Warga Curiga Karena Posisi Berlutut Arini Tak Berubah Selama 2 Hari Berturut-turut

Warga Curiga Karena Posisi Berlutut Arini Tak Berubah Selama 2 Hari Berturut-turut
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 13 Agustus 2020 12:34 WIB

Terasjabar.id - Arini (30), warga Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 09.00 WIB ditemukan tewas di depan salah satu rumah di dusun tersebut.

Tragisnya, korban ditemukan dengan posisi tergantung di samping truk milik suaminya M (40) yang terparkir di halaman rumah.

Informasi yang didapat aparat kampung itu, Arini berasal dari Sumatera Utara (Sumut) dan ia merupakan istri kedua dari M.

Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK, melalui Kapolsek Bukit, Iptu Zufrizal SH menyampaikan, berdasarkan keterangan tetangga korban bernama Ibadurahman, pada Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 08.00 WIB, saat ia hendak pergi ke kebun melihat korban dalam keadaan berlutut di samping truk milik suaminya.

Saat pulang dari kebun, Ibadurahman melihat posisi Arini masih seperti semula.

Karena menduga sedang membantu suaminya memperbaiki mobil, Ibadurahman tak curiga dengan keberadaan korban.

tribunnews
Personel Polsek Bukit berjaga-jaga di lokasi kejadian penemuan seorang wanita bernama Arini (30) yang tergantung di mobil truk milik suaminya M (40) yang terparkir di halam rumahnya di Kampung Karang Rejo, Dusun Karang Anyar, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (12/8/2020). (Serambi Indonesia/Budi Fatria)

Kemudian, pada Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 09.00 WIB, kata Iptu Zufrizal, Ibadurahman saat hendak pergi ke kebun melihat kembali ke arah rumah suami Arini dan posisi korban ternyata masih seperti sehari sebelumnya.

Karena posisi Arini sudah dua hari tak berubah, Ibadurahman mulai curiga jangan-jangan sudah terjadi sesuatu dengan korban.

Karena itu, ia kemudian memberitahukan temuan tersebut kepada istrinya, Faridah, agar dicek mengapa posisi korban tidak berubah sejak sehari sebelumnya.

Sesampai di lokasi, Faridah memanggil korban dengan sebutan “kak..., kak....”

Karena korban tidak menyahut, lalu Faridah memanggil tetangga lainnya.

Dalam sekejap, warga langsung ramai berdatangan untuk melihat korban yang saat itu sudah meninggal dunia dengan leher terikat tali ke dinding truk.

Selanjutnya, Ibadurahman menghubungi aparat Kampung Karang Rejo dan Reje untuk memberitahukan hal tersebut ke Polsek Bukit.

"Kami bersama anggota langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Polres Bener Meriah, untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara-red) serta mengevakuasi jenazah korban ke RSU Muyang Kute, Bener Meriah, untuk divisum," ungkap Kapolsek.

Menurut Iptu Zufrizal, proses evakuasi korban juga melibatkan tenaga medis, Basarnas, dan PSC Bener Meriah.

"Kasus ini masih kita dalami. Sedangkan suami korban sudah kita amankan ke Polsek Bukit untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut," ungkapnya.

Informasi lain yang dihimpun Serambi, kemarin, suami korban diamankan oleh polisi beberapa saat setelah mayat Arini dievakuasi ke rumah sakit.

M diamankan pada salah satu panglong kayu di kawasan Desa Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.

Sementara itu, Reje Kampung Karang Rejo, Suradi, yang ditemui Serambi, di lokasi kejadian, Rabu (12/8/2020), menjelaskan, pihaknya mendapat informasi penemuan mayat perempuan tergantung di truk sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut Suradi, korban tinggal di Kampung Karang Rejo tidak pernah melapor ke pihaknya.

"Berdasarkan data yang ada di kepala dusun (Kadus), korban bukan warga kami, karena selama dia tinggal di sini tidak pernah melapor," ujar Suradi seraya menyatakan informasi yang didapat pihaknya, korban Arini berasal dari Sumut dan merupakan istri kedua dari M.

Penyebab meninggalnya Arini (30) hingga kini masih misteri.

Namun, tetangga suami korban bernama Samsudin, mengungkapkan, sebelum jasad Arini ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di truk, Arini sempat cekcok dengan suaminya M (40).

Menurut Samsudin, pada Senin (10/8/2020) malam, ada seorang perempuan bersama seorang anak datang ke rumah tersebut.

Tak lama kemudian, kata Samsudin, ia mendengar ada keributan seperti suara benturan keras ke dinding.

Namun, Samsudin mengaku tak tahu apakah itu adalah suaran benturan ke dinding mobil atau dinding rumah. Keributan tersebut, terdengar sampai ke rumahnya yang berjarak tiga meter dari rumah M.

"Saya mendengar suami minta kunci mobil dan istrinya minta Hp (handphone). Mereka saling bergantian meminta kunci mobil dan Hp," kata Samsudin.

"Mana kunci mobilku, kata suaminya,’ dan ‘istrinya bilang mana Hp ku dulu.’ Selain itu, juga terdengar suara bunyi dinding dan kaca pecah," timpal Samsudin.

Ia menambahkan, korban baru dua bulan tinggal di rumah itu. Sebelumnya, kata Samsudin, mereka tinggal di rumah kontrakan yang letaknya hanya sekitar 10 meter dari rumah sekarang.

"Saat tinggal di rumah sewa yang lama, saya juga sering mendengar mereka cekcok," ungkap Samsudin.

Menurutnya, korban selama ini terlihat ramah terhadap tetangga. Sedangkan suaminya cuek dan tidak pernah bertegur sapa dengan orang lain.

"Kalau bertemu muka, dia (suami korban) hanya sekadar basa basi, tidak pernah ngobrol dengan saya," tuturnya ketika ditanyai Serambi di lokasi kejadian, Rabu (12/8/2020).

Samsudin mengaku sangat terkejut ketika Arini ditemukan meninggal tergantung di dinding samping bak truk suaminya.

"Rupanya korban sudah di situ sejak kemarin (Selasa-red), saya tidak tahu. Baru hari ini (kemarin-red) saya tahu dia (Arini-red) sudah meninggal dunia," kata Samsudin. (bud/Tribunjabar.id)




Warga Curiga Arini Posisi Berlutut


Loading...