Saham PSS Sleman Dijual, Bagaimana Persiapan Tampil di Liga 1?

Saham PSS Sleman Dijual, Bagaimana Persiapan Tampil di Liga 1?
PSS Sleman. Instagram
Editor: Admin Sport Style —Rabu, 15 Januari 2020 09:35 WIB

Terasjabar.id - Eks CEO PSS Sleman Soekeno menyatakan sudah bulat tekad menjual seluruh saham PSS miliknya kepada investor. Soekeno, selaku pemilik 68 persen saham PSS Sleman, berharap di tangan investor baru PSS makin bersinar dan moncer menapaki jalan terjal Liga 1.

Yang jadi sorotan, keputusan menjual PSS Sleman ini hanya berjarak kurang lebih sebulan lagi dari gelaran musim kompetisi 2020 yang diperkirakan bergulir Maret.

Alih alih beli pemain anyar untuk membentuk tim. Menetapkan pelatih definitif saja urung dilakukan manajemen PSS hingga pertengahan Januari ini. Jawaban yang mengemuka soal pelatih resmi PSS musim 2020 berulang merujuk pada proses finalisasi yang masih tak pasti.

Apakah rencana penjualan mayoritas saham PSS itu yang jadi penghambat kepak Elang Jawa untuk bersiap menyongsong kompetisi 2020 ?

CEO PT PSS Sleman Fatih Chabanto membantahnya. Ia melihat urusan perusahaan pengelola PSS secara bisnis dengan internal PSS secara sepakbola tak bisa dicampuradukkan, apalagi saling dikaitkan.

"Tak berpengaruh. Soal rencana penjualan PSS dengan persiapan kompetisi itu dua hal yang berbeda," ujar Fatih kepada Tempo, Selasa, 14 Januari 2020.

Walaupun PSS sebagai badan usaha dan klub sepakbola disebut memiliki dua wajah yang dianggap saling tak terkait, namun belakangan publik pecinta PSS disodorkan dengan dinamika yang sulit ditebak. Terkhusus soal progres pembentukan tim menyambut musim 2020.

Ya, tak kurang sembilan pilar PSS Sleman baik yang statusnya direkomendasikan, dipertimbangkan juga tak direkomendasikan satu per satu lepas. Tentu saja mereka lepas bukan karena pensiun melainkan hengkang ke klub lain dan mulai berlatih bersama tim barunya.

Pemain yang direkomendasikan dipertahankan namun tetap terlepas ini disinyalir karena tak kunjung adakecocokan nilai kontrak yang disepakati bersama manajemen.

Di sati sisi, eksodus pilar PSS itu ternyata tak diikuti banyaknya calon pemain yang sudah diikat kontrak. Tercatat baru satu pemain baru, Samsul Arifin asal Persela Lamongan yang dikontrak PSS.

Saat pemain PSS sebagian masih berada di kampung halamannya menunggu jadwal latihan resmi, sudah ada klub yang menggelar ujicoba sebagai pemanasan menyongsong Liga 1.

Selain itu ada klub lain pula yang menggelar semacam pemusatan latihan agar persiapan kompetisi makin matang. Seperti Persebaya Surabaya yang akan berlatih khusus di Yogyakarta sepekan lebih mulai 15 Januari 2020 nanti.

Pemain PSS Sleman yang sudah teken kontrak sendiri rencananya baru berlatih Kamis 16 Januari 2020 nanti.

"Kami berharap sekali manajemen cak-cek (gerak cepat) untuk PSS. Segera tunjuk pelatih dan bentuk tim lalu berlatih," ujar Presidium Slemania, Asep Handi Kurniawan.

Kekhawatiran Asep cukup beralasan mendesak manajemen gerak cepat untuk siapkan kompetisi 2020 ini. Sebab, Elang Jawa yang sukses mengakhiri diri sebagai tim promosi di peringkat delapan Liga 1 2019 sama sekali belum tampak gesit mendatangkan pengganti pemain yang lepas.

Asep mengingatkan, PSS pun selama ditangani Seto Nurdiyantoro, berhasil menjadi satu satunya klub promosi yang bertahan di Liga 1 musim 2020 ini.

Sedang dua tim berstatus promosi pada 2019 yakni Kalteng Putra dan Semen Padang harus rela tersungkur lagi ke Liga 2 musim ini.

Asep sendiri mengakui, untuk pelatih barisan suporter Sleman menurutnya masih percaya Seto Nurdiyantoro. Sehingga jika manajemen memperpanjang kontrak Seto, Slemania dengan gembira menyambutnya.

"Kami masih percaya coach Seto, untuk membawa PSS lebih baik musim ini. Seharusnya manajemen juga gerak cepat agar setelah pelatih ada tim segera dibentuk," ujarnya.

(tempo.co)

Saham PSS Sleman Dijual Bagaimana Persiapan Tampil di Liga 1


Loading...