Penjaja Bendera Merah Putih Dari Garut Sampai Papua

Penjaja Bendera Merah Putih Dari Garut Sampai Papua
Editor: Epenz Teras Kuningan —Jumat, 5 Agustus 2022 14:42 WIB

Kuningan, Terasjabar.id -- Menyambut Hari Kemerdekaan RI Ke 77 puluhan pedagang kaki lima (PKL) penjual bendera merah putih membanjiri Kota Kuningan, tersebar dibeberapa titik sudut kota dan kecamatan.

Pedagang musiman ini ternyata tidak hanya di Kuningan Jawa Barat, tapi justru tersebar di seluruh peloksok negeri dari ujung Sumatera sampai ke Papua.

Gambar
Salah satunya adalah Ibeng Setiawan (56) warga asal Leles Garut, saat ditemui diatas trotoar jalan Siliwangi Kuningan Jumat (5/8/2022) menuturkan, saya bersama puluhan PKL musiman dari Garut, setiap menjelang HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus, menjajakan bendera merah putih dan pernak-pernik lainnya seperti, umbul-umbul, background dan bendera merah putih mini untuk dipajang di mobil.
Harga bendera bervariasi mulai ukuran 90 - 120 - 150 sampai 180 cm dibandrol mulai Rp 25 ribu sampai Rp 60 ribu. Begitu pun umbul-umbul taripnya relatif terjangkau. Sedangkan kain hias panjang merah putih ukuran 5 - 10 meter dijual antara Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu keatas.
Bendera dan pernak-pernik ini, didapat dari produsen terbesar di Leles Garut yang dipasarkan oleh PKL di seluruh peloksok negeri, tutur Ibeng sapaan akrabnya.

Sebenarnya jualan bendera ini ujar Ibeng, hanya selingan saja dan agenda rutin setiap tahun. Lumayan hasilnya buat nambah "dapur ngebul" dan biaya kuliah anak, tutur Ibeng yang terdampar di kota Kuningan sejak 24 tahun silam sebagai pengrajin stempel.
Alhamdulillah berkat ketekunan dan kerja keras sebagai PKL, sekarang tidak harus nyewa rumah lagi dan anak cikal Galang Mahardika sudah lulus kuliah dengan Bea siswa ke Thailand dari Uniku jurusan bahasa Inggris dengan hasil cumlaude . Sekarang menyusul anak bungsu kuliah di Fakuktas Hukum Uniku, papar Ayah dari dua anak ini.

Gambar
Luka liku mencari 'sesuap nasi' kenang Ibeng, diawali ikut kakak jualan pakaian jadi, lalu saya mencoba mandiri membuat dan menjual lukisan, tapi ternyata kurang peminat, akhirnya saya buka kios mini ukuran 1 X 1,5 meter. Mangkal diatas trotoar dekat jembatan Merah Citamba. Dari kios itulah saya mulai menerima pesanan stempel, ujar mantan mahasiswa 'DO' jurusan Senirupa ITB ini.
Lumayan pesanan selalu ada, baik dari pemerintah kabupaten sampai desa dan lembaga maupun Organisasi swata dll. Mengenai tarip tergantung pesanan yaitu @ Rp 50 ribu/manual, Rp 75 ribu/digital dan ukuran khusus bisa Rp 100 ribu lebih, Pungkas dia. (H WAWAN JR)

Penjaja Bendera Merah Putih Garut Papua PKL Kuningan Ibeng Setiawan HUT Kemerdekaan RI


Loading...