RI Kembali Umumkan 2 Pasien Positif Corona, Bermula Dari Gejala Flu

RI Kembali Umumkan 2 Pasien Positif Corona, Bermula Dari Gejala Flu
Macau Photo Agency/Unsplash
Editor: Admin Hot News —Sabtu, 7 Maret 2020 13:35 WIB

Terasjabar.id -  Pada Senin (2/3) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengonfirmasi 2 warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus corona (COVID-19). Belum genap sepekan, pemerintah kembali mengonfirmasi dua kasus baru pada Jumat (6/3).

"Kita dapatkan dua orang confirmed sebagai Kasus 3 dan 4," ucap juru bicara penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (9/3). Menurut pria yang akrab disapa Yuri ini menjelaskan bahwa dua orang tersebut pernah satu acara dengan 2 pasien positif corona sebelumnya.

Diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kepolisian, bahkan Badan Intelijen Negara memeriksa total 80 orang yang turut hadir dalam acara tersebut. Setelah dikerucutkan hingga 20 orang, tim ahli memutuskan hanya 7 orang yang harus menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso karena menunjukkan gejala flu alias influenza.

"Meski tidak ada satupun yang influenza berat, ringan dan sedang sedang saja," terang Yuri. "Jadi kalau panas enggak tinggi, pilek sedikit-sedikit. Kita lakukan pemeriksaan dan 7 orang ini tidak masuk kategorisasi yang bersamaan."

Setelah spesimen ketujuh orang tersebut dikirim ke Balitbangkes, barulah diketahui bahwa dua orang positif terpapar virus corona SARS-CoV-2. Sekedar informasi, gejala influenza merupakan salah satu tanda dari penyakit corona.

Gejala kedua penyakit ini memang mirip dalam beberapa hal, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot. Kemiripan di antara keduanya karena secara mendasar, kedua virus influenza (virus influenza A dan influenza B) dan virus SARS-CoV-2 sama-sama menyerang saluran pernapasan. Namun, keduanya berbeda di tingkat keparahan penyakitnya.

Dikutip dari Live Science, beberapa pasien influenza dapat menderita komplikasi, termasuk pneumonia. Sedangkan penyakit COVID-19 berisiko menyebabkan mulai dari pneumonia, sindrom pernapasan akut, kegagalan multi organ, bahkan kematian.

Berdasarkan hasil studi terbaru dari Pusat Pengendalian dan Perlindungan Penyakit Tiongkok pada kasus wabah COVID-19. Tim peneliti menganalisis 44.672 kasus yang dikonfirmasi di Tiongkok antara 31 Desember 2019 hingga 9 Februari 2020. Dari semua kasus itu, 80,9 persen (36.160 kasus) kasus dianggap ringan, 13,8 persen (6.168 kasus) dianggap parah, dan 4,7 persen (2.087 kasus) dianggap kritis.

“Kasus-kasus kritis adalah yang menunjukkan kegagalan pernapasan, syok septik, dan/atau disfungsi/kegagalan banyak organ,” tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan di China CDC Weekly, seperti dikutip dari Live Science.

(Wowkeren.com)

RI Kembali Umumkan 2 Pasien Positif Corona Bermula Dari Gejala Flu Virus Corona


Loading...