Film Contagion Disorot, Menceritakan Virus MEV-1 yang Disebut Mirip Virus Corona, Ini Sinopsisnya

Film Contagion Disorot, Menceritakan Virus MEV-1 yang Disebut Mirip Virus Corona, Ini Sinopsisnya
imdb adegan film Contagion yang disebut mirip dengan situasi wabah virus corona
Editor: Malda Life Style —Sabtu, 21 Maret 2020 16:14 WIB

Terasjabar.id - Film berjudul Contagion disorot karena jalan ceritanya disebut menggambarkan dunia saat ini yang dilanda wabah virus corona.

Film bergenre action thriller itu menceritakan wabah mematikan yang menyebar di dunia.

Contagion dirilis pada 2011 itu dibuat oleh sutradara Steven Soderbergh.

Marionn Cotillard, Matt Damon, Jude Law, Gwyneth Paltrow, dan Kate Winslet membintangi film yang ditulis oleh Scott Z Burns.

Film tersebut menceritakan virus misterius yang menjangkiti jutaan manusia.

Paramedis mencoba mengidentifikasi virus yang disebut MEV-1.

Diceritakan 26 juta meninggak akibat virus tersebut.

MEV-1 diduga berasal dari kelelawar dan babi.

Dilansir dari berbagai sumber, penulis cerita film itu berkonsultasi dengan ahli medis.

Cerita tersebut terinspirasi dari pandemi SARS yang terjadi pada 2002-2004.

Penyakit yang disebabkan MEV-1 diceritakan berasal dari Hongkong.

Penderitanya mengalami kejang-kejang dan meninggal secara misterius.

Mewabahnya penyakit tersebut membuat paramedis bekejaran dengan waktu untuk menemukan vaksin.

Masyarakat panik dan melakukan panic buying.

Ada pula yang berbohong dan menyebarkan berita hoaks.

Orang-orang panik dan kesulitan bertahan hidup.

Tracey McNamara, seorang ahli patologi hewan dan profesor patologi di Westen University of Health Science yang membantu membuat film Contagion itu mengatakan bahwa dia tidak terkejut film itu menjadi populer lagi.

“Film ini benar dan sekarang kita berurusan dengan virus corona, itu benar-benar jadi nyata ketika Anda berurusan dengan sesuatu yang tidak diketahui,” kata McNamara seperti yang dilansir dari Buzzfeed News.

"Jika orang-orang menontonnya lagi dan jika pejabat federal dan negara bagian menontonnya lagi, saya harap mereka menyadari bahwa film itu benar-benar tentang apa yang dapat terjadi ketika ancaman pandemi baru melanda. Seharusnya orang-orang bisa mengambil tindakan lebih serius,” tambahnya.

McNamara mengatakan para pembuat film berusaha membuat virus fiksi serealistis mungkin. McNamara sendiri merupakan tim penemu wabah virus West Nile saat masih bekerja sebagai dokter di Kebun Binatang Bronx.

Dia juga memainkan peran sentral dalam mendorong pemerintah untuk menyelidiki virus yang bisa menyebabkan radang otak itu.

Ia menyoroti ada dua prinsip penting dari film itu. Penyakit ini menyebar cepat melalui kontak manusia dan proses panjang untuk menghasilkan vaksin.

Dalam film tersebut, karakter Kate Winslet, Dr Erin Mears, yang bekerja untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, memperingatkan pejabat setempat bahwa bahaya penyebaran virus terjadi karena orang menyentuh wajahnya ribuan kali sehari.

imdb
imdb ()

Padahal, tangan mereka juga menyentuh permukaan lain, seperti gagang pintu, air mancur, tombol lift dan orang lain.

Sayang, Mears mati di situ karena ikut terpapar virus MEV-1. Ia tidak mendapatkan perawatan yang cukup karena virus itu telah menjadi epidemi. Pemerintah berupaya untuk membuka tempat baru untuk pasien MEV-1 di sebuah GOR.

“Rata-rata orang menyentuh muka 2.000-3.000 an kali dalam sehari. Maka, Mears bilang jangan lagi pegang mukamu ke rekan kerjanya,” papar McNamaa.

Bukankah ini sama dengan keadaan sekarang? Beberapa minggu terakhir, pejabat kesehatan masyarakat, politisi dan presiden semuanya mendesak orang untuk menahan diri dari menyentuh wajah mereka, berusaha untuk mencuci tangan secara teratur dan membatasi kontak pribadi dalam upaya untuk memperlambat penyebaran COVID-19 orang-ke-orang.

"Dalam film itu, butuh waktu lama untuk mengembangkan vaksin yang tidak segera tersedia, dan kemudian mereka harus memiliki lotre untuk melihat apakah Anda akan mendapatkan vaksin," kata McNamara.

imdb
imdb ()

“Itu benar karena untuk mendapatkan vaksin ke pasar dan disetujui oleh FDA, itu adalah proses yang sangat panjang. Saya percaya bahwa, ya, orang-orang bekerja keras dalam vaksin untuk virus corona, tetapi saya pikir antivirus akan lebih penting dalam jangka pendek,” tambahnya lagi.

Salah satu produser film, Michael Shamberg, mengatakan kepada BuzzFeed bahwa film itu tidak dimaksudkan untuk menakuti penonton.
“Kami membuat film ini agar orang juga waspada,” jelasnya.

Link Menonton Contagion

Film ini masih tersedia di Google Movie yang bisa Anda akses melalui Google Play Store.

Anda bisa menonton film Contagion (2011) dengan kualitas HD berdurasi 106 menit, hanya dengan membayar Rp 25 ribu.

Link Film Contagion (2011) HD Full Movie di Google Play dapat diakses melalui tautan ini.

Memang Anda harus merogoh kocek, tapi ini merupakan sumber penyedia layanan film online yang legal. Dengan demikian Anda tidak ikut serta menikmati layanan-layanan film yang ilegal yang dapat merugikan industri perfilman.

(Tribunjabar.id)


Film Contagion Virus Corona Sinopsis MEV-1


Loading...