Menhan Prabowo Subianto Melakukan Kunker Ke Washington DC Amerika Serikat, Ini Kata Fadli Zon

Menhan Prabowo Subianto Melakukan Kunker Ke Washington DC Amerika Serikat, Ini Kata Fadli Zon
(Kompas.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Selasa, 20 Oktober 2020 08:52 WIB

Terasjabar.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada 15 Oktober 2020. Kunker tersebut dinilai memiliki sejumlah arti penting, baik bagi diplomasi pertahanan Indonesia, maupun bagi Prabowo secara pribadi.

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon menilai dari sisi diplomasi pertahanan, ada sejumlah arti strategis dan taktis dari kunjungan tersebut. Pertama, kunjungan tersebut akan meningkatkan kerja sama pertahanan Indonesia-AS ke level yang lebih tinggi.

"Sejak 2005, hubungan militer kedua negara telah mengalami proses normalisasi. Sejumlah komitmen kerja sama pertahanan telah berhasil dicapai sehingga hubungan kemitraan strategis antara kedua negara sebenarnya sudah terbentuk," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 19 Oktober 2020.

Beberapa kerja sama itu mulai dari penyelenggaraan forum Indonesia-US Security Dialogue, International Military Education and Training (IMET), Foreign Military Financing (FMF) hingga Foreign Military Sales (FMS). Kemitraan strategis, menurut Fadli, bukan sesuatu yang ‘taken for granted’.

Dia mengatakan, relasi tersebut perlu dirawat melalui jalinan komunikasi politik intensif. Sebagai tokoh militer terdidik dan memiliki wawasan serta jaringan internasional luas, relasi antara Prabowo dengan AS akan memberi banyak manfaat bagi kepentingan pertahanan Indonesia.

Kedua, dari sisi taktis, Fadli menuturkan, kunjungan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ke AS dinilai menjadi bagian dari upaya penguatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia.

FOLLOW JUGA :

"Sebelum diundang ke Pentagon, kita tahu Menteri Pertahanan telah lebih dahulu melakukan kunjungan kerja ke Prancis, China, Rusia, dan Turki. Kunjungan-kunjungan itu erat kaitannya dengan diplomasi pertahanan dan rencana penguatan alutsista kita," ujarnya.

Namun, dia mengungkapkan, rencana pembelian sejumlah pesawat tempur dari Rusia, atau kapal laut dari China, ternyata telah disambut reaktif oleh AS. Indonesia terancam dikenai sanksi CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act) oleh Amerika jika meneruskan niat dan proses pembelian alutsista dari kedua negara tersebut.

"Sebagai negara berdaulat dan menganut politik luar negeri bebas aktif, kunjungan ke Washington DC ini sangat penting dan diperlukan. Selain untuk menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara, terutama dengan negara-negara besar, kunjungan ini juga diperlukan menjaga kepentingan kita dalam peningkatan kapasitas alutsista," tutur Fadli.

Ketiga, anggota Komisi I DPR ini memaparkan, harus diakui pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap dinamika geopolitik. Tren kerja sama antarnegara menurun, lembaga-lembaga internasional kian diabaikan fungsinya dan pada sisi sebaliknya ketegangan justru semakin meningkat.

Fadli menuturkan, krisis yang terjadi di Semenanjung Korea, penurunan hubungan Amerika-Rusia, sikap agresif China dalam memobilisasi kekuatan militernya, ketegangan yang sempat memuncak di Laut China Selatan, semua itu telah memunculkan ketegangan yang serius di panggung hubungan internasional. Indonesia juga terkena dampaknya.

Apalagi, seperti tertuang di dalam dokumen kebijakan “Pivot to the Pacific atau Rebalancing toward Asia”, kawasan Asia-Pasifik merupakan kawasan prioritas dalam perencanaan militer, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi Amerika.

"Sebagai salah satu negara di kawasan Asia Pasifik, jika bisa memainkan kartu, Indonesia adalah aktor penting dalam peta kepentingan Amerika di Asia Pasifik," ucap politikus Partai Gerindra ini.

Itulah sebabnya, Menurut Fadli, kunjungan kerja Prabowo sangat penting untuk menjaga posisi Indonesia sebagai aktor strategis di kawasan. "Kartu ini saya kira harus dipergunakan untuk kepentingan nasional. Prabowo punya kapasitas memainkan isu-isu semacam ini," ujarnya.

Sementara bagi Prabowo sebagai pribadi, Fadli mengatakan, undangan ke Pentagon itu juga punya banyak arti penting. Prabowo selama ini selalu dikesankan sebagai tokoh kontroversial oleh beberapa negara.

"Dengan kunjungannya ke Washington DC, saya kira orang akan bisa menilai secara lebih dekat bahwa Prabowo tidaklah seperti yang mereka anggap sebelum ini," katanya.

Menurut Fadli, Prabowo salah satu tokoh militer yang punya komitmen kuat pada demokrasi, berlaga di panggung politik bukan dengan modal senjata, melainkan dengan kendaraan partai politik dan mengikuti proses pemilu. Dengan memenuhi undangan AS ini, kata dia, Prabowo jadi memiliki kesempatan menunjukkan hal-hal itu secara langsung.

"Namun, keuntungan terbesar saya kira tetaplah untuk keperluan diplomasi pertahanan Indonesia. Sebagai pemimpin dari sebuah kementerian vital dengan alokasi anggaran besar, Pak Prabowo pasti ingin memastikan politik anggaran kita punya prinsip, tepat guna, efisien, dan ekonomis. Apalagi, di dalam pengadaan alutsista, pertimbangannya tidak semata-mata cepat dan efisien, namun harus ada juga pertimbangan geopolitik dan geostrateginya," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Fadli, Indonesia perlu menjaga level kedekatan yang sama dengan semua negara-negara besar. "Prabowo punya kapasitas personal untuk memainkan kartu-kartu diplomasi kita di level itu," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini.

Disadur dari iNews.id

Menhan Prabowo Kunker Washington DC Amerika Serikat


Loading...