PPDB Melalui Sistem Online Dikeluhkan Sejumlah Orangtua Siswa di Garut, Banyak yang Masih Belum Paham

PPDB Melalui Sistem Online Dikeluhkan Sejumlah Orangtua Siswa di Garut, Banyak yang Masih Belum Paham
(Tribun Jabar/Cipta Permana : Google)
Editor: Epenz Hot News —Jumat, 5 Juni 2020 21:25 WIB
Terasjabar.id - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) ke tingkat SMA/SMKK melalui sistem online dikeluhkan sejumlah pihak.
Termasuk para kepala sekolah dan komite tingkat SMP.
Kepala sekolah SMP banyak mendapat keluhan dari pihak siswa maupun orangtua siswa yang sulit mendaftarkan anaknya ke SMA/SMK dengan sistem online.

Ketua Komite SMPN 1 Garut, Komarudin, mengatakan mayoritas orangtua siswa meminta pendaftaran anaknya ke jenjang SMA secara kolektif dengan bantuan operator sekolah.

Selain ingin memastikan anaknya terdaftar sebagai calon peserta didik di sekolah pilihan, para orangtua menilai sistem pendaftaran melalui online lebih sulit ketimbang tahun sebelumnya.

"Makanya komite juga minta pendaftaran kolektif karena kebayang orangtua akan kesulitan."
"Makanya kami mohon pihak sekolah membantu siswa untuk mendaftar ke SMA," ucap Komarudin, Jumat (5/6/2020).

Kepala SMPN 1 Garut, Aceng Maulana, mengaku sistem pendaftaran ke jenjang SMA tahun ini seolah mewajibkan menggunakan sistem online.
Pasalnya, tak semua orangtua mengerti penggunaan sistem online.

Bahkan sejumlah orangtua siswa yang hendak mendaftarkan anaknya secara offline, tak diterima salah satu SMA negeri di Garut.

"Ada orangtua yang coba mendaftarkan secara langsung tidak diterima, karena harusnya melalui online. Akhirnya kami bantu dengan mendaftarkan anak didik secara online," kata Aceng.

Aceng menilai, pendaftaran secara online sebaiknya tidak dipaksakan. Dinas Pendidikan Provinsi Jabar harus memberi opsi lain. Tak semua orangtua bisa atau paham dengan sistem pendaftaran online.

"Di sisi lain, KCD (Kantor Cabang Dinas, red) telat sosialisasikan PPDB online ini. Jadi membuat bingung ke orangtua dan siswa," ujarnya.

Ketua MKKS SMP Kabupaten Garut, Yusup Satria Gautama, menyebut, PPDB SMA di Jawa Barat secara online banyak dikeluhkan oleh orangtua dan pihak sekolah. Belum semuanya siap dan paham menggunakan sistem online.

"Kenapa harus selalu online, kenapa gak bisa offline juga? Kalau kita panitia PPDB misalnya buka pendaftaran yang dari SD ke SMP kita buka online dan offline. Kenapa PPDB SMA sederajat tidak bisa?," ujar Yusup.

Dampaknya, banyak orangtua siswa yang meminta bantuan ke pihak sekolah atau operator untuk mendaftarkan anaknya.
Padahal pihaknya tak mempunyai kewajiban karena tak ada dalam petunjuk teknis.

"Siswa yang mau melanjutkan ke SMA itu banyak, sedangkan kami juga disibukan dengan PPDB yang mau masuk SMP. Pihak SMAnya juga kurang sosialisasi," ujarnya.

Yusup mengungkapkan, keluhan tersebut disebabkan beberapa faktor.
Di antaranya masih sulitnya akses Internet di beberapa daerah.
Selain itu, belumnya memiliki dan bisa menggunakan perangkat komputer atau telepon pintar.

"Kami sudah minta sistem pendaftaran online dan offline, tapi gak ada jawaban. Padahal itu untuk mempermudah akses pendaftaran," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong meminta Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah XI Provinsi Jawa Barat untuk bisa memfasilitasi pendaftaran PPDB SMA/SMK tahun 2020 Secara offline.

"PPDB dari SMP ke SMA itu menghadapi keterbatasan SDM dan sarana prasarana di SMP. Kami memohon bisa memfasilitasi kelancaran pendaftaran PPDB SMA/SMK tahun 2020," ucap Totong.


Disadur dari TRibunjabar.id

Pandemi Virus Corona PPDB Sistem Online


Loading...