Masa Lockdown Berakhir, Kota Wuhan Merayakannya dengan Pesta yang Spektakuler

Masa Lockdown Berakhir, Kota Wuhan Merayakannya dengan Pesta yang Spektakuler
Sky News Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian selama dua bulan dengan pesta spektakuler.
Editor: Malda Hot News —Rabu, 8 April 2020 13:13 WIB

Terasjabar.id - China kini resmi mengakhiri aturan 'lockdown' akibat virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei.

Kota yang sebelumnya telah mengalami total penguncian selama 11 minggu, setelah menjadi pusat berkembangnya virus yang saat ini menjadi krisis global Covid-19.

Mengutip dari Sky News, Pihak berwenang setempat mulai mengizinkan 11 juta penduduknya untuk keluar masuk kota.


Orang-orang telah diizinkan untuk masuk dan pergi dengan syarat membawa handphone yang didukung oleh aplikasi pelacakan data dan pengawasan dari pemerintah.

Aplikasi itu berfungsi untuk menunjukkan jika mereka sehat dan belum melakukan kontak dengan siapa pun yang terinfeksi.

Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler.
Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler. (Sky News)

Sebuah pertunjukan cahaya di kedua sisi sungai Yangtze menandai dibukanya kembali kota itu.

Didukung dengan gedung pencakar langit dan jembatan yang memancarkan gambar animasi dari petugas kesehatan yang merawat pasien.

"Kota Heroik" merupakan sebuah gelar yang dianugerahkan di Wuhan oleh presiden dan pemimpin Partai Komunis Xi Jinping.

Di sepanjang danau dan jembatan, orang-orang melambaikan bendera, meneriakkan, "Wuhan, ayo pergi!" dan menyanyikan lagu capella lagu kebangsaan Cina.

Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler.
Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler. (Sky News)

"Saya belum berada di luar selama lebih dari 70 hari," kata seorang warga bernama Tong Zhengkun yang emosional saat menonton monitor dari jembatan.

Dia mengatakan seluruh kompleks apartemennya ditutup ketika sesama warga dinyatakan positif COVID-19.

Itu berarti dia tidak diizinkan keluar, bahkan hanya untuk sekadar membeli bahan makanan (sudah tersedia di depan pintu -red).

"Di dalam ruangan begitu lama membuatku gila," katanya.

Tidak lama setelah peraturan baru itu diberlakukan, lalu lintas mulai bergerak cepat melalui jembatan, terowongan, dan pintu tol-tol yang dibuka kembali.

Sementara ratusan orang menunggu kereta pertama dan penerbangan keluar kota untuk kembali ke pekerjaannya di tempat lain.

Wabah virus corona di China telah berangsur-angsur membaik.

Mereka telah resmi mencatat angka terinfeksi corona sebanyak 82.000 dan 3.300 kematian.

Ilustrasi petugas medis membentangkan bendera China - Untuk Pertama Kalinya, Tidak Ada Kasus Virus Corona Baru yang Dilaporkan di Wuhan
Ilustrasi petugas medis membentangkan bendera China - Untuk Pertama Kalinya, Tidak Ada Kasus Virus Corona Baru yang Dilaporkan di Wuhan (The Star)

Angka tersebut berkurang secara bertahap dalam beberapa pekan terakhir karena jumlah infeksi baru turun.

Angka-angka pemerintah terbaru tidak mencatat kasus baru pada hari Selasa (7/4/2020) lalu.

Meskipun keraguan sempat dilontarkan mengenai kebenaran hitungan China.

Namun kenyataannya penutupan Kota Wuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah cukup berhasil untuk menekan penyebaran virus.

Seorang warga di Kota Wuhan, Zhang Xiang mengaku terbebani selama penguncian.

Namun untuk alasan lain, ia mengaku jika orang Wuhan juga memiliki tekad yang kuat.

"Orang-orang di Wuhan membayar mahal dan menanggung banyak beban secara mental dan psikologis," kata penduduk Zhang Xiang.

"Orang-orang Wuhan, secara historis terkenal karena kemauan kuat mereka," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)



Lockdown Wuhan Virus Corona China Perayaan


Loading...