Force Majeure, PSSI Setop Liga Selama 4 Bulan, Klub Bisa Ubah Kontrak

Force Majeure, PSSI Setop Liga Selama 4 Bulan, Klub Bisa Ubah Kontrak
Tribunnews.com
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 28 Maret 2020 10:49 WIB

Terasjabar.id - PSSI meniadakan laga-laga Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 hingga akhir Mei 2020 sebagai dampak pandemi virus corona.

Jika kondisi memungkinkan, Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 bisa bergulir kembali pada 1 Juli nanti.

Menyusul penghentian kompetisi selama hampir empat bulan, PSSI pun mempersilakan tiap klub, termasuk Persib Bandung, untuk mengubah kontrak pemain, pelatih, serta ofisial.

Hal itu tertuan dalam surat keputusan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan melalui siaran pers yang diterima Tribun Jabar, Sabtu (28/3/2020).

Menurut Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, SK bernomor SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020 ini karena mempertimbangkan arahan Presiden Jokowi, Maklumat Kapolri, Surat Keputusan BNPB tentang perpanjangan status darurat bencana wabah virus corona.

Surat Keputusan itu, ucap Iwan Bule, juga dibuat berdasarkan saran dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI, PT Liga Indoensia Baru (LIB), dan klub-klub peserta Liga 1 2020 dan Liga 2.

"PSSI menetapkan bulan Maret, April, Mei, dan Juni adalah status keadaan tertentu darurat bencana terkait penyebaran Covid-19 di Indonesia. Status ini disebut keadaan kahar atau force majeure," kata Iwan Bule.

Berdasarkan SK itu, ucapnya, klub peserta Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 bisa merevisi kontrak kerja yang disepakati antara klub dan pemain, pelatih dan ofisial soal kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020.

Menurutnya, maksimal yang dibayarkan adalah 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.

“Dengan ini saya memutuskan menunda gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai dengan 29 Mei 2020.

"Apabila status keadaan tertentu darurat bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka PSSI menginstruksikan PT LIB untuk dapat melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 mulai 1 Juli 2020," ujar jenderal polisi bintang tiga itu.

Kemungkinan terburuk, ucapnya, kompetisi musim ini bisa dihentikan andaikata status darurat bencana diperpanjang setelah 29 Mei.

"Hal-hal terkait teknis, termasuk penjadwalan, sistem dan format kompetisi, kewajiban klub pada pihak ketiga, promosi dan degradasi, akan saya atur kemudian pada surat keputusan terpisah,” kata Iwan Bule.

Minta kepastian

Robert Alberts dalam latihan Persib Bandung menjelang laga lawan PSS Sleman, Kamis (12/3/2020).
Robert Alberts dalam latihan Persib Bandung menjelang laga lawan PSS Sleman, Kamis (12/3/2020). (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Sebelumnya, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, meminta kepada PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) untuk memberikan kepasatian keberlangsungan Liga 1 2020.

"Sampai sekarang tanggal 26 Maret, kami masih menunggu konfrimasi dari PSSI dan LIB soal kabar kelanjutan dari Liga ini. Saya lihat di sosial media banyak komen dari teman-teman Madura United dan klub yang lain juga bertanya kenapa lama banget," ujar Robert Alberts di akun resmi Youtube miliknya.

Keresahan pelatih asal Belanda ini terkait status Liga 1 2020 memang sangat beralasan karena klub digantung nasibnya.

"Karena saat ini kesehatan para pemain kita dalam bahaya, klub harus bayar gaji pemain, para suporter juga ingin tahu apa kabar dari pemain-pemain kami dan juga ini saat-saat yang kritis dan kami berharap kita dapat jawaban untuk bagaimana kelanjutnya," katanya.

Di samping itu, mantan pelatih PSM Makassar ini mengajak kepada seluruh masyarkat khususnya bobotoh untuk tetap menjaga kesehatan selama pandemi corona.

"Berharap semuanya bisa cepat mereda dan kehidupan termasuk sepak bola bisa kembali normal," ucapnya.


(Tribunjabar.id)

Virus Corona PSSI Persija Persebaya Jakmania Bonek Persib Force Majeure


Loading...