PSBB Jawabarat di Kabupaten Sukabumi Dimulai Hari ini, Ada Taksi dari Bandung Bawa Pemudik, Petugas Tindak Begini

PSBB Jawabarat di Kabupaten Sukabumi Dimulai Hari ini, Ada Taksi dari Bandung Bawa Pemudik, Petugas Tindak Begini
(tribunjabar.id/kontributor Sukabumi, M Rizal Jalaludin : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 6 Mei 2020 14:10 WIB

Terasjabar.id - Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) Jawa Barat di Kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan secara parsial di 14 Kecamatan dimulai hari ini, Rabu (6/5/2020).

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami memantau langsung check point PSBB di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, tepatnya di Sukalarang.

Satuan Gabungan dari TNI/Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, BPBD, serta dinas terkait lainnya melakukan pengamanan di check point perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.

TAKSI BAWA PEMUDIK-Satuan gabungan memberhentikan beberapa kendaraan roda dua dan empat, terutama dengan pelat nomor luar daerah Kabupaten Sukabumi. Saat operasi dilakukan, Satuan gabungan menemukan Taksi dengan pelat nomor D. Taksi tersebut membawa pemudik asal Sukabumi dari Bandung.
TAKSI BAWA PEMUDIK-Satuan gabungan memberhentikan beberapa kendaraan roda dua dan empat, terutama dengan pelat nomor luar daerah Kabupaten Sukabumi. Saat operasi dilakukan, Satuan gabungan menemukan Taksi dengan pelat nomor D. Taksi tersebut membawa pemudik asal Sukabumi dari Bandung. (TRIBUN JABAR / M RIZAL JALALUDIN)

Satuan gabungan memberhentikan beberapa kendaraan roda dua dan empat, terutama dengan pelat nomor luar daerah Kabupaten Sukabumi.

Saat operasi dilakukan, Satuan gabungan menemukan Taksi dengan pelat nomor D.

Taksi tersebut membawa pemudik dari Bandung tujuan Sukabumi.

Kepada petugas, AAS pemudik asal Kecamatan Surade, mengaku ia memesan taksi karena sudah tidak ada travek yang beroperasi dari Bandung ke Sukabumi.

Ia juga mengatakan, dirinya hendak pulang ke Sukabumi karena di Bandung sudah tidak bekerja.

"Udah gak kerja di Bandung pak asli, ieu mun diturunkeun didieu pulangna kumaha yeuh lieur (ini kalau diturunkan disini gimana pulangnya bingung)," ucap AAS kepada petugas.

"Turun saja di sini, lanjutkan pakai angkot," jawab petugas yang memeriksa AAS.

AAS pun mengindahkan imbauan petugas tersebut, ia turun dari taksi dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot. Serta taksi yang membawanya diputar balik petugas.

PSBB Jabar Pertama di Kabupaten Sukabumi, Ada Taksi dari Bandung Bawa Pemudik, Petugas Tindak Begini
PSBB Jabar Pertama di Kabupaten Sukabumi, Ada Taksi dari Bandung Bawa Pemudik, Petugas Tindak Begini (tribunjabar.id/kontributor Sukabumi, M Rizal Jalaludin)

"Hari ini kita di Jawa Barat khusunya ya Kota Kabupaten yang belum melaksanakan PSBB, secara serentak dari hari ini sampai 14 hari kemudian. Dari tanggal 6 sampai tanggal 20 Mei 2020 berarti," ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada awak media.

Marwan menerangkan, PSBB bisa saja diperpanjang apabila terdapat peningkatan jumlah orang terpapar virus corona di Kabupaten Sukabumi.

"Nanti apakah kita akan perpanjang dilanjutkan PSBB ini, kalau proses di lapangan ini masih terjadi persoalan-persoalan peningkatan pasien dari yang terdampak dari virus," terangnya.

Bupati Kota Sukabumi, Marwan Hamami, dan Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri saat menggelar konfrensi pers pada wartawan, Selasa, (24/3/2020) sore.
Bupati Kota Sukabumi, Marwan Hamami, dan Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri saat menggelar konfrensi pers pada wartawan, Selasa, (24/3/2020) sore. (Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)

"Jadi mudah-mudahan kegiatan penyekatan ini, penyeleksian, kemudian juga pengawasan orang-orang yang masuk Kabupaten Sukabumi dan seluruh wilayah di Jawa Barat semakin diperketat, mudah-mudahan ini juga berdampak berkurangnya dan harus kita yakini berhasilnya kegiatan ini menurut standar WHO itu di 30 persen biasa," lanjut Marwan.

Marwan menjelaskan, apabila kendaraan yang melintas di jalaur perbatasan Kabupaten Sukabumi ada 1.000 kendraan, itu bisa berkurang hingga 30 persen.

"Kalau jalur ini biasanya 1.000 perkendaraannya, ini nanti berarti kalau 30 persennya alhamdulillah kalau dilihat sih berkurang banyak. Kita tidak tahu pada hari-hari lanjutan, karena semua orang sudah mendengar bahwa hari ini PSBB. Tetap ditakutkan mereka melihat kelalaian kita," jelas Marwan.

Lebih lanjut Marwan mengatakan, di hari pertama PSBB Kabupaten Sukabumi, masih terdapat warga yang membandel.

"Yang terjadi masih banyak bandel, masih banyak yang mencari jalan tikus untuk masuk Sukabumi, masuk daerah-daerah lain juga sama. Karena tadi mereka merasa bahwa kondisi sesuai intruksi bapak Presiden ini tidak boleh mudik, mereka juga sudah menyadari keinginan untuk pulang sangat tinggi, sehingga tadi mobil taksi pun salah satunya disuruh di kosongkan mereka pindah dan taksinya sudah kosong. Hal seperti itu tidak bisa dipungkiri lah," beber Marwan.

Marwan menegaskan, pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin meminimalisir penyebaran virus corona.

"Makanya kita terus berupaya semaksimal mungkin. Bukan saudara-saudara kita tidak boleh pulang, tapi saudara-saudara kita harus bisa maklum kepada saudara-saudaranya di daerah yang hari ini masih clear, supaya tidak dijangkiti oleh mereka virus Covid-19 tadi ya," ucap Marwan.

Marwan menyebutkan, bagi pelanggar PSBB akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan PSBB.

"Ada, ada sanksi, sanksi sudah ada di draft, misalnya yang tidak pakai masker, kemudian menggunakan kendaraan tidak sesuai dengan aturan, tapi fleksibel ini menyesuaikan saja mana kendaraan keluarga, mana kendaraan umum," imbuhnya. (M Rizal Jalaludin)


Disadur dari Tribunjabar.id

PSBB Virus Corona Wabah Virus Corona Kabupaten Sukabumi Bandung


Loading...