Viral Pesan Berantai Bocah Diculik Hingga Dimasukkan ke Dalam Karung di Bekasi
Terasjabar.id - Viral pesan berantai berisi informasi adanya penculikan anak di daerah Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Dalam persen itu, aksi pencurian dilakukan seorang pria dengan cara memasukkan anak ke dalam karung.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, mengatakan, informasi dalam pesan berantai itu tidak benar.
"Jadi itu hoax, kejadiannya enggak seperti itu ya, anggota juga sudah memastikan ke TKP dan menemui orangtua korban," kata Erna dijumpai di Mapolsek Bekasi Utara, Senin, (13/1/2020).
Pada pesan berantai itu, disertakan juga video warga yang tengah mengintrogasi seorang pria diduga pelaku penculikan.
Dalam rekaman vidoe itu juga warga nampak geram dengan ulah terduga pelaku hibgga satu diantaranya melayangkan bogem keras tepat di kepala bagian kiri terduga pelaku.
Untuk video yang beradar itu, Erna menjelaskan, kejadian itu memang benar terjadi di Jalan Beringin IV, RT04/03, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
"Jadi peristiwa (video) pria diintrogasi (diduga pelaku) itu ada, cuma yang hoax itu narasi di WA (dimasukkan ke dalam karung), itu enggak ada," jelasnya.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada, Minggu, (12/1/2020) kemarin, sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika itu, pria diduga pelaku penculikan dipergoki oleh warga orangtua anak yang hendak diculik terlihat mondar-mandir depan rumah.
"Ibunya kan panik, ternyata melihat ada laki-laki di depan rumah, dia teriak-teriak, makanya warga ramai karena teriakan ibu itu," ujar Erna.
Akibat teriakan itu, warga kemudian datang berkerumun dan mengamankan pria tidak dikenal dan terjadi seperti apa yang ada di dalam video.
Kasus ini kemudian ditangani Polsek Bekasi Kota, pria dalam video diketahui bernama Nasir (50), warga Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sedangkan orangtua yang anaknya diduga hendak diculik bernama Nanda Masito (30).
"Warga sama terduga pelaku ke Polsek Bekasi Kota, kasusnya sudah diselesaikan, tidak ditempuh jalur hukum karena belum terbukti melaku penculikan," tegas dia.(Tribunjakarta.com)