Muncul Saat Air Laut Surut, 3 Bunker Tentara Jepang Ditemukan di Indramayu, Warga Pun Geger

Muncul Saat Air Laut Surut, 3 Bunker Tentara Jepang Ditemukan di Indramayu, Warga Pun Geger
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Viral —Jumat, 3 Januari 2020 13:56 WIB

Terasjabar.id - Temuan tiga buah benda yang diduga Pillbox atau bunker perlindungan tentara Jepang menggegerkan warga di Blok Baro Buntung, Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Kuwu Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi mengatakan, dari tiga bunker perlindungan tentara Jepang yang ditemukan, baru satu buah yang berhasil diangkat ke daratan, pada Kamis 2 Januari 2020.

Peninggalan sejarah tentara jepang ini ditemukan di laut sekitaran pantai Desa Dadap, benda itu muncul saat air laut tengah surut.

Hal ini mengingat, pesisir pantai Desa Dadap mengalami abrasi cukup panjang, yakni sekitar 1 kilometer dan membuat benda-benda bersejarah itu tenggelam di laut.

"Dua lagi masih di laut belum diangkat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (3/1/2020).

Asyriqin Syarif Wahadi menjelaskan, penemuan sejarah ini sebenarnya sudah diketahui warga sejak tahun 1975.

Namun, karena kurang perhatiannya masyarakat dan pemerintah desa saat itu, sehingga baru sekarang dilakukan penyelamatan.

"Kalau pengakuan warga itu, sudah dari tahun 75 sudah kelihatan, tapi saat itu masyarakat masih mengabaikan termasuk pemerintah desa, kita sekarang berinisiasi untuk menggali sejarah," ucapnya.

Disampaikan Asyriqin Syarif Wahadi, berdasarkan penuturan para sesepuh desa, ada sebanyak 8 buah bungker perlindungan tentara Jepang yang ada di Desa Dadap.

Rinciannya, enam buah bungker berukuran bundar, satu buah bungker berbentuk parit atau meja, dan satu buah bungker dengan posisi berdiri.

Bunker-bunker itu konon digunakan tentara Jepang sebagai benteng perlindungan saat berperang melindungi daerah kekuasaan dari musuh-musuh.

Benda yang diduga bunker perlindungan tentara Jepang tersebut, disebutkan Asyriqin Syarif Wahadi juga diperkuat dengan adanya catatan sejarah.

Catatan sejarah itu menyatakan, Desa Dadap sebagai salah satu dari tiga lokasi yang menjadi pendaratan tentara Jepang pertama kali di Indramayu, selain Eretan dan Kandanghaur.

"Tapi sisanya belum ditemukan titik koordinatnya dimana, baru yang tiga ini, dua berukuran bundar, satu lagi yang berbentuk parit atau meja," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi mengatakan, berdasarkan penelitian awal, bungker perlindungan tentara jepang berbentuk lingkaran ini memiliki diameter sekitar 1,5 meter, tinggi 1,5 meter, dan ketebalan dinding 25 centimeter.

Adapun material yang digunakan untuk pembuatannya, yakni material batu dan kawat yang dicor sehingga membentuk sebuah benteng lindungan.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah Desa Dadap yang sudah melindungi salah satu objek yang diduga cagar budaya ini," ujar dia.

Adapun untuk memastikan temuan ini sebagai benda cagar budaya, disampaikan Dedy S Musashi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

"Pertama kita akan melaporkan temuan masyarakat ini ke instansi terkait, dalam hal ini Balai Arkeologi (Balar) Jawa Barat dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten Serang untuk melakukan pengkajian," ujarnya.(Tribunjabar.id)




Bunker Indramayu Bunker Tentara jepang


Loading...