TERASJABAR.ID – Media sosial saat ini sedang banyak berseliweran kabar tentang bahan bakar minyak (BBM) pertamax atau RON 92 yang dioplos dengan Pertalite atau RON 90.
Kabar ini sangat menghebohkan seluruh jagat Indonesia, sebab mereka yang menggunakan Pertamax merasa telah tertipu. Banyak meme dan juga video konten tentang kasus ini.
Selain merasa tertipu, negera juga merugi sebesar Rp 193,7 triliun, uang segitu tentu adalah jumlah yang banyak.
Akan tetapi menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kaspuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar kalau negara tak hanya rugi Rp 193 triliun saja, tetapi bisa lebih.
Karena hitungan itu hanya dihitup dari kasus korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina Patra Niaga di tahun 2023 saja dan jumlah total kerugian negara belum dihitung, lalu Harli juga mengatakan kalau kerugian tahun 2023 tersebut juga masih hitungan sementara.
Sementara menurut harli bakal ada jumlah yang lebih besar dari itu karena aksi pengoplosan bisa sudah terjadi di tahun 2018-2023 seusai dengan masa jabatan.
- TERBARU! 22 Kode Redeem FF Hari Kamis 13 Maret 2025 Masih Aktif: Gift, Diamond dan Skin Sudah Siap Diklaim
- Ramalan Zodiak Nasib Besok Kamis 13 Maret 2025: Akankah Taurus, Aries, Gemini dan Virgo Dapat Rezeki Besar?
- Katalog Promo Indomaret Besok Kamis 13 Maret 2025: Ada Diskon Mama Lemon, Minyak Goreng dan Pepsodent
- Gini Caranya, Tips Klaim Kode Redeem FF Supaya Dapat Hadiah Gratis!
- KESEMPATAN EMAS! Klaim 17 Akun Sultan FF Gratis Hari Ini 12 Maret 2025, Tertarik?
Kemudian Harli juga menjelaskan hitungan kerugian negera bisa meliputi beberapa komponen seperti rugi impor minyak, impor BBM lewat broker dan rugi akibat pemberian subsidi.
Hari mengungkap kalau jika dilakukan penghitungan secara kasar kerugian negera setiap tahun itu RP 193,7 triliun maka total kerugian selama 2018-2023 bisa mencapai Rp 968,5 triliun.
Wow, jumlah yang fantastis bukan, dan Harli Mengatakan kalau ini menjadi mega korupsi, Harli menyarankan penyidik kejagung harus menggandeng ahli untuk melakukan perhitungan kerugian negara.