Mengenal Istilah Lithromantic Yang Viral di TikTok! Kenali Tandanya
Terasjabar.Id - Pernahkah kalian menyukai seseorang dan saat perasaan tersebut berbalik, perasaan kalian malah justru memudar? Kemungkinan peristiwa yang kalia alami itu adalah lithromantic. Mungkin saja kalianan menyukai perasaan tersebut, hanya saja tidak memiliki keinginan untuk mewujudkannya.
Mengutip yourtango.com, lithromantic adalah sebutan bagi mereka yang menyukai cinta tak berbalas.
Berikut adalah tanda-tanda dari lithromantic yang dapat kalian kenali :
1. Gagasan tentang Hubungan Romantis Membuat Jijik
Hal ini membuat para lithromantic berlari menjauh di saat perasaannya berbalas.
Bahkan untuk melihat hubungan romantis saja membuat mereka tidak nyaman.
Lithromantic juga melihat segala gagasan tentang keintiman, sentuhan fisik, dan cinta sama sekali tidak menarik atau bahkan membuat takut.
Lithromantic akan lebih merasa nyaman dalam hubungan sebatas persahabatan.
2. Lebih Menyukai Karakter Fiksi
Tak jarang, lithromantic yang tidak menyukai sentuhan fisik dan cinta berbalas malah memilih untuk menaksir tokoh fiksi. Hal tersebut karena perasaan nyata tidak akan mereka dapatkan dari tokoh fiksi. Namun, mereka yang merasa terikat dengan tokoh fiksi tidak berarti menjadikan mereka seorang lithromantic.
3. Merasa Bingung Saat Berbicara dengan Orang yang Disuka
Perasaan ini umum terjadi, tetapi berbeda dengan lithromantic, rasa bingung itu bersumber dari rasa takut akan perasaan yang dibalas.
Mengobrol dengan orang yang disuka dapat menjadi menakutkan bagi lithromantic karena takutnya hubungan menjadi semakin intim.
Hal inilah yang akhirnya membuat mereka menghindari obrolan atau bahkan pertemuan dengan orang yang disukai.
4. Perasaan yang Memudar Seiring Waktu
Lithromantic yang menjauh dari orang yang disukai akhirnya juga membawa mereka pada hilangnya perasaan itu sendiri.
Mereka juga merasa perasaan romantis tidak bisa bertahan lama.
Lithromantic yang telah mencoba menjalin hubungan romantis juga cenderung berakhir karena adanya rasa cemas.
Sumber : parapuan