APD Minim, Tenaga Medis di Indramayu Pakai Helm Motor Saat Tangani PDP Covid-19, Seorang Jadi PDP

APD Minim, Tenaga Medis di Indramayu Pakai Helm Motor Saat Tangani PDP Covid-19, Seorang Jadi PDP
tribunjabar/handika rahman Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Jumat (3/4/2020).
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 4 April 2020 09:24 WIB

Terasjabar.id - Persoalan alat pelindung diri (APD) masih menjadi masalah bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam menangani pasien Covid-19.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengatakan, tenaga medis yang menangani pasien dalam pengawasan (PDP) dugaan virus corona harus rela berjuang menggunakan APD seadanya.

Mereka mengenakan jas hujan, masker kain, bahkan mengenakan helm motor.

"Sampai sekarang masih pakai helm," ujarnya kepada Tribun seusai rapat koordinasi di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Jumat (3/4/2020).

Kondisi tersebut sangat memprihatinkan terlebih para tenaga medis itu merupakan garda terdepan dalam melawan virus corona.

Para tenaga medis itu, kata Deden, tidak sedikit yang merasa ketakutan.

Ia pun mendorong pemerintah provinsi maupun Kementerian Kesehatan memberikan solusi pengadaan APD bagi para tenaga medis

"APD sangat urgen, kalau tidak ada APD untuk tenaga kesehatan yang langsung kontak dengan pasien mereka akan terpapar," ujarnya.

Akibat minimnya APD, seorang tenaga medis di Indramayu ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dugaan virus corona atau Covid-19.

"Sudah ada teman kami di rumah sakit yang statusnya PDP," ujarnya.

Deden mengatakan, tenaga medis yang tumbang itu sekarang dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Indramayu sejak sepekan lalu.

Sekarang keadaan perawat itu berangsur membaik. (handhika rahman/Tribunjabar.id)




APD Jabar Virus Corona Tenaga Medis Covid 19 Indramayu Helm Motor


Loading...