Ada yang Ngaku Ridwan Kamil Untuk Menipu, Gubernur Jabar : Logat Saya Ko Jadi Seperti Pa Ganjar

Ada yang Ngaku Ridwan Kamil Untuk Menipu, Gubernur Jabar : Logat Saya Ko Jadi Seperti Pa Ganjar
Tribunnews.com
Editor: Malda Teras Viral —Sabtu, 10 Juli 2021 14:04 WIB

Terasjabar.id - Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dicatut oknum tak bertanggung jawab untuk menipu.

Kabar ini dibagikan oleh Ridwan Kamil lewat akun Instagramnya, @ridwankamil, Sabtu (10/7/2021).

Tak hanya Ridwan Kamil, nama Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir pun turut dicatut.

Pelaku menggunakan foto Ridwan Kamil dan Dony Ahmad agar korban percaya bahwa mereka benar-benar kepala daerah.

"Sedang marak penipuan, mencatut nama kepala daerah, untuk meminta proposal pembangunan rumah ibadah."

"Salah satunya mengaku atas nama saya dan bupati Sumedang @dony_ahmad_munir," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Dalam melakukan aksinya, pelaku mengaku tengah membangun rumah ibadah dan meminta sejumlah sumbangan.

Melalui video yang dibagikan Ridwan Kamil, terdengar pelaku berjanji akan mengirim foto-foto rumah ibadah yang sedang direnovasi.

Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dicatut orang tak bertanggung jawab untuk menipu.
Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dicatut orang tak bertanggung jawab untuk menipu. (Instagram @ridwankamil)

"Kalau tidak keberatan, mau dikirimkan foto-foto (bangunan) yang perlu direnovasi dan juga nomor rekening masjidnya," kata pelaku.

Namun, saat ditanya menggunakan bahasa Sunda, pelaku tergagap ketika menjawab.

Hal inipun disinggung Ridwan Kamil dalam unggahannya.

Menurut Ridwan Kamil, pelaku yang mengaku sebagai dirinya kurang cerdas.

Selain tak bisa menjawab dalam bahasa Sunda, logat pelaku terdengar seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Yang ngaku saya kurang cerdas, logat saya kenapa jadi logat Pak @ganjar_pranowo dan gak bisa menjawab dalam bahasa Sunda (emoji tertawa)" ujarnya.

Karena marak penipuan, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat agar berhati-hati jika mendapat pesan atau panggilan dari nomor yang mengaku sebagai kepala daerah.

Ia pun menyarankan masyarakat untuk mengajak video call jika mendapat panggilan dari orang mencurigakan.

Jika tak bersedia, ujar Ridwan Kamil, orang tersebut sudah bisa dipastikan adalah penipu.

"Mohon semua berhati-hati, jika ada ngaku2 kepala daerah apalagi minta-minta duit.

Modus2 beginian ajak video call, kalo gak mau, pasti penipu," pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, juga mengabarkan nama dirinya dicatut orang tak bertanggung jawab.

Lewat akun Instagramnya, @dony_ahmad_munir, Dony mengungkapkan pelaku penipuan yang mengaku sebagai dirinya, telah menghubungi pengurus yayasan dan pondok pesantren.

Pelaku, kata Dony, bermodus menggalang donasi.

Karena itu, ia meminta masyarakat agar berhati-hati dan tak melayani jika mendapat pesan dari nomor si pelaku.

Nama Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dicatut orang tak bertanggung jawab untuk menipu.
Nama Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dicatut orang tak bertanggung jawab untuk menipu. (Instagram @dony_ahmad_munir)

"Nama dan foto saya dicatut oleh akun WhatsApp (WA) nomor +62 821 4062 7422. Akun tersebut menghubungi sejumlah pihak, beberapa diantaranya pengurus yayasan dan pondok pesantren, untuk menggalang donasi penggalangan dana.

Waspada dan hati-hati bila ada yang mengontak memakai nomor WA tersebut.

Jangan dilayani, chatingannya mengarah ke PENIPUAN," bebernya, Jumat (9/7/2021).

Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bank

Praktik-praktik penipuan mengatasnamakan bank saat ini tetap marak terjadi dan tak kunjung usai.

Kondisi ekonomi yang sedang tidak bagus, membuat sindikat jahat melakukan penipuan untuk mengeruk keuntungan dari korbannya.

Karenanya, Anda sebaiknya perlu waspada agar terhindar dari penipuan yang mangatasnamakan bank..

Lakukan cara berikut ini agar terhindar dari penipuan:

1. Jangan beritahukan informasi pribadi kepada siapapun

Agar tidak menjadi korban penipuan bank, sebaiknya Anda benar-benar menjaga kerahasiaan informasi pribadi.

Jika ada yang meminta informasi pribadi Anda selain dari lembaga bank terpercaya, hindari untuk menginformasikannya.

Lebih baik Anda bertanya secara langsung melalui lembaga resmi jika ada yang meminta data pribadi. Biasanya lembaga resmi yang menghubungi Anda akan menggunakan nomor call center kantor.

Beberapa data pribadi bersifat rahasia yang wajib dilindungi antara lain User ID, password PIN, MPIN, nomor kartu kredit, passcode, PIN, password (ATM, Kartu Kredit).

Begitu juga kode One Time Password (OTP), kode kupon yang diterima melalui nomor handphone (jika pelaku mengaku mengirim kode tersebut dengan nomor tidak dikenal), nama orang tua (biasanya nama ibu kandung).

2. Selalu perbarui data pribadi secara berkala kepada bank

Untuk menghindari penipuan berupa adanya perubahan informasi data pribadi, sebaiknya Anda melakukan pembaharuan secara berkala kepada pihak bank resmi.

Agar kesempatan tersebut tidak digunakan oleh penipu.

Apabila Anda tidak melakukan pembaruan data, namun terdapat notifikasi atau informasi dari nomor tidak dikenal, lebih baik melaporkan hal tersebut kepada pihak bank.

Anda bisa juga menghubungi call center bank untuk memblokir rekening, kartu debit atau kredit sebagai bentuk antisipasi.

3. Hindari transaksi online menggunakan fasilitas wi-fi umum

Menggunakan wi-fi publik memiliki risiko tinggi dimana informasi pribadi yang ada di handphone dapat bocor.

Dikhawatirkan wi-fi publik telah diatur agar pelaku mampu mengakses informasi pribadi hingga membobol rekening bank.

Sebaiknya Anda mematikan fitur wi-fi terlebih dahulu saat melakukan transaksi keuangan melalui handphone di tempat umum.

Menggunakan data internet pribadi akan lebih aman daripada menggunakan wi-fi publik.

4. Mengaktifkan fitur Two Factor Authentication

Two-Factor Authentication (2FA) merupakan sebuah otentikasi dua faktor atau melakukan verifikasi dua cara. Sebuah fitur keamanan ganda yang dapat menjaga informasi pribadi secara online.

Anda dapat mengaktifkan alat keamanan ini pada aplikasi atau platform penting seperti aplikasi SMS, telepon, email, media sosial, situs belanja online, layanan digital perbankan, aplikasi dompet digital, dan sejenisnya.

5. Langsung blokir nomor telepon penipu

Saat ada yang menghubungi Anda lewat nomor tak dikenal dan terkesan mencurigakan, lebih abaikan panggilan tersebut atau mematikan panggilannya.

Jika nomor telepon tersebut berusaha menghubungi Anda secara berulang kali, sebaiknya langsung blokir nomor telepon tersebut.

Meskipun isi panggilan menginformasikan data pribadi atau hal-hal penting lainnya.

Lebih baik Anda menghubungi pihak bank untuk mengkonfirmasi atas informasi yang telah Anda terima dari nomor tidak dikenal.

Sebab umumnya pihak bank tidak akan menginformasikan hal-hal rahasia melalui telepon.  Biasanya bank akan mengirim email dengan alamat email resmi untuk mengabarkan berita penting kepada nasabahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Waspadai Empat Jenis Modus Penipuan Berkedok Bank, Nomor 4 Paling Banyak Ditemui

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)



Ridwan Kamil Viral Penipuan Pak Ganjar


Loading...