Beberapa Pasar Tradisional di Surabaya Makin Memperketat Pelaksanaan Protokol Kesehatan Sesuari Anjuran Pemerintah

Beberapa Pasar Tradisional di Surabaya Makin Memperketat Pelaksanaan Protokol Kesehatan Sesuari Anjuran Pemerintah
(Cendana News : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 6 April 2020 10:59 WIB

Terasjabar.id - Pascapenutupan dua pasar grosir di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) akibat corona, beberapa pasar tradisional makin memperketat pelaksanaan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Di pasar- pasar disediakan masker, hand sanitizer, sarung tangan dan wastafel yang dilengkapi sabun cuci tangan. Dalam pasar juga tersedia kipas angin brower disinfektan.

"Pasar tetap buka, tapi tetap harus menjaga kewaspadaan Covid-19," kata Koordinator Operasional Pasar Gunung Anyar, Kemas A. Chalim di Surabaya, Senin (6/4/2020).

Seperti yang ada di Pasar Gunung Anyar. Setiap pedagang dan pembeli yang masuk pasar harus cuci tangan dan melewati kipas brower dulu, sebelum menuju lapak masing-masing.

Selain itu, lingkungan pasar juga disemprot disinfektan. "Penyemprotan di pasar sudah dilaksanakan tiga kali ini," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, telah menyebutkan langkah yang dilakukan pemerintah kota untuk mencegah penyebaran COVID-19 di pasar. Mereka mendisiplinkan pedagang untuk mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.

"Di pasar banyak aktifitas, maka perlu penyemprotan ini," katanya.

Hingga saat ini belum ada rencana penutupan sementara pasar-pasar. Haln ini lantaran belum ada kebijakan dari Pemkot Surabaya. Untuk itu, sebanyak 81 pasar tradisional yang ada di Surabaya tetap buka.

"Khawatirnya, kalau ada penutupan terjadi panic buying dan sebagainya. Kita tak menginginkan itu. Jadi 81 pasar tradisinional tetap buka," katanya.

Tiap empat hari sekali, pasar akan disemprot disinfektan untuk mengurangi kemungkinan adanya mikro organisme dan virus.

Sebelumnya, pasar grosir pakaian di Jalan Kapasan, Sidodadi, Simokerto, Surabaya ditutup mulai Sabtu (4/4/2020) hingga 14 hari ke depan. Hal ini lantaran adanya salah seorang yang biasa berinteraksi di pasar tersebut diduga kuat terkonfirmasi positif terkena Covid-19.

Sedangkan gedung Pusat Grosir Surabaya (PGS) Jalan Raya Dupak Nomor 1, Gundih, Bubutan, Surabaya ditutup mulai Minggu (5/4/2020) hingga 14 hari ke depan. Alasannya, ada empat pedagang setempat telah didiagnosa Covid-19.

Disadur dari iNews.id

Virus Corona Wabah Virus Corona Pasar Tradisional Dua Pasar Grosir Surabaya


Loading...