Keluar Rumah saat "New Normal", Perhatikan 4 Hal berikut

Keluar Rumah saat
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Rabu, 1 Juli 2020 10:33 WIB

Terasjabar.id – Pandemi Covid-19 telah secara drastis mengubah aktivitas masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Berbagai aktivitas, seperti sekolah, berolahraga, bekerja, hingga berbelanja tak lagi bisa dilakukan seperti sedia kala.

Bahkan, beberapa negara menerapkan lockdown alias penguncian total, seperti Inggris dan Italia, mengikuti langkah Kota Wuhan, China, tempat Covid-19 pertama kali terdeteksi.

Langkah ekstrem tersebut melarang warga ke luar rumah, kecuali untuk alasan yang benar-benar mendesak, seperti membeli kebutuhan pokok.

Sementara itu untuk Indonesia, lockdown memang tidak dilakukan, melainkan menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Meski tidak seekstrem lockdown, PSBB tetap mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah. Beberapa industri pun harus ditutup sementara untuk mengurangi interaksi antarmanusia.

Akan tetapi, baik itu kebijakan lockdown maupun PSBB tidak bisa terus-terusan dilakukan. Selain kesehatan, ekonomi juga harus diperhatikan.

Banyak perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya akibat PSBB.

Hal itu tentu saja dapat menyebabkan bencana kemiskinan jika diteruskan karena banyak orang yang kehilangan pemasukan.

Oleh karena itu, sejumlah negara akhirnya melakukan pelonggaran terkait mobilitas warganya. Untuk Indonesia, istilah kebijakan seperti ini adalah new normal atau tatanan normal baru.

Meski begitu, new normal bukan berarti segala aktivitas dapat dilakukan seperti sedia kala. Itu karena Covid-19 masih menjadi ancaman.

Kompas.com, Rabu (20/5/2020) melansir bahwa new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, tetapi ditambah penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

Oleh karena itu, masyarakat pun perlu memperhatikan berbagai hal saar hendak ke luar rumah pada fase new normal, yakni:

1 Memakai masker

Masker menjadi barang yang wajib dibawa dan dipakai, terutama saat keluar rumah pada fase new normal. Tujuannya tidak lain adalah mengurangi tingkat penularan Covid-19.

Masker pun harus dipakai mereka yang sehat maupun sakit. Itu karena penularan Covid-19 terjadi melalui droplets atau percikan air liur yang mengandung virus.

Dengan memakai masker, kemungkinan orang yang terjangkit Covid-19 untuk menularkan kepada orang lain menjadi berkurang.

Begitu juga dengan mereka yang masih sehat. Kemungkinan tertular Covid-19 juga akan berkurang dengan memakai masker.

2 Melakukan jaga jarak dengan orang lain

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (1/4/2020), organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menggunakan istilah physical distancing atau jaga jarak fisik untuk menghindari penyebaran Covid-19.

WHO pun merekomendasikan masyarakat dunia untuk menjaga jarak lebih dari satu meter dari orang lain.

Tentu saja jaga jarak itu harus dilakukan, terutama saat mengantre ketika hendak membeli bahan makanan atau berbelanja.

3 Rajin mencuci tangan pakai sabun

Saat ke luar rumah, tidak diketahui apakah tangan menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus Covid-19.

Maka dari itu, rajin cuci tangan pakai sabun harus dilakukan untuk menghilangkan virus Covid-19 dari telapak tangan, terutama sebelum masuk kantor atau tempat perbelanjaan.

Andai ada virus Covid-19 di telapak tangan, dengan mencuci tangan pakai sabun membuat virus itu menghilang, sehingga mengurangi kemungkinan menulari orang lain atau diri sendiri.

4 Sedia obat

Selama pandemi Covid-19 masih belum berakhir, disarankan untuk mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, kecuali jika mendesak.

Maka dari itu, perlu untuk menyiapkan persediaan obat untuk berjaga-jaga apabila sakit datang secara mendadak, sehingga pengobatan bisa dilakukan tanpa harus mendatangi fasilitas kesehatan.

Demam atau sakit kepala menjadi penyakit yang bisa datang tiba-tiba. Apalagi aktivitas menjadi berubah karena new normal, dari yang sebelumnya hanya di rumah, menjadi harus kembali ke luar rumah.

Lalu obat apa yang harus disiapkan untuk mengobati demam dan sakit kepala? Salah satunya adalah Biogesic.

Mengapa Biogesic? Obati ini memiliki kandungan Paracetamol 500 miligram (mg) yang dapat mengatasi demam dan sakit kepala.

Namun, ternyata tak hanya demam dan sakit kepala saja. Biogesic pun ampuh untuk mengobati nyeri otot, sakit gigi, nyeri haid, dan demam yang menyertai flu pascavaksinasi.

Tentu saja menyiapkan Biogesic sebagai barang bawaan makin melengkapi persiapan untuk menghadapi fase new normal.

(Tribunjabar.id)


New Normal Rumah Aktivitas


Loading...