7 Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak

7 Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak
gratispng.com
Editor: Admin Teras Health —Rabu, 31 Januari 2024 13:57 WIB

Terasjabar - Otak merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia.

Pasalnya otak memainkan vital, mulai dari mengendalikan ingatan, perasaan, bahkan semua gerakan tubuh.

Namun yang tak banyak diketahui, rupanya ada sederet kebiasaan yang bisa membahayakan otak.

Jika dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu panjang, kebiasaan buruk berikut bahkan bisa merusak otak.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini uraiannya.

Duduk dalam waktu lama

Kebiasaan duduk terlalu lama (Pexels)© Disediakan oleh TribunHealth.com

Berkat teknologi, kita menjadi nyaman dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tidak menyadari dampak negatifnya terhadap otak kita.

Duduk dalam waktu lama dapat menurunkan aliran darah ke otak, seperti yang ditunjukkan oleh studi UCLA Health.

Penting untuk menerapkan jadwal mingguan yang mencakup setidaknya 150 menit aktivitas fisik dan dengan memperkenalkan istirahat singkat setiap 15 hingga 30 menit. 

Kurang tidur

Kita sering mengabaikan pentingnya tidur dalam kehidupan kita yang sibuk.

Padahal kurang tidur dapat mengganggu kemampuan kognitif, memengaruhi memori, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Harvard Health.

Tidur satu jam lebih awal, tidak mengonsumsi alkohol dan kafein satu jam sebelum tidur, dan mengurangi paparan cahaya biru semuanya dapat bertindak sebagai 'pengantar' tidur alami.

Durasi screen time yang berlebihan


ilustrasi menjaga kesehatan mata pengguna gadget (kompas.com)© Disediakan oleh TribunHealth.com

Penggunaan gadget sudah tidak bisa diindahkan lagi di era digital.

Di sisi lain, waktu menonton yang berlebihan mengganggu keseimbangan ritme sirkadian kita, yang dapat menyebabkan gangguan mood, kelelahan, dan insomnia.

National Institutes of Health memperingatkan bahwa waktu menatap layar yang lebih lama pada anak-anak dikaitkan dengan hasil tes kemampuan berpikir dan bahasa yang lebih buruk.

Batasi waktu pemakaian perangkat harian Anda dan ciptakan zona bebas layar setidaknya satu jam sebelum tidur agar tidak mengganggu waktu istirahat.

Minum cukup air putih

Air merupakan komponen penting otak, namun sering kali terlupakan dalam aktivitas kita sehari-hari.

Padahal dehidrasi ringan sekalipun dapat memengaruhi waktu reaksi, memori, dan perhatian, seperti yang ditunjukkan oleh studi “Efek Dehidrasi dan Rehidrasi pada Kinerja Kognitif”.

Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas fisik, agar kinerja otak tetap terjaga.


ilustrasi sarapan sehat (health.kompas.com)© Disediakan oleh TribunHealth.com

Tidak sarapan

Sarapan, yang secara luas dianggap sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, memberikan otak energi vital yang dibutuhkan untuk menjalani hari.

Konsekuensi dari melewatkan waktu makan penting ini diuraikan dalam penelitian “Melewatkan Sarapan dan Asosiasinya dengan Perilaku Berisiko Kesehatan dan Kesehatan Mental,” yang juga menghubungkannya dengan peningkatan stres dan kinerja akademis yang lebih buruk.

Pilihlah sarapan seimbang yang tinggi serat, protein, dan lemak sehat untuk memberi bahan bakar pada otak menuju kesuksesan.

Mendengarkan musik keras

Meskipun musik dapat membuat kita bahagia, namun jika berlebihan, musik dapat menjadi ancaman diam-diam bagi kesehatan otak kita.

Paparan musik keras dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak serta menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan.

Tanpa mengorbankan kesehatan kognitif, kita dapat menyeimbangkan pengalaman pendengaran dengan mematikan musik, memakai penutup telinga, dan beristirahat.


Ilustrasi makanan dengan gizi yang kurang baik (aceh.tribunnews.com)© Disediakan oleh TribunHealth.com

Nutrisi yang buruk

Komunikasi dan ketahanan otak terhadap penyakit neurodegeneratif sangat dipengaruhi oleh pola makan kita.

Risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson meningkat dengan mengonsumsi gula, garam, lemak, dan makanan olahan dalam jumlah berlebihan.

Pilihlah pola makan rendah daging merah, produk susu, dan alkohol serta tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan untuk mendukung kesehatan otak.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

otak pintar merusak


Loading...