Foto Bersejarah Kemerdekaan Indonesia, Pengibaran Bendera Merah Putih hingga Detik-detik Proklamasi

Foto Bersejarah Kemerdekaan Indonesia, Pengibaran Bendera Merah Putih hingga Detik-detik Proklamasi
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 13 Agustus 2020 14:06 WIB

Terasjabar.id - Sejarah Kemerdekaan Indonesia juga tersimpan dalam foto hingga dapat dinikmati bertahun-tahun setelahnya.

Kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1945. Ir Soekarno mengumandangkan proklamasi disaksikan para tokoh pergerakan nasional hingga para tokoh pemuda.

Peristiwa bersejarah tersebut terjadi di kediaman Ir Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 atau sekarang bernama Jl Proklamasi.

Kemerdekaan Indonesia tidak mudah didapatkan setelah menyatakan kemerdekaannya, Indonesia belum diakui.

Empat tahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 27 Desember 1949.

RIS berdiri dilatarbelakangi keinginan Belanda untuk kembali menguasai Indonesia.

Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan Indonesia sehingga RIS hanya bertahan kurang dari satu tahun.

Pada 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menganut negara kesatuan republik.

Berikut ini foto bersejarah Kemerdekaan Indonesia.

1. Pembacaan Teks Proklamasi

tribunnews
Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945. (Kemdikbud)

2. Konferensi Meja Bundar

tribunnews
Suasana Konferensi Meja Bundar yang digelar di Den Haag, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Tanggal 17 Agustus 1950, lima tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (WIKIMEDIA COMMONS/Information Ministry/Davidelit)

3. Naskah Prokalamsi Kemerdekaan Indonesia yang Ditulis Tangan

tribunnews
Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (Kemdikbud)

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia awalnya ditulis pada selembar kertas berwarna putih dari blocknote berukuran panjang 25,8 sentimeter, lebar 21,3 sentimeter dan tebal 0,5 milimeter.

Naskah Proklamasi ditulis oleh Soekarno pada dini hari, Jumat 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Meiji Dori (sekarang Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat).

Naskah Proklamasi tulisan tangan Soekarno sempat dibuang di keranjang sampah karena dianggap tidak diperlukan lagi.

Apalagi naskah proklamasi sudah diketik dengan mesin ketik oleh Sayoeti Melik.
Untungnya, naskah proklamasi tulisan tangan tersebut diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah (BM Diah) sebagai dokumen pribadi setelah rapat perumusan naskah proklamasi berakhir pada 17 Agustus 1945.

Kemudian, BM Diah menyerahkan naskah proklamasi tulisan tangan tersebut kepada Presiden Soeharto pada 1995.

Pada tahun yang sama, naskah asli proklamasi tersebut disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia hingga saat ini.

Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan oleh 3 orang yaitu Soekarno, Moh Hatta dan Achmad Soebardjo. Paragraf pertama naskah proklamasi adalah usulan Achmad Soebardjo.

Paragraf kedua naskah proklamasi adalah usulah Moh Hatta.

Selanjutnya naskah proklamasi dimintakan persetujuan sidang yang seluruhnya berjumlah sekitar 40 orang.

4. Detik-detik Jelang Proklamasi

tribunnews
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam). Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. (Kompas/JB Suratno)

5. Surat Kabar Menyiarkan Kemerdekaan

tribunnews
Surat Kabar Soeara Asia (Kemendikbud RI)

Soeara Asia yang terbit di Surabaya dan Tjahaya yang terbit di Bandung adalah surat kabar pertama yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Soeara Asia menerbitkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 18 Agustus 1945.

Meski kondisi waktu itu Jepang melarang agar media tidak memuat tentang pergerakan, apalagi proklamasi kemerdekaan.

6. Teks Proklamasi yang Diketik

tribunnews
Teks proklamasi autentik yang diketik Sayuti Melik dan akhirnya dibacakan Bung Karno di hadapan para pemuda dan anggota PPKI pada 17 Agustus 1945 silam. (Repro Buku 17-8-45, Fakta, Drama, Misteri (2015) karya Hendri F. Isnaeni)

7. Pengibaran Bendera Merah Putih

tribunnews
Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945. ((Arsip KOMPAS))

Quotes Ir Soekarno

Berikut ini 20 quotes Soekarno yang sesuai dengan tema Kemerdekaan Indonesia.

1. "Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad ‘Merdeka, merdeka atau mati'!"

2. "Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah."

3. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”

4. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."

5. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan”Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1

6. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia"

7. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”

8. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari.

Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli.

Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”

tribunnews
Presiden Soekarno berjalan kaki dari Savoy Homann ke Gedung Merdeka, pada KAA 1955. (ARSIP NASIONAL)

9. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu.” Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1

10. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu "bangsa"!” Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1

11. "Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe.

Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu!

Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak."

12 "Gantungkan cita-cita mu setinggi langit!

Bermimpilah setinggi langit.

Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

13. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

14. "Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya.

Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat.

Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa."

15. “Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” [Ir. Soekarno Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]

16. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna.

Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai!

Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]

17. Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!” (Ir.Soekarno)

18. Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat. Dirgahayu RI. – Soekarno

19. "Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan."

20. "Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!"

(Tribunjabar.id)


Kemerdekaan Indonesia Bendera


Loading...