8 Fakta Infeksi Virus Corona ke Dunia Pariwisata

8 Fakta Infeksi Virus Corona ke Dunia Pariwisata
Bisnis.com
Editor: Malda Teras Health —Minggu, 23 Februari 2020 16:22 WIB

Terasjabar.id Virus Corona jadi perhatian utama turis di seluruh dunia selama dua bulan ke belakang. Belum mereda, delapan hal ini perlu kamu tahu sebelum plesir ke mancanegara.

Dilansir CNN dan dari catatan detikcom, para turis di seluruh dunia khawatir terkait penyakit ini. Pemerintah tiap negara mengimbau tiap warganya untuk berhati-hati dan lebih waspada bila ke luar negeri.

Berikut, delapan hal yang mesti kamu tahu terkait wabah virus Corona:


1. Kasus di kapal pesiar

Ada lebih 600 kasus virus Corona didiagnosis terjadi di atas kapal. Kapal pesiar Diamond Princess jadi lokasi wabah virus Corona terbesar di luar China.

Dua penumpang Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang meninggal kemarin, seorang pria dan seorang wanita berusia 80-an. Ratusan penumpang lainnya telah diturunkan setelah dikarantina selama dua minggu.

Departemen Luar Negeri AS telah mengevakuasi lebih dari 300 warganya dari Diamond Princess. Mereka diangkut penerbangan charter pada 16 Februari lalu.

14 penumpang Diamond Princess dinyatakan positif virus Corona setelah mereka turun dari kapal dan diisolasi di daerah khusus. Sebagian besar penumpang AS yang dievakuasi akan tetap dikarantina di Amerika Serikat selama 14 hari di pangkalan militer di California dan Texas.


Tidak ada kasus virus Corona saat berlabuh, ternyata satu penumpangnya positif virus Corona saat singgah di Malaysia pada hari berikutnya. Holland America Line mengkonfirmasi kejadian itu namun keukeuh bahwa semua orang di kapal telah diskrining pada 10 Februari, lima hari sebelum diagnosis positif satu penumpang.Kapal pesiar lain, Westerdam Holland America, ditolak berlabuh di beberapa negara Asia karena takut akan virus Corona. Lalu, kapal ini diizinkan berlabuh di Kamboja pada 14 Februari.

2. Tindakan pencegahan kapal pesiar

Cruise Lines International Association (CLIA), yang anggotanya lebih dari 90% pemilik jalur pelayaran dunia telah mengeluarkan adanya peningkatan protokol. Tentunya aturan itu untuk melindungi awak dan penumpang serta mencegah virus Corona masuk ke dalam kapal.

"Anggota CLIA akan menolak naik ke semua orang yang telah melakukan perjalanan dari, mengunjungi atau transit melalui bandara di China, termasuk Hong Kong dan Macau, dalam waktu 14 hari sebelum keberangkatan," bunyi salah satu pedoman organisasi itu.

Penumpang yang pernah kontak langsung dengan pasien Corona juga akan ditolak. Di tambah saat ini ada skrining pra-boarding. Kewaspadaan ditingkatkan karena bisa bertemu orang yang sebenarnya sudah terjangkit namun belum terdeteksi.

Karena Corona, pelayaran ke dan dari daratan Cina telah dibatalkan, menurut Cruise Critic. Banyak pelayaran lain di wilayah ini telah dimodifikasi atau dibatalkan karena masalah virus itu.

Diamond Princess yang dikarantina akan dibersihkan dan diperiksa. Kapal itu tidak akan berlayar lagi sampai 29 April, hal itu diumumkan oleh Princess Cruises.

3. Tindakan pencegahan dari Indonesia dan negara lain

Indonesia menjadi negara yang saat ini belum dimasuki virus Corona. Kita patut berbangga meski ada pihak yang tak menyetujui klaim Indonesia itu.

Seluruh maskapai dari Indonesia menunda sementara penerbangan ke China. Peraturan ini belum ada batasnya dan orang kita dilarang pergi ke China dan diimbau menjauhi negara terdampak Corona.


Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan larang pergi ke China. Bahkan tingkatnya di level paling tinggi, Level 4 (jangan bepergian jika tak sangat penting).Indonesia hingga AS memberlakukan karantina selama 14 hari bagi warganya setelah dipulangkan. Itu bagi mereka yang tinggal di Provinsi Hubei, China.

Inggris dan Kanada adalah di antara negara-negara lain yang telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah Corona sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

4. Penerbangan ke China ditangguhkan

Maskapai di seluruh dunia telah membatalkan penerbangannya ke China di tengah wabah virus Corona. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan total hilangnya pendapatan global bagi maskapai mencapai USD 29,3 miliar.

Garuda Indonesia, Citilink hingga Lion Air Grup telah menangguhkan penerbangannya ke China. Presiden Jokowi melarang maskapai dari Indonesia melayani rute ke China hingga keadaan membaik.

Lainnya, seperti Delta Air Lines telah menangguhkan penerbangan antara Amerika Serikat dan Cina hingga 30 April. American Airlines juga menangguhkan penerbangan antara AS dan Cina hingga 28 Maret dan juga telah membatalkan beberapa penerbangan ke Hong Kong.

Maskapai lain, termasuk British Airways, Lufthansa, Air France, Air Asia, EgyptAir, Cathay Pacific, Air India dan Finnair memiliki layanan pemotongan atau penangguhan yang sama. Banyak maskapai penerbangan yang menawarkan keringanan biaya perubahan atau opsi untuk membatalkan penerbangan dan seringlah mengecek pengumuman maskapai.

5. Asuransi tak menanggung efek virus Corona

Sebagian besar asuransi perjalanan tidak mungkin menanggung situasi ini. Maskapai penerbangan sedang melonggarkan kebijakan mereka dan beberapa jaringan hotel besar menghapuskan biaya pembatalan.

Tapi tidak ada jaminan mengembalikan semua biaya terkait pembatalan liburan karena takut terinfeksi virus Corona. Wabah virus tidak tercakup dalam sebagian besar polis asuransi perjalanan standar menurut TravelInsurance.com. Namun, ada beberapa yang menanggungnya bila membayar lebih.

6. Saran ahli bagi turis yang keukeuh ke China

Wisatawan yang tidak dapat menunda perjalanan ke China harus melakukan peningkatan tindakan pencegahan. Hal itu dimulai dari menghindari kontak dengan orang sakit, pasar hewan, dan sering mencuci tangan secara menyeluruh.

Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Jika pembersih tangan berbasis alkohol 60% dapat digunakan ketika sabun dan air tidak tersedia.


Wisatawan yang berpotensi terinfeksi agar menghindari kontak dengan orang lain, tidak bepergian saat sakit dan pastikan untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan (bukan tangan Anda) saat batuk atau bersin. Itulah tindakan utama saat virus Corona merebak di musim dingin.Orang tua dan turis dengan masalah kesehatan beresiko tinggi terkena virus Corona. Wisatawan yang telah mengunjungi China dalam dua minggu terakhir dan merasa demam, batuk atau kesulitan bernafas harus segera menelepon rumah sakit tentang kondisi terakhir dan riwayat perjalanannya.

7. Mencuci tangan

Mencuci tangan adalah benteng utama melawan virus Corona. Kata William Schaffner, seorang profesor kedokteran dari divisi penyakit menular Universitas Vanderbilt, mengatakan telah menerima banyak pertanyaan tentang apakah orang harus memakai masker untuk menghindari infeksi itu.

Dia menyadari itu adalah budaya yang sangat umum di Asia. Dia tidak merekomendasikannya, karena secara ilmiah masker hanya sedikit bermanfaat dan patut dipertanyakan.

Masker respirator lebih pas digunakan dalam kegiatan medis dan tidak praktis untuk masyarakat umum. Kebersihan tangan adalah pertahanan yang lebih baik.

8. Penerbangan adalah jalan penyebaran virus Corona

Bandara jadi lokasi paling riskan penularan virus Corona. Penumpangnya sangat mungkin tertular, kata Dr. Yoko Furuya, associate professor of medicine di divisi penyakit menular di Columbia University Irving Medical Center.

Karena, ketika di bandara presentasenya bertemu pelancong internasional akan meningkat. Misal, bertemu dengan yang berasal atau telah terbang dari daerah endemik virus Corona.(Detik)

Virus Corona Pariwisata Wuhan Fakta


Loading...