Emil Angkat Bicara soal Wacana si Kaya Wajib Nikahi si Miskin, Ini Katanya

Emil Angkat Bicara soal Wacana si Kaya Wajib Nikahi si Miskin, Ini Katanya
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Foto/SINDONews/Agung Bakti Sarasa
Editor: Admin Teras Bandung —Jumat, 21 Februari 2020 09:21 WIB

Terasjabar.id -  Gubernur Jabar Ridwan Kamil angkat bicara terkait wacana pernikahan berdasarkan status ekonomi yang diutarakan Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Dilansir dari Sindonews.com, pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pernikahan yang didasari oleh rasa cinta merupakan urusan batin dan Allah SWT yang menentukan, sehingga tidak dapat dipaksakan dengan alasan ekonomi atau hal lain.

Emil menilai tidak ada relevansi antara pernikahan dengan faktor ekonomi. "Cinta mah urusan batin dan takdir Allah. Dipaksa atas nama ekonomi atau apapun, saya tidak melihat ada relevansinya," kata Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (20/2).

Orang kaya, ujar Emil, boleh menikah dengan orang miskin dan sebaliknya, asalkan kedua insan itu saling mencintai. Jika tidak, tidak dapat dipaksakan berlanjut ke jenjang pernikahan.

"Ya boleh saja yang miskin kawin dengan yang kaya kalau saling mencintai, itu kan sederhananya. Kalau enggak, ya begitulah (tidak dapat dipaksakan)" ujar Gubernur.

Diketahui, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melontarkan wacana kontroversial tentang pernikahan antarstatus ekonomi untuk mengurangi tingkat kemiskinan di negeri ini.

Muhajir menyarankan Kementerian Agama mengeluarkan fatwa pernikahan antarstatus ekonomi miskin dan kaya. Menurut Muhajir, orang kaya wajib menikah dengan orang miskin. 

Begitu juga sebaliknya, kata Muhajir, orang miskin wajib menikah dengan orang kaya. Jika sama-sama orang miskin menikah, kata Muhajir, akan melahirkan keluarga miskin baru sehingga akan menambah panjang rantai kemiskinan.

Emil Angkat Bicara soal Wacana si Kaya Wajib Nikahi si Miskin Ini Katanya


Loading...