Tukang Sayur Sabet Bank Emok Hingga Dua Jarinya Putus Karena Ditagih Pembayaran Utang Rp 100 Ribu

Tukang Sayur Sabet Bank Emok Hingga Dua Jarinya Putus Karena Ditagih Pembayaran Utang Rp 100 Ribu
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 14 Mei 2020 13:12 WIB

Terasjabar.id - Kesal ditagih utang yang kurang Rp 100 ribu, pedagang sayur di Kota Bekasi emosi.

Dia emosi setelah bank emok alias rentenir atau penagih utang itu mengambil bambu.

Tukang sayur itu lantas balik mengambil golok sebelum terjadi perkelahian berujung putusnya dua jari sang bank emok.

Dua jari penagih utang bernama Leonardus Saka terputus pada Selasa (12/5/2020).

Peristiwa itu terjadi saat Leonardus Saka menagih utang kepada Agus Surono, pria yang sehari-hari berjualan sayur di Kota Bekasi.

Leonardus ditebas saat menagih utang ke rumah Agus Surono di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sekira pukul 17.30 WIB.

Saat itu, Leonardus sedang menjalankan tugasnya menagih utang ke rumah Agus Surono.

"Korban lagi nagih utang, cuma mungkin karena pelaku lagi tidak ada uang jadi kesal," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Ali Djoni saat dikonfirmasi, Rabu, (13/5/2020).

Terpancing Istri yang Emosi

Saat itu, Leonardus bertemu dengan istri Agus Surono untuk menagih utang.

Namun, istri pelaku yang turut emosi membuat sang suami terpancing.

Korban lalu mengambil bambu yang ada di sekitar lokasi kejadian, tetapi tersangka kemudian mengambil sebilah golok untuk menyerang.

"Sempat dorong-dorongan dulu, korban lalu ambil bambu, nah pas liat korban bawa bambu dia (pelaku) mengambil golok," jelasnya.

Dua Jari Korban Putus

Keributan pun tidak terelakkan, pelaku secara brutal menyerang korban hingga mengalami luka di bagian tangan kanan.

"Langsung diserang sampai putus jarinya, bagian jempol dan telunjuk kanan," paparnya.

Usai kejadian itu, korban dibantu warga setempat dibawa ke rumah sakit guna mengobati luka pada bagian tangan sebelah kanannya.

Tidak lama setelah kejadian itu, massa dari teman-teman korban berusaha mendatangi pelaku ke rumahnya.

Beruntung kata Ali, pelaku sudah diamankan oleh ketua RW setempat untuk sepanjutnya diserahkan ke Polsek Bantar Gebang.

"Kasusnya sudah ditangani Polres, dia (pelaku) sehari-hari bekerja tukang sayur ngontrak di kontrakan pak RW, makanya pas ramai mau ditangangi massa dia diantar pak RW ke Polsek," tegasnya.

Perkara Uang Rp 100 Ribu

Peristiwa penganiayaan yang dilakukan seorang pedagang sayur bernama Agus Sorono terhadap Leodardus Saka, dipicu tagihan utang sebesar Rp100 ribu yang tak sanggup dibayar.

Korban Leonardus diketahui merupakan pria yang bekerja sebagai rentenir.

Peristiwa ini diketahui terjadi di rumah kontrakan pelaku di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sekira pukul 17.30 WIB.

Kepala Seksi Pemtrantibmum Kelurahan Ciketing Udik, Adventus Pardosi mengaku, turut membantu ketua RW setempat saat menyerahkan pelaku ke Polsek Bantargebang.

"Jadi dari informasi yang saya dapat dan kebetulan saya ada disitu jadi pelaku itu ditagih utang piutang sama bank keliling (korban)," kata Adventus kepada TribunJakarta.com, Rabu, (13/5/2020).

Pengakuan Pelaku

Saat mengantar pelaku ke Polsek Bantargebang, Adventus sempat menanyakan langsung ke pelaku duduk perkara aksi peristiwa penganiayaan tersebut.

"Waktu saya tanya di mobil itu kurang lebih total utangnya Rp1 juta atau Rp1,5 juta gitu, dan kejadian itu adalah pembayaran dia terakhir, itupun sisa Rp100 ribu atau Rp150 ribu," ungkapnya.

Dia juga sempat menanyakan mengapa tega membacok orang hingga mengalami luka yang cukup parah, lalu pelaku berdalih khilaf dan terbawa emosi.

"Dia mengakui perbuatannya, karena dia khilaf, karena kebawa emosi padahal itu utang tinggal terakhir," ungkapnya.

Pelaku lanjut Adventus, diduga tengah mengalami kondisi sulit, terlebih di massa pandemi Covid-19 yang banyak berdampak pada sektor ekonomi.

"Ya mungkin karena lagi bawah Covid-19, jangankan tukang sayur semua sektor usaha pasti menurun," katanya.

Ada Faktor Cekcok

Pelaku ketika ditanya memang tidak mengaku secara gamblang kondisi ekonominya.

Tapi, jika dilihat dari nilai tagihan yang hanya Rp100 ribu tentu sangat disayang harus berujung pada kekerasan.

"Dia enggak bicara sejauh itu (usahanya menurun), tapi logikanya cuma gara-gara ditagih segitu aja bisa sampai tersulut emosi berartikan ada faktor ekonomi yang enggak bisa diutarakan pelaku," ujarnya.

"Tapi menurut saya ada faktor cekcok juga, di awal enggak bisa ketemu solusinya, jadi sampai kejadian seperti itu," tambahnya.

Reaksi Rekan Korban

Agus Sorono, seorang pedagang sayur yang membacok penagih utang bernama Leonardus Saka sempat mengundang reaksi sejumlah rekan korban mendatangi lokasi kejadian.

Suasana sempat mencekam ketika jumlah massa yang datang kian banyak.

Mereka hendak mencari pelaku yang telah melukai rekannya saat berusaha menagih utang.

Kepala Seksi Pemtrantibmum Kelurahan Ciketing Udik, Adventus Pardosi mengatakan, massa yang datang jumlahnya cukup banyak.

Mereka mayoritas berasal dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang kebetulan korban aktif di dalamnya.

"Mereka datang dari mana aja, ada yang dari Gunung Putri Bogor, Cibubur, mereka berkumpul di sekitaran lokasi kajadian," kata Adventus kepada TribunJakarta.com.

Rekan Korban Terpancing

Dia menjelaskan, massa yang hadir untuk membela korban juga terpancing informasi yang dianggap keliru.

"Jadi tersulut, ada kabar bahwa, korban dibacok pada bagian kepala lalu ada kabar pelakunya warga Ciketing Udik, padahal bukan, dia (pelaku) mengontrak di sini," jelasnya.

Massa yang sudah berkumpul dengan jumlah cukup banyak itu akhirnya dapat dikendalikan, Adventus bersama tokoh masyarakat dan unsur kepolisian mencoba memberikan klarifikasi.

"Itu sampai jam 3 malam kita panggil tokohnya yang juga ketua ormas, kita buat klarifikasi supaya teman-teman korban enggak kesulut emosi," paparnya.

Adapun aksi pembacokan terjadi di rumah kontrakan pelaku di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (12/5/2020) sekira pukul 17.30 WIB.

Kapolsek Bantargebang, Kompol Ali Djoni mengatakan, korban yang bekerja sebagai penagih utang datang ke rumah pelaku untuk menjalankan tugasnya.

"Korban lagi nagih utang, cuma mungkin karena pelaku lagi tidak ada uang jadi kesal," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (13/5/2020).

Keributan pun tidak terelakkan, pelaku secara brutal menyerang korban hingga mengalami luka di bagian tangan kanan.

"Langsung diserang sampai putus jarinya, bagian jempol dan telunjuk kanan," paparnya.

Tidak lama setelah kejadian itu, massa dari teman-teman korban berusaha mendatangi pelaku ke rumahnya.

Beruntung kata Ali, pelaku sudah diamankan oleh ketua RW setempat untuk selanjutnya diserahkan ke Polsek Bantar Gebang.

"Kasusnya sudah ditangani Polres, dia (pelaku) sehari-hari bekerja tukang sayur mgontrak di kontrakan pak RW, makanya pas ramai mau ditangangi massa dia diantar pak RW ke Polsek," tegasnya. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

(Tribunjabar.id)

Tukang Sayur Bank Emok Jari


Loading...