Transparansi Data, Gubernur Sumsel Resmi Melaunching Anjungan Bansos Sriwijaya di Griya Agung

Transparansi Data, Gubernur Sumsel Resmi Melaunching Anjungan Bansos Sriwijaya di Griya Agung
(ist/iNews.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 26 Oktober 2020 09:23 WIB

Terasjabar.id - Gubernur Sumsel Herman Deru resmi melaunching Anjungan Bansos Sriwijaya di Griya Agung, Sabtu (24/10/20) siang. Peluncuran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya (ABS) ini merupakan yang pertama di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Menurut Herman Deru, kehadiran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya ini dapat menjadi pusat data penerima bantuan sosial baik dari APBN atau APBD. Selain itu juga menjadi sarana pemantauan penyaluran bansos kepada masyarakat sehingga kedepan data menjadi valid dan dapat diakses secara luas.

" Anjungan Bansos Sriwijaya ini kita buat bertujuan agar penyaluran Bansos di Sumsel tepat sasaran dan benar. Karena, ini akan dapat dilihat masyarakat secara transparan. Bahkan masyarakat juga bisa menjadi petugas intelegennya," ucap HD sesaat usai peluncuran anjungan.

Peran masyarakat, lanjut HD akan sangat membantu dalam memberikan informasi data penerima bansos. Pasalnya masyarakat bisa menginformasikan jika ada data penerima yang tidak tepat seperti adanya sasaran yang telah meninggal, pindah alamat atau sudah berkemampuan.

"Nah inilah fungsinya untuk menghimpun semua informasi itu. Bupati Walikota akan menjadi dashboardnya termasuk Forkopimda dan DPRD. Karena update data ini akan kita lakukan sampai tingkat kelurahan dan desa," kata HD.

FOLLOW JUGA :

Menurut HD, pemprov berkoordinasi dengan Kementerian Sosial mengenai update data. Sehingga daerah tidak hanya menyuplai data, tapi juga ikut membenahi data dari Kemensos. Dengan harapan tidak ada sasaran penerima bantuan yang memang berhak menjadi terlewatkan.

Sedikit bercerita, HD mengatakan jika semua ini berawal dari ketidakadilan yang disuarakan masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan. Baik itu bantuan dari pusat maupun daerah karena dalam penyalurannya masih merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang lama.

Melalui aplikasi ini diharapkan juga mampu memberikan kontribusi dalam rangka menghadapi persoalan data bansos khususnya di Sumsel. Karena dengan tersedianya data penerima bansos akan mempercepat proses pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar di daerah Sumsel.

"Untuk merevisi itu kita tidak punya kewenangan. Dari sanalah Saya dengan Perwakilan BPKP menggagas tentang data regional. Dan beruntung sekali kepala perwakilan BPKP kita mau memberikan bimbingan. Sehingga anjungan ini dapat menjadi navigasi kita dalam mendistribusikan bantuan agar tidak salah sasaran," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Sumsel Mirwansyah mengatakan selama ini ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibuatnya Anjungan Bansos Sriwijaya yang merupakan inisiasi langsung Gubernur Sumsel Herman Deru.

Di antaranya adalah penugasan Tim Gugus Tugas Akuntabilitas Pengawasan Percepatan Pandemi Covid-19 dari Bappeda, Dinas Kominfo dan Dinsos Provinsi.

Data usulan atau sasaran utama yang bersumber dari kabupaten/kota belum diverifikasi dengan data kependudukan (NIK/KK) sehingga sangat berpotensi salah sasaran. Akibatnya menumpuk bantuan baik yang bersumber dari APBN, APBD maupun APBdes.

"Selain itu muncul juga permasalahan bagi masyarakat miskin yang tidak mempunyai NIK/KTP dan miskin baru akibat dampak Covid dipastikan tidak termasuk dalam DTKS dan dipastikan tidak mendapat bantuan sosial. Aplikasi inilah yang dapat menjawab permasalahan di atas dimana data DTKS dan Non DTKS ada di dalamnya," kata Mirwansyah.

Adapun aplikasi ini didesain dan dikonsep oleh Tim Gugus Tugas yang terdiri atas Kominfo, Bappeda, Dinsos dan langsung diawasi BPKP Perwakilan Sumsel.

"Anjungan ini sekaligus berfungsi untuk pemutakhiran data DTKS. Setelah ini akan kita adakan pelatihan bagi aplikator anjungan di seluruh Kab/Kota se Sumsel," katanya.

Sementara itu, Kadis Kominfo Sumsel Achmad Rizwan, menyampaikan aplikasi ABS ini dilaksanakan mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, labupaten, provinsi. Fitur dashboard pimpinan disediakan di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk melakukan pengawasan dalam penyaluran Bansos.

"Masyarakat juga bisa mengecek apakah sudah terdata di ABS, dengan cara memasukkan NIK," katanya.

Disadur dari iNews.id

Gubernur Sumsel Launching Anjungan Bansos Sriwijaya Griya Agung Aplikasi ABS Sumbagsel


Loading...