Manfaat Kulit Pisang Bagi Kesehatan, Apa Saja?
Terasjabar.Id- Pisang merupakan makanan lezat dan sehat yang mengandung serat, nutrisi penting seperti potasium, dan antioksidan seperti vitamin C.
Saat memakan pisang, kebanyakan orang membuang kulitnya. Namun, perlu diketahui bahwa kulit pisang memiliki beragam kegunaan, yakni untuk perawatan kulit, kesehatan rambut, pemutih gigi, dan lain-lain. Kulit pisang memiliki kandungan air yang tinggi, karbohidrat yang tinggi, protein, kalsium yang tinggi, fosfor, besi, dan mengandung vitamin B6 serta B12. Dengan kandungan nutrisi tersebut, kulit pisang pun dianggap memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.
Untuk mendapatkan manfaatnya, ada beberapa cara mengolah kulit pisang, seperti dicampur menjadi smoothie, direbus, dipanggang dengan kayu manis dan gula, dan lain-lain.
Manfaat kulit pisang
Perlu diingat bahwa banyak dari penelitian terkait manfaat kulit pisang masih dilakukan pada hewan. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah kulit pisang memiliki efek yang sama pada manusia. Berikut adalah 3 manfaat kulit pisang untuk kesehatan.
1. Menyehatkan pencernaan
Kulit pisang yang kaya serat dapat membantu mengatur sistem pencernaan, mengurangi sembelit dan diare. Ini bisa menjadi manfaat kulit pisang yang sangat penting bagi penderita penyakit Crohn atau sindrom iritasi usus besar.
2. Mendukung kesehatan mata
Vitamin A dapat membantu menjaga mata tetap kuat dan sehat. Tidak hanya terdapat pada kulit pisang, vitamin A juga ditemukan pada buah pisang.
3. Menurunkan risiko kanker
Kulit pisang dikemas dengan polifenol, karotenoid, dan antioksidan lain yang dapat melawan radikal bebas penyebab kanker di tubuh. Makan lebih banyak kulit pisang, terutama pisang hijau dan mentah, dapat meningkatkan kadar antioksidan dan membantu mengurangi risiko kanker.
Studi tentang sifat antikanker pada kulit pisang ini dilakukan di tabung reaksi, bukan pada manusia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah kulit pisang dapat menurunkan risiko kanker pada manusia.
Sumber: kompas.com