Fotografer Malang Sebar Foto Model Tanpa Busana: Modus Pelaku Hingga Bayaran Sang Model

Fotografer Malang Sebar Foto Model Tanpa Busana: Modus Pelaku Hingga Bayaran Sang Model
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Teras Viral —Sabtu, 21 Maret 2020 14:07 WIB

Terasjabar.id - Media sosial diramaikan foto-foto panas model cantik tanpa busana.

Foto tersebut viral di grup WhatsApp (WA) dan Instagram (IG).

Seorang fotografer asal Malang, Jawa Timur bernama Fendi Admara (37) telah ditangkap polisi.

Fendi yang memotret model-model tanpa busana dan mengunggahnya di media sosial dan grup WhatsApp (WA).

Polisi masih mendalami motif sang fotografer mengunggah foto-foto model panas, apakah untuk kepentingan bisnis atau bahkan untuk prostitusi.

Tindak perbuatan pidana yang dilakukan fotografer asal Malang ini diungkap Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan pelaku melakukan sendiri sesi pemotretan terhadap para model wanita berpose panas tanpa busana.

Tak cuma itu, pelaku juga mengunggah konten foto tersebut dalam halaman akun media sosial Instagram (IG) dengan nama; @Kakak_Lung, yang dikelolanya sendiri.

"Tersangka melakukan sesi event sendiri yakni pemotretan dan juga privat pemotretan terhadap objek orang wanita yang patut diduga area pidana pornografi," katanya di Mapolda Jatim, Jumat (20/3/2020).

Catatan penyidik, ungkap Trunoyudo, dalam akun tersebut sudah terdapat ratusan jumlah konten foto panas.

Dan praktik bisnis tersebut belakangan diketahui sudah dimulai pelaku sejak Juni 2019 silam.

"Sudah sekian bulan, dan terungkap Maret 2020," pungkasnya.

Sementara itu, Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Catur Cahyono Wibowo menuturkan, pelaku telah melakukan ratusan kali sesi pemotretan terhadap model 'panas'.

"Ada ratusan sudah, kami terus dalami dan kembangkan kasus ini," ujar Catur saat dihubungi TribunJatim.com.

Model di bawah Umur

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers soal soal foto-foto panas model cantik yang viral di WhatsApp, Jumat (20/3/2020).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers soal soal foto-foto panas model cantik yang viral di WhatsApp, Jumat (20/3/2020). (Surya.co.id/Luhur Pambudi)

Sindikat penyedia konten foto-foto dewasa yang dibongkar Tim Siber Polda Jatim, Jumat (20/3/2020) ternyata melibatkan enam orang wanita model.

Hasil pemeriksaan terhadap keenam model yang berstatus sebagai saksi, didapati satu orang dari lima enam wanita yang menjadi model foto panas itu, masih di bawah umur.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, para model itu datangnya dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Pasuruan dan sebagainya.

"Ada beberapa kesaksian, bahwa model ini ada yang dari Jakarta, Malang, Surabaya dan beberapa kota lainnya," katanya di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Jumat (20/3/2020).

Dalam sekali sesi pemotretan foto panas, ungkap Trunoyudo, para model dibayar dengan kisaran harga Rp 500 Ribu hingga Rp 1,5 Juta.

Setelah deal dengan harga yang ditawarkan, lanjut Trunoyudo, para model akan diajak pelaku untuk melakukan sesi pemotretan di sejumlah hotel mewah di Kota Malang.

"Tempat kejadian perkaranya ada di beberapa hotel di kawasan Malang Jatim," tuturnya.

Tak sulit mencari model yang bisa diminta beradegan panas di depan lensa kamera.

Dengan wajah yang ditutupi topeng laiknya tokoh utama dalam film 'V for Vendetta', Fandi mengaku langsung menghubungi para model lewat direct message via media sosial Instagram (IG).

"Lewat chat DM aja," tukas Fandi.

Bisnis Kotor Event Pemotretan Model

Barang bukti foto-foto panas model cantik yang viral di WhatsApp dan diungkap Polda Jatim, Jumat (20/3/2020)
Barang bukti foto-foto panas model cantik yang viral di WhatsApp dan diungkap Polda Jatim, Jumat (20/3/2020) (Surya.co.id/Luhur Pambudi)

Pelaku yang diketahui seorang fotografer asal Malang Jawa Timur rupanya meraup keuntungan fantastis dari acara yang dinamai Event Gemez 18+ tersebut.

Diketahui, peserta yang ingin mengikuti acara ini harus membayar biaya pendaftaran sekitar Rp 700 hingga Rp 800 ribu.

Bisnis kotor ini diketahui dikelola oleh fotografer asal Malang, FA (37).

Dalam melaksanakan bisnisnya, FA diketahui meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah.

Keuntungan tersebut ia dapatkan dari biaya pendaftaran fotografer yang ingin mengikuti Event Gemez 18+.

Event tersebut sengaja ia gelar dengan mendatangkan objek berupa model-model wanita yang berpakian minim, bahkan ada yang tanpa busana.

Sementara itu, kepolisian juga mengungkap praktik ini sudah berjalan kurun waktu satu tahun.

Dalam rentan waktu satu tahun tersebut, FA telah menggelar acara serupa lima kali.

Soal Event Gemez 18+

Mulanya, pelaku FA membuat sebuah event pemotretan bertajuk 'Gemez 18+'.

Event tersebut hanya diikuti oleh para fotografer.

"Maka tersangka saat ini kami tangkap, lalu tahan, dan penyidikan oleh Tim Siber Polda Jatim," katanya di Mapolda Jatim, Jumat (20/2/2020).

Aturannya, lanjut Trunoyudo, para fotografer yang turut dalam acara tersebut akan dimintai uang biaya pendaftaran kisaran Rp 700 Ribu hingga Rp 800 Ribu.

Dengan sejumlah uang pendaftaran tersebut, para partisipan acara akan difasilitasi objek fotografi, berupa model wanita dengan pakaian minim bahkan telanjang.

"Konsepnya nude vulgar, model pakai busana minim, hingga ada yang tanpa busana," tuturnya.

Foto-foto Panas Diunggah di Medsos

Hasil fotografi dari para partisipan tersebut nantinya akan diunggah di media sosial Instagram (IG), dengan nama akun; @Kakak_Lung.

"Itu kan diunggah ke IG, kami masih dalami apakah itu dijual lagi atau bagaimana," terangnya.

Trunoyudo menegaskan, keuntungan pelaku dalam praktik tersebut sebatas memperoleh uang hasil biaya pendaftaran acara yang dibayarkan para fotografer.

"Ya cuma dapat dari situ dia," tukasnya.

Namun, berdasarkan catatan hasil pemeriksaan penyidik terhadap para saksi atau keenam model itu, Trunoyudo mengungkapkan pelaku terbukti mengunggah konten foto bermuatan pornografi, yang itu sangat mungkin disalahgunakan oleh banyak pihak di media sosial.

"Ini kan akan diunggah karena di dalam akun punblik, akun medsos, ini kan akun medsos, kalau sudah diunggah, sudah menjadi publik," jelasnya. (Surya.co.id)


Foto Tanpa Busana Malang Foto Model


Loading...