Terancam Diadukan ke MKD karena Isu Jebak PSK, 'Silahkan Saja' Tutur Andre Rosiade

Terancam Diadukan ke MKD karena Isu Jebak PSK, 'Silahkan Saja' Tutur Andre Rosiade
(Nasional Kompas : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 6 Februari 2020 09:45 WIB

Terasjabar.id - Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengaku akan menghormati sikap pihak-pihak yang menilai negatif soal penggrebekan PSK. Meski dibully dan dimaki oleh netizen, Andre menganggap hal itu risiko perjuangannya memegang amanah masyarakat Sumatera Barat (Sumbar).

"Kalau saya dibully, dimaki oleh netizen itu risiko perjuangan. Ini pertanggungjawaban saya ke Allah karena jabatan ini amanah dari Allah. Jabatan ini dipertanggungjawabkan dunia akhirat," kata Andre saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).

Andre juga akan menghormati jika ada pihak yang merasa dirugikan dan mengadukan sikapnya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Andre pasrah.

"Silahkan saja (kalau diadukan ke MKD, red). Yang pasti sekarang saya terserah masyarakat saja. Yang pasti ini bagi saya risiko perjuangan, insyaAllah akan saya hadapi," ucap Andre.
"Saya menghormati aspirasi masyarakat kalau ada yang keberatan, mau melaporkan saya, biar MKD yang menilai," sambung Andre.

Andre telah berupaya maksimal untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Sumbar. Untuk diketahui, Andre terpilih sebagai anggota DPR setelah mengikuti kontestasi Pileg 2019 dengan daerah pemilihan (dapil) Sumbar 1.

"Ya intinya saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugas saya sesuai dengan aspirasi masyarakat bahwa ada prostitusi yang luar biasa. Saya sampaikan aspirasi masyarakat ke polisi dan faktanya polisi melakukan OTT dan menetapkan dua orang tersangka," ujar Andre.

Andre menyebut keikutsertaannya dalam penggrebekan karena sekadar tak ingin tanah kelahirannya dinodai praktek-praktek prostitusi. Dari sisi agama, Andre menganggap dirinya hanya melakukan amar makruf nahi mungkar.

"Saya sebagai anggota DPR Dapil Sumbar 1, yang dipilih 70 ribu warga Sumbar, tidak ingin prostitusi merajalela di kampung halaman saya sehingga kampung saya kena azab," jelas Andre.

"Kalau ada yang laporkan saya, itu hak siapapun masyarakat yang ingin melaporkan. Saya tentu tidak bisa melarang kalau saya melakukan amar makruf nahi mungkar saya dianggap salah," imbuh Andre.


Penggerebekan itu dilakukan Tim Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar, Minggu (26/1/2020) silam di sebuah hotel berbintang di kawasan Bundo Kanduang Padang.

Perempuan berinisial N tersebut diduga melakukan praktik jual diri lewat aplikasi MiChat. Bersama N, polisi juga mengamankan seorang lelaki yang diduga germo, uang sebesar Rp 750 ribu, dan sebuah kondom.

Penangkapan PSK dan muncikari ini menjadi kontroversial karena Andre turut serta. Rumor beredar, PSK dijebak lewat skenario tertentu yang dibikin Andre Rosiade. Ada kabar pula, PSK berinisial N itu sudah disuruh melayani penjebaknya terlebih dahulu sebelum digerebek polisi.

Komnas Perempuan pun menyoroti Andre dan menyayangkan upaya penggerebekan ini. Komnas Perempuan menyarankan semestinya Andre cukup dengan merujuk pada penelitian untuk membuktikan adanya prostitusi di Sumbar. Tak perlu ada kegiatan sensasional semacam itu, kata Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah.
Di Gedung DPR, isu terkait penjebakan PSK ini bergulir sampai sudut ruang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Lembaga etik ini membuka kemungkinan memanggil Andre untuk dimintai keterangan perihal isu kontroversial ini.

"Bisa aja MKD jemput bola panggil yang bersangkutan karena di dalam tata beracara juga dimungkinkan dan harus responsif terhadap iisu-isu yang muncul di masyarakat menyangkut kehormatan anggota Dewan," kata Wakil Ketua MKD DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan saat dihubungi wartawan, Rabu (5/2/).

Politikus Partai NasDem yang duduk di Komisi III DPR, Taufik Basari mendorong para pihak yang merasa dirugikan oleh Andre melapor ke MKD DPR. Disadur dari Detik.com

Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade Penggrebekan PSK Sumatera Barat


Loading...