Balqis, Bocah 9 Tahun yang Berjuang Lawan Penyakit Langka, Jari Mengering, Mati Rasa, dan Membusuk

Balqis, Bocah 9 Tahun yang Berjuang Lawan Penyakit Langka, Jari Mengering, Mati Rasa, dan Membusuk
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Rabu, 23 September 2020 15:06 WIB

Terasjabar.id - Di usianya yang baru 9 tahun, anak perempuan bernama Balqis Aulia Rahma, harus berjuang menghadapi penyakit yang menjangkiti tubuh kecilnya.

Balqis mengidap penyakit vaskulitis atau radang pembuluh darah sejak September 2019 lalu.

Penyakit yang diidapnya merupakan penyakit langka. Penyakit ini membuatnya terpaksa berhenti sekolah ketika dirinya berada di kelas 3 SD.

Kini warga Kranji, Kota Bekasi, tersebut masih terus berjuang melawan penyakitnya.

Dilansir dari Kompas.com, Ibunda Balqis, Wismawati (31), mengungkap bagaimana kali pertama anaknya itu didiagnosa vaskulitis.

Kata dia, Balqis mulanya hanya mengeluh bahwa badannya pegal-pegal. Namun, lambat laun dia tak bisa berjalan.

Kondisi tersebut pun membuat Wismawati sangat panik dan membawa Balqis ke Rumah Sakit Ananda.

“Awalnya anak saya didiagnosa TB paru, terus kata saya, 'Kalau kena TB paru kenapa enggak bisa jalan?'. Lalu dokter bilang, karena dia kurus, jadi kena ke tulang hingga akhirnya anak saya dirawat lima hari,” ujar Wismawati saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).

Usai lima hari dirawat di rumah sakit, Balqis diizinkan pulang. Namun, ketika sampai di rumah, Wismawati kaget melihat kondisi anaknya malah kian mengkhawatirkan.

Seketika jari-jari anaknya menghitam dan mengering, dengan kesan seperti membusuk. Karena kondisi yang seperti itu, Wismawati kemudian membawa Balqis ke RSUD Bekasi untuk mendapatkan perawatan selama 10 hari, sebelum dirujuk ke RSCM, Jakarta Pusat.

“Saat di RSCM Balqis dinyatakan mengidap vaskulitis. Kata dokter ada peradangan pembuluh darah. Jadi aliran darah yang mengalir ke ujung jarinya tidak lancar. Jadi ujung jarinya membusuk. Kena penyakit langka kata dokter, 1.000 banding 1 penderitanya,” ujar Wismawati.

Mendengar kabar dari dokter, Wismawati langsung kaget. Dia tak pernah mengira anak pertamanya mengidap penyakit yang belum pernah didengarnya selama ini.

Makin lama kondisi Balqis kian memburuk. Muncul ruam yang menyebabkan luka bernanah di sekejur kulitnya.

Luka-luka di sekujur tubuh Balqis terlihat seperti luka bakar. Ia merasakan perih ketika lukanya mengalami pembusukan. Penyakit itu menyebabkan kaki dan tangan Balqis mengecil.

Bahkan kini Balqis tak dapat merasakan sentuhan atau menggerakkan jari-jarinya lagi. Bahkan, telunjuk tangan kanan Balqis terpaksa diamputasi karena telah mati rasa dan membusuk.

"Jari telunjuknya diamputasi karena lukanya sudah parah, sudah enggak bisa digerakkin juga telunjuknya, kata dokter infeksi jadi bikin dia (Balqis) demam," kata Wismawati.

Wismawati terus menahan tangis setiap kali melihat kondisi anaknya. Kata dia, Balqis tetap semangat meski sedang mengidap penyakit langka.

Hati Wismawati juga tak karuan kala dihadapkan dua pilihan berat, yakni membiarkan jari tangan dan kaki anaknya diamputasi atau melihat jari-jemari Balqis putus dengan sendirinya.

"Baru saja nih, empat hari lalu jari kelingking kakinya putus sendiri. Jadi seperti ranting kering dan copot sendiri aja gitu," ucap Wismawati.

Meski begitu, Balqis masih bisa berbicara dengan lancar apabila diajak berkomunikasi. Ia tak merasakan sakit apabila telah mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter.

"Enggak sakit kalau sudah minum obat. Kalau enggak minum obat, luka-lukanya kerasa perih," kata Wismawati.

Ia mengatakan, sakit yang dirasanya itu pun tak dirasakan lantaran dia kerap dihibur oleh teman-temannya yang terus berkunjung ke rumahnya.

Wismawati mengatakan, anaknya punya semangat untuk sembuh meski kemungkinan sembuhnya tipis. Namun, ia berharap Tuhan memberikan mukjizat untuk menyembuhkan penyakit Balqis.

“Dia punya semangat buat sembuh, berharapnya anak saya sembuh. Tetapi kita serahin saja sama Yang di Atas,” tutur dia.(Tribunjabar.id)



Balqis Aulia Rahma Anak Perempuan


Loading...