Telinga Tersumbat dan Terasa Sakit, Jangan Sepelekan, Waspadai Kondisi Medis Ini

Telinga Tersumbat dan Terasa Sakit, Jangan Sepelekan, Waspadai Kondisi Medis Ini
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Health —Senin, 14 September 2020 11:29 WIB

Terasjabar.id - Apakah pernah mengalami tiba-tiba telinga terasa sakit atau keluhan lain yang membuat kita merasa tidak nyaman dan merasa ada gangguan pada telinga.

Atau pernahkah Anda merasakan keluhan sakit telinga, telinga terasa tersumbat, atau sampai keluar cairan dari telinga?

Jika pernah, kondisi ini sebaiknya jangan disepelekan.

Dikutip TribunJabar.Id dari Kompas.Com, melansir Cleveland Clinic, keluhan sakit telinga, telinga terasa tersumbat, apalagi sampai keluar cairan dari telinga bisa menjadi gejala radang telinga tengah.

Radang telinga tengah sendiri dapat menyebabkan komplikasi ke otak.

Radang telinga tengah atau dalam bahaya medis disebut sebagai otitis media dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni otitis media supuratif dan otitis media non-supuratif.

Ditinjau dari perlangsungannya, masing-masing golongan memiliki bentuk akut dan kronis.

Apabila keadaan akut dari otitis media tidak ditangani dengan baik atau tidak diobati dengan tuntas, maka bisa jadi berkembang menjadi kronik.

Pada kondidi ini, radan telinga tengah bukan hanya dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran, tapi juga bisa mengakibatkan komplikasi sehingga terjadi gangguan di organ lain.

Komplikasi dari otitis media secara umum dapat juga dibagi menjadi dua, yaitu intratemporal (sekitar telinga) dan intrakranial (otak).

Komplikasi intratemporal terdiri dari:

Parese saraf wajah
Labirintitis
Abses subperiosteal
Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

 
Sedangkan, komplikasi intrakranial terdiri dari

Abses subdural
Aabses epidural
Tromboflebitis sinus lateral
Meningitis
Abses otak
Hidrosefalus otitis
Penjelasan komplikasi radang telinga tengah intrakranial
Komplikasi radang telinga tengah terjadi jika sawar (barrier) pertahanan telinga tengah yang normal dilewati, sehingga memungkinkan terjadinya penjalaran infeksi ke struktur di sekitarnya.

Apabila sawar tersebut runtuh, maka struktur lunak di sekitarnya akan terkena.

Runtuhnya periosteum akan menyebabkan terjadinya abses subperiosteal, yakni suatu komplikasi yang relatif tidak berbahaya.

Jika ke arah kranial, akan menyebabkan abses ekstradural, tromboflebitis sinus lateralis, meningitis dan abses otak.

Perjalanan komplikasi infeksi telinga tengah ke intra kranial harus melewati 3 macam lintasan, yakni dari rongga telinga tengah ke selaput otak, menembus selaput otak, dan masuk jaringan otak.

Pengenalan yang baik terhadap suatu penyakit telinga adalah prasyarat untuk mengetahui timbulnya komplikasi ini.

Apabila dengan pengobatan medikamentosa tidak berhasil mengurangi gejala klinik berupa tidak berhentinya cairan keluar dari telinga dan pada pemeriksaan otoskopi tidak menunjukkan berkurangnya reaksi inflamasi dan pengumpulan cairan, maka harus diwaspadai kemungkinan timbulnya komplikasi.

Berikut ini beberapa tanda bahaya radang telinga tengah pada stadium akut yang dapat diwaspadai:

Naiknya suhu tubuh
Nyeri kepala 
Adanya tanda toksisitas seperti malaise, perasaan mengantuk, somnolen atau gelisah yang menetap

Munculnya nyeri kepala di daerah parietal, atau oksipital dan adanya keluhan mual, muntah, serta kenaikan suhu badan yang menetap selama terapi diberikan adalah tanda komplikasi intrakranial.

Diagnosis komplikasi radang telinga tengah ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisis dan laboratorium.

Pada anamnesis ditemukan adanya keluhan berupa:

Nyeri kepala hebat
Sakit telinga hebat
Pusing berputar
Lemas
Keluar cairan dari telinga terus menerus
Mual serta muntah yang tiba-tiba
Penurunan kesadaran hingga koma
Kejang
Adanya infeksi telinga dengan riwayat pengobatan medikasi yang tidak baik

Cara mengobati komplikasi radang telinga tengah

Melansir Medical News Today, pengobatan komplikasi radang telinga tengah harus mencakup dua hal, yaitu penanganan komplikasi yang terjadi dan upaya untuk penanganan infeksi primernya.

Jika ditemukan adanya kemungkinan terjadinya komplikasi atau telah ada komplikasi pada stadium dini, maka hanya perlu dilakukan pengobatan seperti penyakit primernya.

Terapi awal radang telinga tengah, meliputi pemberian antibiotik dengan spektrum luas dan segera dilakukan tes sensitifitas antibiotik untuk pemberian antibiotik yang lebih tepat.

Penderita radang telinga tengah dengan komplikasi intrakranial perlu segera dirawat dan dirujuk ke dokter spesialis saraf, saraf anak, dan atau bedah saraf.

Antibiotik dosis tinggi yang dapat menembus sawar otak bisa diberikan secara intra vena selama 7-15 hari dan perlu diperiksa mikrobiologi sekret telinga.

Tindakan selanjutnya adalah operatif hanya dilakukan atas indikasi tertentu, salah satunya adalah bila tidak ada respons yang baik setelah pemberian terapi medikamentosa.

Pada beberapa penderita perlu dilakukan kerjasama dengan bagian neurologi maupun bedah saraf, baik untuk deteksi awal maupun penanganan selanjutnya.

Pencegahan tentu lebih baik daripada mengobati.

Kasus komplikasi radang telinga tengah sendiri tidak menutup kemungkinan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya ketika tidak ditangani dengan maksimal.

Jadi, jika Anda atau keluarga Anda mengalami keluhan seperti sakit telinga, telinga terasa tersumbat, apalagi sampai keluar cairan dari telinga.

Akan lebih baik jika segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT-KL untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi ke otak.


(Tribunjabar.id)

Sakit Telinga Medis


Loading...