TERNYATA Sebelum Bunuh Diri, Pelaku Penembakan Brutal di Jerman Membunuh Ibunya di Rumah

TERNYATA Sebelum Bunuh Diri, Pelaku Penembakan Brutal di Jerman Membunuh Ibunya di Rumah
Potongan gambar yang diambil di YouTube menunjukkan pria yang diduga adalah Tobias R, pelaku penembakan massal di dua bar shisha di Hanau, Jerman, pada Rabu malam (19/2/2020), yang menewaskan 9 orang.
Editor: Malda Teras Viral —Jumat, 21 Februari 2020 14:38 WIB

Terasjabar.id - Pelaku penembakan brutal di bar shisha di Hanau, Jerman, ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya, Kamis (20/2/2020).

Dalam aksinya, Tobias R menewaskan sembilan orang.

Jaksa federal meyakini bahwa Tobias R adalah seorang ekstremis sayap kanan dan mempunyai izin kepemilikan senjata.

Polisi langsung melakukan penggerebekan setelah mendapatkan identitasnya berbekal informasi dari saksi dan rekaman kamera CCTV.

Dilaporkan, sebelum bunuh diri, Tobias R menembak ibunya terlebih dulu hingga tewas.

Tubuh sang ibu dipenuhi luka tembak ketika polisi mendatangi rumah mereka pada Kamis dini hari (20/2/2020).

Menteri Dalam Negeri Jerman Peter Beuth mengatakan, kepolisian menemukan sebuah situs yang nampaknya dikelola oleh si ekstremis sayap kanan.

"Analisa awal dari situs yang dikelola pelaku menunjukkan, motivasi awalnya adalah xenofobia," jelas Beuth, yang menuturkan kasus ini dianggap terorisme domestik.

Kantor berita DPA melaporkan, tulisan dalam situs tersebut mengaku bertanggung jawab atas tewasnya sembilan orang di dua bar shisha di Jerman.

Dalam manifesto setebal 24 halaman itu dikutip AFP, Tobias menerangkan bahwa lebih dari 20 negara, termasuk Turki dan Israel, seharusnya dihancurkan.

Dia juga mengaku hidup selibat di mana tidak berhubungan dengan perempuan manapun, dan mengklaim "disorot" oleh dinas rahasia.

Detektif menyatakan, bar Midnight di area Heumarkt menjadi lokasi pertama yang didatangi pelaku, dengan saksi mengaku mendengar 9 suara tembakan.

Setelah itu Tobias dengan mobil warna hitam berkendara menuju area Kesselstadt yang berjarak 2,5 kilometer, dan kembali menembaki pengunjung.

Can-Lucca Frisenna, di mana ayahnya adalah pemilik salah satu bar shisha, mengatakan dia bergegas pergi setelah mendengar insiden tersebut.

Dia menuturkan mendapat kabar bahwa bisa jadi keluarganya adalah korban.

"Namun saya melihat ayah dan saudara saya terkejut serta menangis," katanya.

Pakar kontraterorisme dari King's College London, Peter Neumann di Twitter menyatakan, manifesto yang ditulis Tobias hampir menunjukkan pandangan sayap kanan ekstrem-nya.

"Ideologi 'lakukan sendiri' juga bercampur ke dalam manifesto yang ditulis dan diunggah pelaku ke internet." Demikian keterangan Neumann. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)



Pembunuhan Jerman Hanau Tobias


Loading...