Petani Menjerit, Sudah Gagal Panen Harga Gabah Padi di Pangandaran Merosot, Belum Lagi Serangan Hama
TERASJABAR.ID - Selain banyak yang gagal panen karena hama, para petani di Pangandaran menjerit harga gabah padinya merosot.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar.id, gabah padi petani yang dijual ke bakul hanya seharga Rp 3.100 hingga Rp 3.700 per kilogram.
LIHAT JUGA:
View this post on Instagram
Sedangkan sebelumnya ketika panen padi jarang, petani dapat menjual gabah padinya itu mencapai harga Rp 4.200 hingga Rp 4.500 per kilogram.
Seorang petani di Dusun/Desa Maruyungsari, Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Majarjo (70) menyebut, bukan hanya gagal panen, harga gabah padi saat ini juga terhitung murah.
"Sudah gagal panen, harganya murah cuma Rp 3.600 per kilogram. Malah di bandar (bakul) lain ada yang seharga Rp 3.100," ujar Majarjo saat ditemui Tribunjabar.id di lahan sawahnya, Kamis (22/7/2021).
Padahal, sebelumnya harga gabah padi itu mencapai Rp 4.500 per kilogram.
TONTON JUGA:
"Dan ada juga yang harganya Rp 4.200, tapi kalau harganya tetap di angka Rp 4.000 ke atas mendingan, ongkos rawat padinya ketutup."
"Sekarang boro-boro, harga hancur ditambah banyak hama wereng. Tidak ada hasil yang ada rugi, apalagi tenaga tidak kehitung," ucap Majarjo.
Sementara bakul padi di Pangandaran, Sarmin (57) mengatakan, memang harga gabah padi saat ini sedang murah.
BACA JUGA:Pemuda di Indramayu Ini Babak Belur Dihajar Massa, Tengah Malam Masuk Kamar Gadis Rumah Warga
Kalau alasan pasti murahnya tidak tahu, tapi mungkin karena sedang pandemi Covid-19 atau berkenaan dengan aturan pemerintah khususnya Pertanian.
"Tidak tahu alasan murahnya kenapa, karena Saya juga dijual lagi ke bos, dan hanya mengambil untung sedikit saja. Paling besar, per kilogram ngambil untungnya Rp 300," katanya. (*)
(SUMBER TRIBUNJABAR.ID)