Kisah Pegawai Salon Rambut dan Kecantikan, Bertahan di Tengah Covid-19 Saat Tempat Kerjanya Ditutup

 Kisah Pegawai Salon Rambut dan Kecantikan, Bertahan di Tengah Covid-19 Saat Tempat Kerjanya Ditutup
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Rabu, 3 Juni 2020 14:30 WIB

Terasjabar.id -‎ Salon jadi jenis usaha yang tidak boleh beroperasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bandung yang bergulir sejak 22 April. Akibatnya banyak pegawainya yang dirumahkan.

Saat ini, PSBB tahap 3 atau PSBB proporsional masih berlangung. Hanya saja, pembatasannya tidak seketat pada PSBB tahap 1 dan 2. Meski begitu, pada PSBB tahap 3, sejumlah salon sebagian buka. Namun masih banyak yang belum beroperasi.

"Kebetulan salon tempat saya kerja tutup. Jadi pegawai-pegawainya pada dirumahkan dulu. Saya di rumah terus selama pandemi. Selama di rumah, saya belajar lagi jadi penata rambut, make up, ya upgrade ilmu lah istilahnya,"ujar Abel (29), seorang kapster atau penata rambu di salah satu salon di Kota Bandung, saat dihubungi via ponselnya, Selasa (6/6/2020).

Dia akui, selama dua bulan lebih tidak bekerja, nyaris tidak ada pemasukan uang untuk dirinya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lantas, ia pun mengandalkan tabungan.

"Kalau saya sih sudah biasa save money. Jadi selama dua bulan ini mengandalkan tabungan," ujarnya.

Kadang-kadang, ia dihubungi pelanggannya untuk datang langsung ke rumah untuk mengurus rambut pelanggannya. Saat ini, banyak perempuan yang ingin bergegas ke salon mengurus rambut. Dari itu, ia mendapat pemasukan meski tidak setiap hari.

"Kalau saya, beberapa kali dihubungi klien yang sudah kenal. untuk potong rambut atau treatment. Tapi tentu saja pakai standar protokol kesehatan," katanya.

Saat ini, sebagian salon memang sudah ada yang kembali beroperasi. Banyak kapster yang sudah kembali bekerja. Tentunya, itu jadi hal menggembirakan.

"Tentunya senang ya bisa kembali kerja. Kemarin sebulan lebih enggak kerja. Paling dapat pemasukan kalau ada panggilan treatment atau potong rambut. Selebihnya ya belajar lagi soal salon, soal tata rambut sampai make up," ujar Andriyani (29), kapster di salon di kawasan Sarijadi, via ponselnya.

‎Meski sudah beroperasi, tidak banyak tamu yang ingin merawat atau memotong rambutnya. Pekan ini, tamu-tamu di salonnya masih sedikit dibanding saat normal.

"Sejauh ini masih sedikit ya karena mungkin masih takut-takut. Tapi di tempat saya sih wajib jalankan protokol kesehatan," kata dia.

Di masa normal sebelum ada pandemi, minimal setiap minggunyanya, selalu ada tawaran pekerjaan merias pengantin untuk acara pernikahan.

"Tapi selama pandemi mah nyaris tidak ada orderan. Jangankan order make up pernikahan, tata rambut di salon saja enggak ada kan tutup," ucapnya.

Saat ini, aturan PSBB terasa lebih longgar. Sekalipun itu juga bahaya karena ada potensi penularan. Namun, potensi itu kata dia, bisa dicegah dengan menjalankan protokol kesehatan.

"Iya harus disiplin protokol kesehatan. Kalau enggak gitu, rawan. Apalagi kan kerjaan kami ini harus dekat dengan orang, pegang rambut sampai muka. Jadi selama kerja harus pakai sarung tangan, harus se higienis mungkin," ucap dia.

(Tribunjabar.id)


Virus Corona Rambut Kecantikan Covid 19 Tempat Kerja


Loading...