Viral Video Perempuan di Ende Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19, Jenazah Ditutup Terpal

Viral Video Perempuan di Ende Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19, Jenazah Ditutup Terpal
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 29 Juni 2021 10:39 WIB

Terasjabar.id - Sebuah video yang memperlihatkan pemakaman jenazah positif Covid-19 viral di media sosial.

Dalam video tersebut, nampak seorang wanita ikut menggotong jenazah yang merupakan ayahnya tersebut. Wanita tersebut membantu dua tenaga medis yang sedang menggotong jenazah.

Rekaman ini beredar luas di masyarakat sejak Jumat (25/6/2021) lalu.

Wanita tersebut membantu menggotong jenazah tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, dan hanya memakai masker, sementara dua tenaga medis menggunakan APD lengkap.

Sementara kondisi jenazah hanya ditutup terpal berwarna biru.

Dilansir dari Tribunnews.com, ketiganya hendak membawa jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 ke pemakaman yang jauh dari rumah warga.

Sehingga mereka terpaksa menggotongnya dengan tangan tanpa peti jenazah.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video diambil di Dusun Detunio, Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Puskesmas Detukeli, Seravinus Sage, membenarkan kejadian ini.

Ia mengatakan video diambil ada Kamis (24/6/2021) pukul 14.00 Wita.

Jenazah yang digotong adalah LL (63).

LL digotong untuk dimakamkan di lokasi yang cukup jauh dari permukiman warga.

LL meninggal pada Kamis pukul 10.00 di rumahnya

"Kita tidak bisa berbuat banyak. Saya sendiri sendiri tengah menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid."

"Namun tetap berkoordinasi dengan Kades, Sekcam, dan para tenaga kesehatan melalui handphone," ujarnya dikutip dari Pos-Kupang, Senin (28/6/2021).

Seravinus melanjutkan, LL sebelumnya diduga kuat pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di RSUD Ende.

Para tenaga kesehatan lalu melakukan swab antigen terhadap LL yang sudah meninggal dunia dan hasilnya posiif

Menurutnya, pasien Covid-19 yang pernah kontak erat dengan LL, berasal dari desa tetangga Kanganara, Desa Unggu.

Seravinus mengakui, tenaga kesehatan memang tidak ;langsung bergerak setelah menerima laporan warga.

Ini karena di waktu sama, ada swab antigen di Puskesmas, di mana enam tenaga kesehatan positif Covid-19.

Pada hari yang sama juga, lanjutnya, tenaga kesehatan melakukan tracing di Desa Unggu dengan hasilnya 10 orang positif.

Seravinus menambahkan, berdasarkan keterangan dari anak LL, almarhum sebelumnya alami batuk dan pilek sejak Rabu (23/6/2021) dan meninggal dunia Kamis (24/6/2021).

Kata Kepala Desa

Masih dilansir Pos-Kupang.com, Kades Kanganara, Emanuel Dame, memastikan perempuan dewasa yang ikut menggotong LL merupakan anaknya.

"Itu anaknya, berinisial F. Dia juga terkonfirmasi positif, saat tenaga kesehatan periksa di rumah, sebelum LL dimakamkan. Kalau istri dan dua cucu LL hasilnya negatif," ungkapnya.

Menurutnya, warga Detunio saat ini setelah meninggalnya LL, takut keluar rumah.

Sementara anak perempuan LL, menjalani isolasi mandiri di rumah.

Menurutnya, ketika LL meninggal dunia tidak ada warga yang berani mendekat, termasuk dirinya, kecuali anak perempuan LL.

"Kami saksikan dari jauh saja. Lalu saya ikut gali kubur sebelum jenazah dibawa ke sana. Tempat kuburnya di lahan LL sendiri, yang ada pohon-pohon mahoni," ujarnya.

Emanuel menceritakan, minggu lalu LL sempat mengikut hajatan di pekuburan di Detunio.

Menurutnya, banyak warga yang ikut hajatan tersebut, termasuk dari warga Desa Unggu.

Pasca-hajatan tersebut, salah satu warga Desa Unggu terkonfirmasi positif Covid-19 yang juga ikut dalam hajatan tersebut dan saat ini tengah dirawat di RSUD Ende.

Namun, lanjutnya, setelah warga Unggu terkonfirmasi positif Covid-19 tidak dilakukan tracing.

Tracing di Unggu baru dilakukan kemarin.Dia juga menyesalkan sampai saat ini, pasca LL meninggal dunia, belum dilakukan tracing di Detunio.(Tribunjabar.id)




Media Sosial APD Jenazah Tenaga Medis


Loading...