Nus Kei di Mata Kelompok John Kei Adalah Seorang Pengkhianat

Nus Kei di Mata Kelompok John Kei Adalah Seorang Pengkhianat
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Selasa, 7 Juli 2020 10:25 WIB

Terasjabar.id - "Apa hukuman untuk pengkhianat?seorang pengkhianat itu hukumannya harus mati," kata penyidik Polda Metro Jaya saat membacakan adegan ke-7 rekonstruksi kasus penyerangan kelompok John Kei.

Adegan ke-7 berlangsung di kediaman John Kei di Perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Satu hari sebelum aksi penyerangan pada, Minggu  (21/6/2020), John Kei dan anak buahnya berkumpul untuk mematangkan aksi kejahatan yang akan mereka lakukan.

Dalam rekonstruksi yang dilakukan, Senin, (6/7/2020), kepolisian menghadirkan John Kei dan sejumlah tersangka lain yang merupakan anak buahnya.

Narasi yang dibacakan penyidik dalam adegan ke-7 terjadi ketika, John Kei berkata pada anak buahnya terkait kekeselannya kepada Nus Kei.

John Kei ingin menyatukan pemahaman ke anak buahnya bahwa, sosok Nus Kei merupakan orang yang patut mendapatkan hukuman.

Bahkan anak buahnya diminta membawa Nus Kei ke hadapan John Kei, entah dalam keadaan hidup atau sudah mati.

John Kei Berikan Uang Rp10 Juta ke Anak Buah

Adegan John Kei (kiri) menyerahkan uang sebesar Rp 10 juta kepada anak buahnya, Deniel Farfar (kanan) yang diperagakan pemeran pengganti, saat rekonstruksi di perumahan Tytyan Indah Utama Z, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/7/2020) sore. (Inset) Deniel Farfar saat menjalani rekonstruksi di hari yang sama di Arcici Sport Center, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Adegan John Kei (kiri) menyerahkan uang sebesar Rp 10 juta kepada anak buahnya, Deniel Farfar (kanan) yang diperagakan pemeran pengganti, saat rekonstruksi di perumahan Tytyan Indah Utama Z, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/7/2020) sore. (Inset) Deniel Farfar saat menjalani rekonstruksi di hari yang sama di Arcici Sport Center, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (Kolase TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Muhammad Rizki Hidayat)

Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dan penyerangan yang dilakukan kelompok Johm Kei di Perumahan Taman Tytyan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin, (6/7/2020).

Dalam salah satu adegan rekonstruksi, John Kei memberikan uang sebesar Rp10 juta ke anak buahnya tersangka Daniel Farfar untuk aksi penyerangan.

"John Kei memberikan uang Rp10 juta ke tersangka Deniel Farfar dengan pecahan 50 ribu," kata penyidik Polda Metro Jaya yang membacakan adegan rekonstruksi.

Adapun John Kei dan anak buahnya berkumpul di markas sekaligus kediaman mereka di Perumahan Tytyan Indah satu hari sebelum aksi penyerangan yang terjadi, Minggu, (21/6/2020).

Adegan pemberian uang Rp10 juta dilakukan di pelataran komplek, dekat portal menuju rumah pribadi John Kei.

Usai diberikan uang Rp10 juta, Daniel Farfar dan anak buah John Kei lainnya langsung menjadwalkan aksi penyerangan dengan titik kumpul di Cempaka Putih.

"Deniel Farfar dan tersangka lain langsung menjadwalkan berkumpul di Sport Centre Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat jam 08.00 pagi," ucap penyidik.

Lokasi berkumpul di Cempaka Putih merupakan titik awal kelompok John Kei untuk melancarkan aksi pembubuhan di Duri Kosambi Jakarta Barat dan Perumahan Green Lake City Tangerang.

Bawa Nus Kei Hidup-hidup atau Dalam Keadaan Mati

Suasana polisi menggelar rekonstruksi kasus penyerangan anak buah alias John Kei terhadap komplotan Nus Kei, di Arcici Sport Center, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, (6/7/2020).
Suasana polisi menggelar rekonstruksi kasus penyerangan anak buah alias John Kei terhadap komplotan Nus Kei, di Arcici Sport Center, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, (6/7/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

John Kei memerintahkan anak buahnya membawa Nus Kei hidup-hidup atau dalam keadaan mati, fakta terungkap melalui rekonstruksi di Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi, Senin, (6/7/2020).

John Kei merupakan otak dari aksi pembunuhan seorang pria di Duri Kosambi Jakarta Barat serta penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City, Tangerang, pada, Minggu, (21/6/2020).

Satu hari sebelum aksi kejahatan tersebut, John Kei dan anak buahnya berkumpul di maekas sekaligus kediaman John Kei di Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi.

Polisi menggelar rekonstruksi dengan menghadirkan para tersangka serta pelaku utama John Kei.

Terdapat sekitar delapan adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi di Perumahan Tytyan Indah.

Salah satunya terdapat adegan di mana John Kei, memerintahkan anak buahnya untuk membawa Nus Kei.

Penyidik Polda Metro Jaya membacakan narasi adegan demi adegan, pada adegan ke-10, John Kei dan anak buahnya berkumpul di pelataran dekat portal.

"Adegan 10 selanjutnya tersangka John Kei datang menghampiri dan menyampaikan kepada tersangka Deniel Farfar dan kawan-kawan dan mengatakan besok berangkat tabrak dan hajar rumah Nus Kei," kata penyidik saat menarasikan adegan rekonstruksi.

"Ambil Nus Kei dalam keadaan hidup atau mati. Jika ada yang menghalangi, sikat saja," tambahnya sambil dibarengi dengan adegan yang diperagakan tersangka.

Pembawa Tenang John Kei Hingga Disemangati Tetangga

John Kei saat melakukan rekonstruksi di kediamannya Perumahan Tytyan Indah Kota Bekasi, Senin, (6/7/2020).
John Kei saat melakukan rekonstruksi di kediamannya Perumahan Tytyan Indah Kota Bekasi, Senin, (6/7/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Polda Metro Jaya menghadirkan sosok John Kei dan anak buahnya dalam rekonstruksi yang digelar di Perumahan Taman Tytyan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin, (6/7/2020).

Rekonstruksi yang melibatkan 14 tersangka termasuk John Kei ini dimulai sekira pukul 15.00 WIB.

Para tersangka datang dengan diangkut menggunakan dua mobil bus tahanan, rekonstruksi dikawal ketat puluhan personel kepolisian Polda dan Polres Metro Bekasi Kota.

Rekonstruksi dilakukan secara terpisah, pertama polisi mengeluarkan anak buah John Kei dan memerankan sejumlah adegan.

Pada tahap ini, sosok John Kei belum dikeluarkan dari dalam mobil tahanan, perannya digantikan oleh pemeran pengganti.

Selanjutnya, setelah adegan anak buah selesai, barulah polisi mengeluarkan John Kei dan memeragakan adegan demi adegan sendiri dengan anak buahnya diperankan oleh pemeran pengganti.

Meski dikerubungi banyak personel kepolisian, selama proses rekonstruksi, John Kei tampak terlihat tenang.

Dia terlihat mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan kancing terbuka, serta celana jin biru panjang.

Tidak kalah menarik perhatian, John Kei juga terlihat mengenakan masker dengan motif bergambar macam menutupi mulutnya.

Pria berkacamata itu sejak awal terlihat tenang, penyidik Polda Metro Jaya serta Wakapolres Metro Bekasi Kota sesekali berbincang di sela-sela proses rekonstruksi.

Selama proses rekonstruksi, sejumlah warga sekitar turut menyaksikan adegan rencana pembunuhan yang hendak dilakukan kelompok John Kei.

Mereka adalah tetangga dekat kediaman John Kei, beberapa kali mereka sangat antusias ketika John Kei dihadirkan kepolisian dalam adegan rekonstruksi.

Bahkan ketika di penghujung rekonstruksi, saat polisi hendak menggiring John Kei masuk ke dalam mobil tahanan, para tetangga menyerukan dukungan kepada pria asal Maluku tersebut.

"Semangat om John, God Bless You," seru para tetangga dari kejauhan saat menyaksikan rekonstruksi.

Seorang tetangga ketika ditanya mengatakan, sosok John Kei selama ini memang dikenal baik di lingkungan tempat tinggal.

Sebagai orang yang hidup bertetangga, dia mengaku tidak pernah terlibat masalah dengan John Kei maupun anak buahnya.

"Kita bukannya ngebela, karena kita enggak tahu masalahnya di luar, tapi kalau di sini anak-anaknya sopan, John Kei itu suka bantu orang," kata seorang tetangga berinisial LS.

Aktivitas John Kei setelah bebas dari penjara pada Desember 2019 silam, lebih sering terlihat di rumah.

Dia menurut tetangga kerap melakukan aktivitas olahraga seperti lari di sekitaran komplek atau berjemur di pelaran rumah.

"Saya udah di sini dari anak-anaknya (John Kei) masih pada kecil, kemarin-kemarin sering lihat juga (John Kei) kalau pas olahraga di sini," terangnya.

(Tribunjakarta.com)

Bekasi John Kei Nus Kei Pengkhianat


Loading...