3 Lansia di Sukabumi Tertipu Petugas Pendata Penerima Bansos Virus Corona Palsu, Emas Raib Digondol

3 Lansia di Sukabumi Tertipu Petugas Pendata Penerima Bansos Virus Corona Palsu, Emas Raib Digondol
TRIBUN JABAR/M RIZAL JALALUDIN TAJUDIN dan Aisyah menjadi korban penipuan oknum yang mengaku petugas Kecamatan Palabuhanratu untuk mendata bantuan penerimaan bansos, Selasa (7/4/2020).
Editor: Malda Teras Health —Rabu, 8 April 2020 08:30 WIB

Terasjabar.id - Tindak kejahatan diduga terjadi memanfaatkan momen pendataan bantuan sosial (bansos) dan ekonomi dari Gubernur Jawa Barat akibat dampak virus corona.

Akibatnya, tiga orang lanjut usia di Ibu Kota Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu, diduga kena tipu oknum yang mengaku petugas dari Kantor Kecamatan Palabuhanratu.

Mereka berasal dari RT 01 RW 04 Kampung Rancabungur, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu.

Seorang korban, Tajudin (97), mengatakan modus pelaku menghipnotis warga dengan memanfaatkan situasi di tengah pandemi corona.

Pelaku mengaku dari Kantor Kecamatan Palabuhanratu yang mendata warga untuk menerima bantuan dari camat Palabuhanratu sebesar Rp 600 ribu.

"Kejadian hari Sabtu (4/4/2020) lalu sekitar pukul 12.00 WIB. Ada dua orang tidak dikenal datang ke rumah menawarkan bantuan untuk mendapatkan uang Rp 600 ribu dari Pak Camat Palabuhanratu," ungkap Tajudin di kediamannya, Selasa (7/4/2020).

Selain mengelabui Tajudin, kedua pelaku juga menipu istrinya, Aisyah (75), dan tetangganya bernama Nensih (60).

Akibatnya, perhiasan keduanya raib dibawa kabur pelaku.

"Dua orang itu datang ke rumah dan mengajak ngobrol. Dia bilang ada santunan dari pak camat, saya juga sudah bilang kalau saya sudah didata untuk dapat bantuan dari gubernur. Tapi mereka terus memaksa dan menyuruh kami untuk tidak bicarakan soal bantuan ini kepada warga lain," kata Tajudin.

Tajudin menjelaskan, dua orang tersebut sempat mengambil gambar beberapa bagian rumahnya sebagai dokumentasi.

Selain itu, mereka juga meminta Aisyah dan Nensih untuk melepaskan perhiasan yang dipakai.

“Mereka minta perhiasan dicopot, jangan dipakai karena akan disangka orang kaya, katanya. Perhiasan saya simpan di rak tv. Setelah itu, mereka mengajak kami bertemu pak camat yang katanya menunggu di jalan,” ucapnya.

Masih kata Tajudin, dia terburu-buru dan meminta istrinya ganti baju untuk menuruti ajakan pelaku menemui camat di jalan.

Saat dia keluar rumah dan pintu sudah dikunci, Tajudin sadar perhiasan yang disimpan istrinya di rak tv telah raib.

“Kedua orang itu jalan duluan. Saat kami ingat dengan perhiasan, mereka sudah menghilang," ucapnya.

Korban lain, Nensih (60), mengatakan perhiasan emas yang diambil kedua orang tersebut sekitar 30 gram.

"Ada tiga jenis emas yang hilang, gelang 15 gram, cincin sama kalung 15 gram. Dua orang itu kabur pakai motor dengan pelat merah," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Palabuhanratu, Ahmad Syamsul Bahri, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan warga yang tertipu dua orang oknum yang mengaku dari kecamatan.

"Sejak hari H kejadian sudah ada laporan karena kebetulan rumah korban tetanggaan dengan staf kecamatan," kata Ahmad.

Ia menegaskan, kedua oknum tersebut bukan petugas kecamatan karena pendataan penerima bantuan dari gubernur akibat virus corona itu dilakukan pihak RT dan RW.

Ia juga mengatakan, saat ini pihak kepolisian tengah menyelidik kasus tersebut.

"Mungkin itu modus pelaku untuk dipercaya warga dan itu bukan petugas kecamatan. Sudah diinformasikan juga ke para kades untuk mewaspadai hal tersebut. Saat ini sudah diselidiki oleh pihak kepolisian," ucapnya. (Tribunjabar.id)



Virus Corona Sukabumi Banso Palsu Emas


Loading...