Ratusan Sopir Angkutan Truk Setop Antar Sembako dan Bahan Bangunan Ke Kalteng, ini Alasannya

Ratusan Sopir Angkutan Truk Setop Antar Sembako dan Bahan Bangunan Ke Kalteng, ini Alasannya
(iNews.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Sabtu, 30 Mei 2020 12:17 WIB

Terasjabar.id - Ratusan sopir angkutan truk pembawa sembako dan bahan bangunan dari Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Kalimantan Tengah (Kalteng) setop beroperasi mulai Jumat (29/5/2020). Sebab Pemerintah Provinsi Kalteng mewajibkan setiap orang masuk ke wilayahnya harus mempunyai surat keterangan bebas Covid-19.

“Setiap sopir yang masuk ke Palangkaraya Kalteng wajib menunjukan surat bebas corona, jika tidak ada harus rapid test dengan biaya antara Rp500.000-Rp700.000, ini sangat memberatkan bagi sopir. Oleh karena itu kami sepakat tidak ada pengiriman barang mulai hari ini,” kata salah satu pengelola jasa ekspedisi Mitra Lintas Nusantara, Ferry, di Banjarmasin.

Menurut Ferry, penghentian distribusi barang primer dari Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin ke Palangkaraya tentu akan berdampak besar tidak hanya bagi masyarakat di Kalteng, namun juga bagi ratusan sopir truk.

“Kami menyadari memang berat menghentikan distribusi. Namun lebih berat lagi bagi sopir harus membayar ratusan ribu rupiah jika harus rapid test setiap kali ingin masuk Palangkaraya,” ujarnya.

Salah satu sopir truk, Susanto mengaku sangat keberatan jika harus mengeluarkan biaya rapid test jika ingin masuk Palangkaraya.

“Kemarin sempat tertahan tidak bisa masuk, tapi terpaksa ikut rapid test dan membayar ratusan ribu rupiah. Jika setiap kali ingin masuk harus bayar, pendapatan kami tentu akan turun drastis. Pihak ekspedisi tidak menjamin pembayaran rapid test, terpaksa uang pribadi,” kata Susanto.

Sementara itu, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalsel, Saut Natan Samosir mengaku telah melayangkan surat kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 baik tingkat Kota Banjarmasin maupun Provinsi Kalsel. Surat tersebut berisi permintaan agar dilakukan rapid test massal bagi sopir truk yang mengangkut bahan primer dari Banjarmasin ke Kalteng.

“Jika mereka sudah mengantongi surat dari tim gugus tugas, harusnya tidak dipersulit lagi masuk ke Kalteng," katanya.

Saut menambahkan, penghentian sementara distribusi barang pokok ke Kalteng akan berdampak besar dan menyebabkan harga sembako di Kalteng naik pada beberapa hari kedepan.

“Lebih dari 50 persen barang sembako dikirim dari Banjarmasin ke Palangkaraya. Dalam sehari saja ada 100 truk besar dan 30 truk kontainer yang biasa mengangkut bahan pokok. Bayangkan jika tidak ada pengiriman barang sehari saja, barang jadi langka dan melambung tinggi,” ujarnya.

Disadur dari iNews.id

Virus Corona wabah Virus Corona Sopir Angkutan Truk Sembako


Loading...