Kapolsek Pamulang Kompol Widya Agustiono kepada wartawan membenarkan adanya seorang ibu yang meninggal setelah membeli gas elpiji yang jaraknya sekitar 200 meter. Namun Widya membantah kalua Yonis meninggal saat mengantre gas 3 kg. Menurut anggota yang mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari para saksi, ibu tersebut datang ke agen penjualan gas LPG 3 kg, dan saat itu tidak ada antrean.
Menurut Widya, Yonih berdagang nasi uduk, dari subuh. Sektar pukul 10 gasnya habis terus beli gas ke pangkalan. Untuk mencapai pangkalan, Yonih berjalan sejauh 200 meter. Berdasarkan keterangan pihak agen, ibu itu membeli LPG 3 kg tanpa mengantre.
Ibu itu lalu meninggalkan agen penjualan LPG 3 kg yang berlokasi di Jalan Beringin Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang, Tangsel. Korban sempat berhenti di rumah tetangga sebelum mncapai rumahnya karena kelelahan. Salah seorang tetangganya mengantar Yonih ke rumahnya. Karena melihat kondisi Yonih semakin drop, tetangga Yonih menelpon anak Yonih yang sedang bekerja.
Sesampainya sang anak di rumah, Yonih kemudian dilarikan ke rumahsakit. Namun di rumah sakit, dokter menyatakan Ibu Yonih sudah meninggal. Jadi menurut Widya kabar yang beredar di media sosial menyebutkan ibu tersebut meninggal saat antre membeli LPG 3 kg tidaklah benar. ***