukan Gelje. Beberapa pemandu lain bergiliran menggendong pendaki asal Malaysia itu. "Penyelamatan pada 18 Mei itu dilakukan dengan sangat sulit," kata Gelje.

Pendaki itu dibungkus dengan alas tidur dan terkadang mesti diseret saat melewati salju. Penyelamatan itu un berjalan sukses setelah mencapai helikopter yang membawa mereka turun ke base camp.

Gelje sendiri ternyata sudah sering melakukan penyelamatan pendaki Gunung Everest. Selama ini, dia sudah melakukan lebih dari 55 penyelamatan, tapi dia mengakui menyelamatkan pendaki Malaysia adalah yang tersulit dalam hidupnya.

Baca artikel CNN Indonesia "Keajaiban, Kisah Sherpa Bantu Pendaki Malaysia Nyaris Mati di Everest" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230605184332-269-957959/keajaiban-kisah-sherpa-bantu-pendaki-malaysia-nyaris-mati-di-everest.


Sherpa Gunung Everest Malaysia Zona Kematian Pendaki Hidup Nepal Tibet Gelje Sherpa


Loading...